P R O L O G
❄❄❄Jakarta, awal masuk sekolah memang terlihat seperti gula yang di campur secangkir teh dan dinikmati bersama semilir angin dengan suasana hujan. Manis, hangat. Dua itu yang seharusnya seorang gadis bernama Tassia Devicaly dapatkan. Hari pertamanya masuk sekolah diisi dengan tatapan awal benih benih cinta. Apa ini jatuh cinta pada pandangan pertama?
Tassia berusaha meyakini dirinya bahwa tujuannya hanya untuk belajar bukan mencari gebetan. Tassia melupakan sesosok lelaki di depan kelas senior dengan aerphone yang terpasang di telinga. Sudah beberapa hari belakangan ini, Tassia kengamati tanpa tahu jelas siapa lelaki itu dan tidak tahu namanya.
Tassia mengubur itu semua sangat dalam.
Sampai akhirnya ia bergabung dengan kelas 10 ipa yang terdengar bukan dari kalangan manusia pintar, tapi Tassia anggap ini seperti neraka dimana ada raja neraka yang sedang duduk diatas meja dan sibuk bermain ponsel. Sial atau beruntung, Tassia bisa sekelas dengan lelaki itu. Entah sejak kapan, Tassia jadi sering memperhatikan teman sekelasnya. Dan diam diam, sejak awal dengan jujur Tassia menaruh rasa kepada Fachri Abraha.
Fachri Abraha, lelaki tengik yang suka mendapat panggilan guru BK. Ah ya... Mungkin dia juga sudah menjadi member tetap dari panggilan BK. Tapi karena kelakuan Fachri, Tassia seperti menaruh rasa. Namun ia sama sekali tidak percaya dengan perasaanya.
"Izinkan aku tahu tentang dirimu." Aerphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coldest Senior✔
Teen Fiction[Completed] Kalian tahu rasanya memperjuangkan seseorang tapi yang diperjuangkan sama sekali tidak mengerti artinya perjuangan? Dua orang yang selalu bertolak belakang. Tassia menyukai keramaian, heboh dengan dirinya sendiri, selalu punya teman bany...