Elcie, Zanetta, Anara, Fara dan Chika kini berada di ruang rawat Alice. Beruntung gadis itu tak masuk ke fase kritis dan hanya harus mendapatkan perawatan beberapa hari saja. Chika menatap sendu pada Alice yang masih memejamkan keduanya matanya, ia merasa bersalah karena tak mengenal apapun tentang kedua sahabatnya.
Gadis itu menghela nafas dan tak sengaja menatap Elcie yang ternyata tengah menatapnya dengan sinis. Chika membuang pandangan dengan gugup, menghindari tatapan si gadis. Zanetta dan Anara terlihat bangkit dari tempatnya dan berjalan kearah ranjang Alice.
"Hai sayang.." Sapa Zanetta pada Alice yang baru saja membuka matanya. Gadis itu tersenyum tipis.
"K-kak, maaf.."
"Ssstt.. Yang penting sekarang kamu baik aja" Alice mengangguk, ia mengalihkan pandangan pada Elcie dan memintanya mendekat.
"Maaf.." Sesal Alice, Elcie menghembuskan nafasnya kemudian mengubah ekspresi wajah yang sedari tadi terlihat datar.
"Lo bikin gue takut, Al.."
"Kenapa lo gak bisa jaga diri lo sendiri?"
"Maaf.." Hanya itu yang bisa Alice sampaikan, Elcie mengangguk kemudian mendaratkan kecupan di kening sang gadis.
Chika sedari tadi hanya diam, ia membalikkan tubuh berniat pergi darisana namun Fara menahan tangannya.
"Mau kemana?" Tanya Fara membuat gadis lain pun menatap kearah mereka. Chika mengedarkan pandangan dan tersenyum tipis.
"Lo gak ada niatan minta maaf?"
"Elcie!" Tegur Anara yang mendengar nada bicara sinis dari Elcie.
Alice menatap bingung pada mereka, ia menatap Chika dan melambaikan tangan, meminta gadis itu untuk menghampirinya.
"Ada apa? Lo mau kemana?" Tanyanya pelan seraya menggenggam tangan Chika.
"G-gue.. " Gugup Chika seraya melirik Elcie yang menatapnya sinis dan kembali menatap Alice.
"Al, gue minta maaf. Gue harusnya gak biarin lo makan es krim tadi, maaf Al.."
"Bukan salah lo, lo gak tau kan kalo gue punya alergi?" Chika mengangguk pelan, Alice tersenyum kemudian mengedarkan pandangan pada gadis lain.
"Gue yang maksa Chika buat pesenin es krim itu, gue yang salah udah bohongin Chika.." Jelasnya serius pada mereka terlebih Elcie yang kini terdiam canggung.
"Jangan salahin Chika, ini pure kesalahan gue, Elcie.."
Elcie menatap Chika yang terlihat menghapus air mata dengan wajah yang tertunduk, ia berjalan kearah si gadis kemudian memeluknya.
"Sorry Chik, sorry udah kasar sama lo.."
"Gue paham El.." Timpal Chika seraya membalas pelukan Elcie.
"Maaf kalo selama ini gue kurang mengenal kalian, harusnya sebagai temen gue tau apapun tentang kalian.."
Elcie melepaskan pelukan, ia mengusap air mata di wajah Chika dan tersenyum, "Setelah ini, mari saling mengenal lebih dalam. Biar gue juga bisa jagain lo dan Fara dari hal yang memang kalian benci atau hindari."
Chika mengangguk tegas, ia melirik Fara yang tersenyum kemudian memintanya mendekat dan memeluk kedua gadis tersebut. Alice, Zanetta dan Anara menatap lega dengan senyuman lebar.
Langit mulai gelap, Elcie terduduk di sebelah ranjang Alice, gadis itu tengah asik memainkan game di ponselnya sedangkan Alice tengah menyantap buah-buahan yang Elcie sediakan. Keempat gadis lain lainnya tak ada disana, mereka memutuskan pulang sejak sore hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)
Teen FictionBukankah hidup harus terus berjalan? ya, sebuah perjalanan dan bukan pelarian. Tenanglah, aku disini membersamai-mu, melangkah bersamamu dan akan ku pastikan kita sampai pada garis akhir yang menjadi pelabuhan terakhir kita.