#7

1.4K 91 6
                                    

Seorang pria dewasa memasuki rumah megah miliknya. Ia menyerahkan koper dari genggaman pada seorang asisten rumah tangganya yang telah bersiap di ruang tengah.

Pria tersebut melepaskan ikatan dasi di lehernya, melepas pula jas hitam formalnya kemudian terduduk di atas sofa dengan wajah yang terlihat lelah.

"Silahkan di minum Tuan.." Ia mengangguk kemudian menarik cangkir teh yang baru saja di sajikan oleh asisten rumah tangganya.

"Kemana mereka?" 

"Belum pulang sekolah, Tuan" 

"Belum pulang?" Ia melirik arloji di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 3 sore.

"Bukannya sekolah selesai jam 1 ?"

"Maaf Tuan tapi biasanya setiap hari senin, nona-nona pulang terlambat karena pelajaran tambahan dari sekolah.." Si pria menatap lekat wanita paruh baya yang menundukkan kepalanya, ia menaruh cangkir teh tersebut kemudian bangkit dan berjalan menuju kamarnya sendiri.




Apa yang di katakan wanita paruh baya tadi tak sepenuhnya benar, buktinya kini ketiga kakak beradik itu tengah berada di kediaman Anara. 

Mereka memang memiliki pelajaran tambahan rutin dari sekolah namun tak sampai sore hari, itu hanya memakan waktu 1 jam dari jadwal bubaran sekolah normal.

Zanetta tengah berbincang ringan bersama Anara di atas sofa kamar megah Anara, sementara si kembar duduk di bawah mereka, beralaskan karpet bulu lembut dengan berbagai camilan yang tak jauh dari mereka, asik menyaksikan drama korea dari layar televisi.

Si sulung melirik kedua adik kembarnya yang tiba-tiba saja menangis. Ia mengalihkan pandangan pada layar televisi dan tersenyum tipis menyadari bahwa kedua adiknya menangis karena adegan sedih drama yang mereka tonton.

"Tta, ikut gue yuk.."  Ajak Anara seraya menarik tangan Zetta.

"Kemana?" 

"Udah ayok.." Mau tak mau Zanetta menuruti pinta gadis cantik tersebut,

"Kemana kak?" Tanya Alice yang sadar kedua gadis itu akan meninggalkan ruangan.

"Tunggu bentar" Timpal Anara dengan kedipan sebelah mata yang penuh arti. Alice sepertinya paham, ia mengangguk kemudian mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Mereka kemana?" Kini Elcie yang bertanya, Alice tersenyum kemudian menyandarkan kepala di bahu sang adik.

"Mengukir memory indah"

"Hah? gimana-gimana??" 

"Dahlah lo gak akan ngerti!"  Elcie memincingkan kedua mata dan kembali menatap layar televisi di hadapannya. 

"El, pengen rebahan.."  Belum sempat Elcie menjawab, Alice terlebih dahulu merebahkan kepalanya di pangkuan Elcie.

Deg.. Deg..

Elcie menegang, ia berulangkali menggelengkan kepala kala ingatan tentang kejadian malam itu di dalam mobil mereka kembali teringat. 

"Kenapa?" 

"G-gak!"




Zanetta terpaku di ambang pintu sebuah ruangan. Kedua matanya berbinar melihat banyaknya lukisan indah yang terpajang disana. 

Anara tersenyum melihat ekspresi wajah sang gadis, ia kembali menarik tangan Zetta untuk masuk dan menutup pintu tersebut.

"Ini tempat rahasia gue, keren kan?" 

The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang