Beberapa bulan berlalu, Alice telah berhasil menggapai impiannya untuk kembali mendapatkan bentuk tubuhnya semula bahkan kini, tubuhnya telihat lebih sexy dan terbentuk sempurna. Meski ia sempat masuk rumah sakit karena diet ketat yang di lakukan membuat tubuhnya bereaksi tak baik dan mendapatkan tentangan dari Zanetta, Elcie juga Anara.
Namun akhirnya Alice bisa menunjukkan pada mereka bahwa semua prosesnya bisa dengan mudah ia lalui. Alice berbinar melihat bentuk tubuhnya yang semakin ideal, ia berputar pelan di depan cermin saat mencoba pakaian-pakaian kesayangnya yang kembali bisa ia gunakan.
Elcie sedari tadi menatapnya dengan senyuman yang enggan memudar, di pangkuannya terduduk si kembar yang kini berusia 7 bulan dan sudah mulai aktif berceloteh.
"Tatataaa.."
"Kenapa Will? Mama cantik?" Tanya Elcie pada William seraya melirik Alice.
"Mmmamama~.."
"Lebih cantik Lona dong ya?" Kini ia beralih pada Willona yang menggerak-gerakan tangan ke arah Alice.
Alice tersenyum lebar, ia menghampiri Elcie dan terduduk di bawah ranjang, membungkukkan tubuh ke arah si kembar.
"Apa hm? Lona takut kalah cantik sama mama?"
"Iya kan Will, adik kamu lebih cantik dari mama, ya?" Canda Elcie membuat Willona tertawa kecil sedangkan William menatap lekat pada Alice.
"Mmamamaa~"
"Sini sayang sini, mau gendong ya?" Alice mengambil alih William dari pangkuan Elcie, mendudukkannya di atas ranjang berhadapan dengan Willona.
"Coba Will liat, cantikan mama atau Lona?" Tanya Alice seraya menggerakan tangan mungil William menyentuh wajahnya kemudian menyentuh tubuh Willona.
Si bayi laki-laki nampak kebingungan, ia malah memandangi tangannya kemudian mendongak menatap Elcie yang tersenyum manis padanya, ia mengangkat kedua tangan dan bergumam tak jelas.
"Astaga Will, pilihannya Mama dan Lona, mommy gak ikutan.." Ujar Alice dengan senyuman lebar.
"Mmomn~" Gumam William dengan bibir membulat, Alice dan Elcie saling pandang kaget.
"Apa sayang? Mom? kamu bilang Mom?"
"Coba sekali lagi, Mommy.. panggil Mommy.." William menatap lekat ke arah bibir Elcie yang bergerak, ia tersenyum lebar dan menggerakan kedua tangan seakan bertepuk tangan.
"Malah tepuk tangan, ayo bilang Mommy.."
Alice terkekeuh melihat Elcie yang berulang kali menghela nafas karena merasa di permainkan oleh anaknya sendiri. William malah tertawa melihat wajah frustasi mommy nya membuat Willona juga ikut tertawa lebar menunjukkan gusi-gusi merah mudanya.
"Tau ah, mommy pundung, William bukan bestie mommy Elcie." Ujar Elcie pasrah kemudian memalingkan wajah dari sang anak.
"Emm.. Mmommom~"
Namun tiba-tiba William kembali menggumamkan kalimat dengan intonasi yang tak jelas dan bibir yang membulat seperti tadi, membuat Alice dan Elcie kembali tersenyum lebar.
"Harus banget nunggu mommy pundung, iya?"
"Huaaa.. Love you twins.." Elcie menciumi wajah William dan Willona bergantian membuat keduanya menggelinjang geli dan berakhir dengan ringisan Elcie karena William menggenggam rambutnya dan menariknya kuat.
"Aduh Will, kok mommy nya di jambak sih?" Alice berusaha melepaskan genggaman tangan William di rambut Elcie.
"William tampan, kamu mau mommy botak?" Tanya Elcie seraya mengusap kepalanya setelah berhasil melepaskan tangan kecil William.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)
Teen FictionBukankah hidup harus terus berjalan? ya, sebuah perjalanan dan bukan pelarian. Tenanglah, aku disini membersamai-mu, melangkah bersamamu dan akan ku pastikan kita sampai pada garis akhir yang menjadi pelabuhan terakhir kita.