Alice terduduk gelisah di bangkunya, gadis itu nampak mengernyitkan dahi dengan wajah menahan sakit. Kedua tangannya memeluk perutnya sendiri juga tubuhnya sedikit bungkuk ke arah depan.
Elcie di sebelahnya, tengah sibuk mencatat pelajaran yang berlangsung. Suasana kelas pun terasa hening.
"El.." Bisik Alice,
"Hm?"
"Nyeri~.." Elcie dengan cepat menoleh dan benar saja wajah Alice terlihat memerah menahan rasa sakit.
"Ke UKS?"
Alice menggeleng, ia menarik tangan kiri Elcie ke perutnya. Elcie paham, gadis itu mengusap lembut perut Alice dari balik seragamnya.
Elcie tersenyum kemudian kembali fokus pada pelajaran, tangan kanannya sibuk mencatat dan tangan kiri tak berhenti mengusap perut Alice.
Nampaknya tangan Elcie mengandung obat, usapan lembutnya kini berhasil mengurangi nyeri di perut Alice. Alice menegakkan tubuh dan bersandar di kursinya agar tangan Elcie lebih leluasa mengusapnya.
Elcie meliriknya sesaat kemudian menarik buku tulis Alice, ia menukar buku mereka dan kembali mencatat.
Melihat tingkah manis kembarannya membuat Alice semakin jatuh cinta pada gadis cantik tersebut.
Kedua pipinya merona, tatapannya urung lepas dari wajah serius Elcie."Beruntungnya orang yang nanti dapetin lo, El.." Gumamnya dalam hati,
"Dan orang itu, gue haha.."
Alice membekap mulutnya dengan tangan, menahan tawa yang ingin meledak dari gumaman gila kalbunya. Elcie menoleh dengan sebelah alis terangkat dan di balas gelengan pelan oleh kakak kembarnya.
Zanetta menatap aneh pada kedua adik kembarnya. Alice nampaknya sedang dalam mood yang tidak baik membuat Elcie kini harus menyuapinya makan dengan penuh kesabaran.
"Itu bawang El, gue gak suka!" Rengek Alice, Elcie menghela nafas.
"Iya, ini gue buang.."
"Lo manja banget deh Al.." Alice melirik tajam pada Fara sedangkan Elcie memejamkan matanya sesaat.
"Yang manja gue kenapa lo yang repot?!"
"Si Elcie bahkan belom nyentuh makanannya karena sibuk nyuapin lo!"
"Gapapa kok, gue gampang. Makan lagi.." Elcie menyodorkan sendok tepat ke depan mulut Alica namun gadis itu malah membuang wajah dengan kesal.
"Ck!" Elcie menatap tajam pada Fara yang kini mengedikkan bahunya.
"Alice, makan yuk, abisin.."
"Gak nafsu!"
Zanetta dan Anara yang sedari tadi diam kini menatap Elcie dengan penuh pertanyaan.
"Lagi dapet!" Balas Elcie tanpa suara membuat mereka mengangguk paham.
"Alice, abisin makanannya. Biar Elcie juga bisa makan.." Titah Zetta lembut namun tegas. Alice meliriknya kemudian menerima suapan dari Elcie dengan terpaksa.
Setelah menyelesaikkan makanannya Alice terburu menarik Elcie pergi dari sana, bahkan Elcie pun masih belum mulai menikmati makanannya.
"Mau kemana?" Tanya Zetta, Alice tak menjawab ia berjalan cepat dengan Elcie yang pasrah mengikuti tarikan tangannya.
"Ngeri banget kalo lagi dapet.." Bisik Anara, Fara dan Chika mengangguk membenarkan.
Zanetta hanya menatap mereka kemudian menghabiskan minuman dalam gelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)
Teen FictionBukankah hidup harus terus berjalan? ya, sebuah perjalanan dan bukan pelarian. Tenanglah, aku disini membersamai-mu, melangkah bersamamu dan akan ku pastikan kita sampai pada garis akhir yang menjadi pelabuhan terakhir kita.