Si mahmud kembar tengah memperhatikan asisten rumah tangga mereka yang tengah memakaikan pakaian pada si bayi kembar. Pagi ini, mereka berniat untuk belajar merawat si kembar sendiri tanpa bantuan orang lain. Zanetta pun telah menawarkan untuk menyewa seorang baby sitter namun Alice tolak mentah-mentah.
Alice tak ingin kehilangan momen terbaik menjadi seorang ibu sekaligus takut jika ia malah menjadi ibu yang tak mengenal anak-anak mereka nantinya.
Dewasa banget mak Alice hehe..Hingga akhirnya si ibu asisten rumah tangga telah selesai mendandani kedua bayi kembar tersebut dan kemudian menatap kearah Alice.
"Setelah mandi, biasanya bayi di jemur non.."
"Di jemur? kek cucian, bu?"
"Maksudnya berjemur kan bu?" Alice berusaha meluruskan kesalahan, si ibu mengangguk.
"Iya itu maksudnya, non.."
"Udah shock aja gue, gue kira Will sama Lona di jepit di tali jemuran.." Elcie bergidik oleh pemikirannya, Alice memukul pelan bahunya dan tertawa.
"Ini mau nona-nona yang bawa atau saya?" Tunjuk si ibu pada kedua bayi tersebut.
"Biar kita aja bu, ibu santai aja.."
Alice mengangguki ucapan Elcie, perlahan mengangkat tubuh mungil Willona dan mendekapnya nyaman. Begitu pula dengan Elcie yang membawa baby Wiliam berjalan keluar kamar dan berniat ke halaman belakang rumah mereka.
Alice dan Elcie terduduk di kursi santai dekat kolam renang, kedua bayi mungil di pangkuan mereka masing-masing, menggeliat lucu kala kulit putih mereka terpapar hangatnya mentari. Alice mengusap lembut rambut hitam halus milik Willona, jemarinya turun membelai hidung bangir si bayi, kearah bibir yang yang terlihat membelah dan berakhir menaruh telunjuknya di telapak tangan Willona, ia tersenyum manis saat si bayi menggenggam telunjuknya begitu erat.
Elcie memperhatikannya, ikut tersenyum manis melihat pemandangan indah di hadapannya. Gadis itu menggoyangkan tubuh William karena si bayi merengek merasa tak nyaman.
"Will, jangan cengeng. Liat tuh Lona, dia anteng aja sama mama.." Ujar Elcie namun si bayi malah semakin mengencangkan tangisannya.
"Elcie!" Tegur Alice, Elcie menoleh dan tersenyum canggung.
"Kan anak cowok gak boleh manja. Liat tuh Lona, nikmatin banget.."
Ucapan Elcie membuat William semakin menjerit, bayi tersebut bergerak resah di pangkuan Elcie. Alice mendesah, ia menaruh Lona di atas kursi santai beralaskan kasur bayi kecil kemudian mengambil alih William.
"Jagain Lona, aku ambil susu Will dulu.."
"Asi lo?" Tanya Elcie, Alice terdiam sesaat.
"Gue coba ya.."
Gadis itu terduduk di tempat Elcie, membuka bagian atas piyama tidurnya dan mengeluarkan payudaranya. Elcie memalingkan wajah, otak kotornya memang tak bisa diajak berkompromi, gadis itu terduduk di bawah kursi, memperhatikan Willona yang tertidur lelap.
"Shhh.. Geli Will.."
Alice menggelinjang saat William menghisap puting susunya dengan tarikan cukup keras. Elcie meliriknya dan terkekeuh.
"Jangan ketawa!"
"Lebih geli sama William atau sama gue?" Tanya Elcie jahil dengan kedua alis yang ia naik turunkan.
Alice melebarkan mata dan menendang kecil paha Elcie membuat Elcie semakin tergelak.
"Diem!" Alice menatapnya tajam, Elcie mengangguk patuh dengan bibir yang ia bekap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)
Teen FictionBukankah hidup harus terus berjalan? ya, sebuah perjalanan dan bukan pelarian. Tenanglah, aku disini membersamai-mu, melangkah bersamamu dan akan ku pastikan kita sampai pada garis akhir yang menjadi pelabuhan terakhir kita.