#65

396 35 5
                                    

Alice tengah terduduk di sebuah kursi di dalam ruang latihan, ia mengusap peluh yang masih bercucuran di wajahnya dengan handuk kecil yang sedari tadi ia genggam. Gadis itu menoleh kala melihat sang instruktur, Mikha berjalan cepat keluar ruangan dengan wajah berbinar, ia mengedikkan bahu dan kembali sibuk dengan aktivitasnya, membenahi barang-barangnya.

Setelah memastikan tak ada yang tertinggal, Alice bangkit dan berpamitan pada beberapa teman barunya di sana dan keluar dari ruangan. Langkahnya memelan melihat Mikha yang terlihat tengah tertawa bersama seseorang yang tak bisa ia kenali karena terhalang sebuah banner. Ia berusaha tak memperdulikan dan tetap berjalan lurus.

Namun saat tubuhnya berada di belakang Mikha, bisa Alice lihat siapa orang yang tengah bersenda gurau dengan instrukturnya itu. Kedua tangannya terlipat di depan dada dengan tatapan datar yang terkesan mengerikan, menatap bergantian pada Mikha dan Elcie, saudari kembarnya dan lawan bicara Mikha.

"Ekhemm.." Ia berdehem karena mereka tak kunjung menyadari kehadirannya.

"Oh, Alice, udah selesai?" Tanya Mikha, Alice mengangguk namun tatapannya menghunus tajam pada Elcie.

"Ngobrolin apa? Seru banget keknya.." 

"Random aja, Elcie ternyata jago juga ngelawak, lucu haha" Timpal Mikha kembali tertawa seraya merangkul lengan Elcie.

Glup!

Dengan susah payah Elcie menelan salivanya, tatapan Alice begitu tajam, membuat tubuhnya menegang dan jantungnya berdetak kencang. Elcie perlahan menyingkirkan tangan Mikha namun si gadis instruktur malah semankin mengeratkan dekapannya.

"Oh oke, have fun kalo gitu.." Ujar Alice kemudian berlalu dari sana, menghiraukan ucapan Mikha dan tatapan takut Elcie.

"K-kak.." 

"Hm?"

"Sorry, gue harus pulang"

"Ah iya lupa hehe" Mikha melepaskan rangkulannya.

"Gue duluan ya.." Gadis itu berbalik hendak pergi namun Mikha memanggilnya membuat ia menoleh.

"Elcie.."

"Ya?"

"Hati-hati di jalan.." Elcie mengangguk cepat dan melanjutlan langkah dengan tergesa menyusul Alice.

Elcie mengedarkan pandangan, ia tak menemukan Alice di area parkir gedung tersebut, gadis itu mengintip ke dalam mobilnya namun Alice juga tak berada di sana.

"Duh, kemana sih?" Desahnya frustasi.

Elcie mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Alice, berulang kali mencoba namun Alice terus saja menolak panggilannya.

"Kelar idup gue.." Ratap Elcie dengan tatapan nanar pada layar ponselnya. 

Sementara itu, Alice baru saja sampai di halaman depan rumahnya, turun dari ojek yang ia pesan lewat aplikasi online.

"Pak, tunggu ya, saya ambil uang dulu.."

"Baik neng.." 

Alice bergegas masuk ke dalam rumah, menghampiri Zanetta dan Anara yang berada di dapur terlihat tengah membuat sesuatu.

"Kak, punya uang cash 50 ribu?" Tanya Alice membuat keduanya menoleh.

"Buat apa?" 

"Bayar ojek"

"Ojek? Bukannya di jemput Elcie?" 

"Kak, ada gak? Itu kang ojeknya nunggu, kasian!" 

"Gak punya.."

The Lamoera's (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang