/94/

1.7K 148 30
                                    

Jesara sudah bebas dua tahun yang lalu. Lebih cepat dibandingkan Fabian dikarenakan masih ada Christian yang membantunya. Ayahnya itu tidak menghukum ataupun menghakimi Jesara dan membuat Jesara memiliki kebebasannya sendiri.

Tapi hal itulah yang membuat Jesara sadar bahwa dia sudah melakukan kesalahan sangat besar dan membuat Crhistian menyerahkan semua keputusan kepadanya.

Sehingga dua tahun yang lalu ketika dia bebas, Jesara memutuskan untuk pindah ke London dan memulai hidup baru disana. Lebih tenang dan bersahabat dengan satu-satunya mantan suami yang dia miliki. Hubungan mereka berlangsung baik terlebih setelah Jesara berubah menjadi sedikit, sedikit lebih baik. Perempuan itu sudah tidak lagi memainkan perannya seperti perempuan murahan tetapi lebih fokus terhadap karirnya.

"Hai, mantan istri aku..." Sapa Leon dengan kaus dan celana jeans tiga perempatnya ketika dia menemukan Jesara sedang menggambar di ruang kerja perempuan itu

"Hai... Mantan suami aku yang paling tampan tapi juga sombong dan gak tau aturan..." Sahut Jesara sama sekali tidak menoleh ke pria itu

Danny yang berada di belakaang Leon hanya menggelengkan kepala dan berkata, "Astaga. Aku masih saja tidak mengerti kenapa setiap kali kalian bertemu kalian akan menyapa seperti itu. Kalian pasangan aneh"

Jesara tertawa lalu beralih menatap Leon kemudian, "Ada apa, Le?"

"Oh, iya. Hm. In case you still love him jadi aku kasih tau kalau mantan pacar kamu itu, Fabian Wijaya bebas tahanan hari ini. Mau kasih selamat?"

Jesara menaikkan satu alisnya lalu berkata, "Oh, bajingan itu bebas hari ini. Kasih selamat aja. Tapi aku yakin dia pasti lagi marah besar sekarang. Dia yang gak tau diri itu pasti lagi mengamuk di kantor Kay"

"Maksudnya gimana cantik?" Tanya Danny dengan bingung

Leon tertawa dan kemudian menjawab pertanyaan Danny, "Yah, Dan. Kay kakak aku yang sinting itu sama sahabatnya yang lain yang menjarakan si Fabian. Jadi bisa kan kamu bayangkan apa yang kamu lakukan setelah keluar dari penjara dan tahu kalau aku yang penjarakan kamu"

"Aku bunuh kamu, Le" kata Danny dengan datar, "Jadi, kamu mau kembali ke Jakarta say hi to him atau telpon dari sini"

Jesara mengedikkan bahu lalu melanjutkan kembali gambarannya, "Kita kirim karangan bunga aja. Yang gede. Aku mau kamu juga kirim. Tulisannya harus, "Selamat atas keluarnya Fabian Wijaya dari penjara. Semoga tidak menjadi bajingan untuk kedua kalinya. Dari mantan pacar tersayang Jesara Salvia" aku mau begitu. Catat ya Dan"

"Sinting" ucap Danny lalu beralih menatap Leon, "Kamu mau bagaimana Le?"

"Ya ikuti kata Jesara saja. Bagus juga kalau begitu. Kirim ke tempat praktiknya" lalu Leon melirik Jesara dan tersenyum

"Kalian lebih sinting" kata Danny dan menggelengkan kepalanya

"Anyway, Le. Aku yakin Abi cari kamu habis ini. Itu juga kalau sesuai pikiran aku dia masih cari Elle. Dimana kamu sembunyikan Elle? Jangan pikir aku gak tau, Le"

Leon mengedikkan bahunya dan pria itu sama sekali tidak mengerti kenapa Jesara merasa dia tahu keberadaan Elle, "Aku sama sekali gak tau"

"Oh, my God. Le, aku sudah tanya ini sampai ratusan kali sejak aku keluar dari penjara. Aku rasa kamu bohong" kata Jesara tidak percaya kepada Leon

"Ini serius. Tidak ada yang tau dimana Elle, Jesara" kata Leon kembali meyakinkan Jesara bahwa dia sama sekali tidak tahu keberadaan perempuan itu

"Le, Abi itu gak berubah buat satu hal. Kalau dia menginginkan Elle, dia akan cari perempuan itu sampai ke kerak bumi sekalipun. Dan kalo dia tau kamu atau kakak kamu sembunyikan Elle, kamu pikir apa dia gak akan bikin muka kamu hancur?" Jelas Jesara meyakinkan kembali Leon

"Je, aku tau kamu juga cari-cari Elle. Tapi aku benar-benar serius aku tidak tau di mana Elle karena memang bukan aku atau siapapun yang sembunyikan Elle..." Jelas Leon, "Lagi pula, kenapa Fabian harus seperti itu mencari Elle?"

Danny yang mengetahui jelas permasalahan mereka juga mengangguk dan ikut menanyakan hal yang sama, "Iya, buat apa Fabian harus mencari mantan istrinya begitu? Mau dia siksa lagi?"

Jesara menggelengkan kepalanya, "Bukan bodoh. Abi itu mau minta maaf. Kelihatannya aja begitu, tapi kalau udah ketemu nanti dia akan nangis-nangis berlutut di depan Elle"

"Memangnya dia jatuh cinta sama Elle gitu?" Tanya Leon

"Ya, mana aku tau. Buat apa aku tau masalah bodoh begitu"

Danny yang tidak mengerti sikap Jesara kemudian bertanya, "Terus kamu juga yang bikin Elle keguguran gak merasa bersalah gitu?"

Jesara melirik dan tetap memegang penggarisnya lalu menjawab, "Iya. Tapi aku tau kalau Elle sama sekali gak akan mau maafin aku so let's face it. Aku akan tunggu sampai Elle mau keluar dari persembunyiannya dan bilang dia maafin aku tanpa aku perlu minta maaf ke dia"

FortuityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang