/10/

3K 187 3
                                    

"Pernah kamu jatuh cinta?"

"Ya, enggaklah..."

Leon menatap Jesara yang masih sibuk mengenakan kaitan branya. "Serius, Jesara" katanya datar

"Enggak tau, maksud aku"

"Aku pengen cobain, jatuh cinta"

Jesara membalikkan badannya dan mendapati Leon sedang tak terbalut sedikitpun di belakanganya, "Apa? Kenapa akhir-akhir ini kamu bahas cinta?

"Karena aku penasaran"

"Penasaran kamu sama sekali gak ada asik-asiknya atau mengandung paling gak sedikit humor"

Leon mengangguk menyetujui. "Because i met someone yesterday. Dia bilang aku bodoh karena aku sama kamu dating like this"

"Dan aku tebak itu pasti Danny sama anak-anak band lainnya"

Leon tertawa bersamaan dengan Jesara, "Exactly. Mereka pikir aku jatuh cinta dan tergila-gila sama kamu" lalu lelaki itu melingkarkan kedua tangannya di pinggang Jesara dan mengecup sesaat bahu gadis itu, "Padahal i'm mad about your body"

"Knew it" ucap Jesara dan melumat pelan bibir Leon, "Mereka mau album baru mungkin"

"Yeah, kinda. Tapi aku sedang tidak berpikir mau memasukkan unsur cinta yang tragis seperti itu ya..."

"Maksud kamu?"

Leon melepaskan rangkulannya dan mengambil bathrobe lalu mengenakannya dengan santai, "Songs like that. Aku gak terlalu suka yang terlalu memuja begitu. Like sam smith or adele. I prefer 30 seconds to mars atau 21 pilots"

"Yeah, aku juga gak terlalu suka sih. Aku malah gak pernah denger lagu..."

"Any idea?" Tanya Leon

"About what? Your album?"

"Yeah, kemarin-kemarin kan aku sempat buat lagu tapi menurut sahabat aku itu terlalu cheesy. Yah, aku merinding juga sih pas dengar"

Jesara tertawa pelan lalu melirik kearah tempat tidur yang sudah acak-acakan karena ulah mereka semalam. "One night stand"

"What?" Leon kembali bingung dengan pernyataan Jesara, gadis itu selalu spontan ketika menjawabnya dan Leon sering kebingungan untuk mengikuti

"About one night stand... atau tentang satu minggu hubungan kita juga boleh. It was a honor to be your muse"

Leon menyipitkan matanya, "Bitch, please..."

"Kenapa?"

"Itu sama aja aku buka tentang kehidupan pribadi aku..."

Jesara akhienya tertawa pelan dan menggelengkan kepalanya, "Kamu bisa bilang ke orang-orang kalau lagu kamu itu menceritakan hubungan remaja jaman sekarang Leon. Don't be paranoid"

"Yeah, dan mereka tanya gimana aku tau, apa aku habis sewa anak sekolahan buat melakukannya atau aku menghabiskan waktuku dengan calon istri laki-laki lain"

"Kamu cukup bilang kamu dapat inspirasi karena nonton film. Misalnya kamu nonton film apa gitu. Kan banyak yang alur ceritanya bisa kamu jadiin inspirasi"

Leon mengerjapkan matanya beberapa saat, "Ah you think people would buy it?"

"Gak, sih. Mengingat kamu sama band kamu digilai banyak perempuan dan sudah pasti mereka antri buat mencicipi badan kalian. Aku yakin kalian gak pernah selamat dari gosip"

"Dan kamu tau, masih ngusulin buat ide lagu itu?"

Jesara mengangguk dan tersenyum, "Just think about anything else. Buat lagu untuk mama kamu misalnya. You love her, don't you?"

"I don't" jawab Leon cepat, dia benar-benar sudah tidak pernah mengingat ibu kandungnya semenjak perempuan yang melahirkannya itu meninggalkannya karena kecelakaan

"Well, aku juga sih. Mama itu merepotkan sekali. Tapi coba aja bikin lagu tentang perasaan kamu ke mama kamu. Itu, masukkan aku buat hari ini..." Jesara melangkah menuju pakaiannya dan mengenakannya dengan pelan, "Nanti malam aku ada dinner sama tunangan aku. Tapi aku mau tidur sama kamu. Are we good?"

Leon mengangguk

FortuityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang