/44/

795 74 4
                                    

Mungkin dunia juga sudah pintar mempermainkan kehidupan Elle karena sekarang dia melihat laki-laki itu sedang berbicara dengan keluarganya.

Kakak Elle adalah orang yang cukup keras. Sehingga ketika Elle masuk ke dalam ruang tamu rumahnya, kakaknya -Harris Aiden- sudah menariknya untuk duduk.

"Saya sudah jelaskan kedatangan saya..."

Elle memotong kata-kata Fabian dengan cepat, "Jelaskan apa?"

"Apa kamu mau menikah sama laki-laki ini Elle?" kata Harris bertanya pada adiknya

"Mama mana?" Elle bertanya dengan gusar karena dia sama sekali tidak mengerti apa yang kakaknya bicarakan

"Mama kamu ada di dalam..." Jawab Fabian

"Anda bisa kembali kemari dengan keluarga Anda, Saudara Fabian... Kalau anda memang berniat..."

Fabian merapikan jasnya dengan tiba-tiba lalu berdiri kemudian berkata, "Seperti yang sudah saya katakan, saya akan menikahi Elle..."

Elle sangat berharap Fabian tidak mengatakan hal tersebut tetapi setelah Fabian berkata kembali, Elle benar-benar ingin bunuh diri karenanya

"Elle sedang mengandung anak kami. Dia kabur..." Fabian menghela nafas, "Dia berusaha kabur dari saya dan mencoba memyembunyikan kehamilannya. Mungkin Elle takut dengan tudingan orang-orang..."

Elle tidak mendengarkan sama sekali kata-kata bohong Fabian mengenai kehamilannya. Demi Tuhan, dia merasakan amarah kakaknya dan keluarganya yang lain ketika Fabian selesai menjelaskan kata-kata itu.

"Saya akan kembali dengan keluarga saya. Maafkan kelancangan kami, tapi..." Fabian menatap Elle yang sudah memandangnya marah, "Saya benar-benar akan bertanggung jawab, jadi tolong restui kami"

Gila. Fabian Wijaya itu sakit jiwa.

...

"Jadi apa hubungan kamu sama sekertaris David Iris Fabian?"

Fabian mengemudi dengan tenang menuju rumah sakit Papanya karena Stefan menghubunginya melalui telepon, "Hm... She's carrying your grandchildren"

Dan Fabian yakin papanya sedang memijit keningnya saat ini, "Apa? Kalau begitu harusnya kamu disini menemani dia Fabian!"

"I'm on my way okay..."

Stefan yang sudah bisa menebak kelakuan anaknya hanya menghela nafas kemudian diam kembali, "Mama kamu bilang kamu mau menikahi Hellena"

"Ya..." Jawab Fabian tanpa ragu sedikitpun

"Hanya karena dia hamil anak kamu?"

"Oh..." Fabian menghentikan mobilnya kemudian melirik supirnya yang berada di kursi penumpang sebelahnya yang sudah mulai ketakutan, "Mungkin Papa perlu tau kalo aku udah deket sama dia beberapa bulan ini..."

"Terus kenapa kamu hamilin dia bukannya nikahin dia baik-baik hah?"

Fabian menghela nafas, "Yah kalo baik-baik mana direstui kan?"

"This isn't joke, Fabian Theodore Wijaya. Papa mau kamu jelaskan maksud kamu sekarang. Cukup anak-anak the klan lain yang sakit jiwa..."

"Oh, My God. Pa listen. Aku menyukai Elle, and i want her. Lagi pula kalo dia yang jadi mantu Papa kenapa sih?"

"Enough, Fabian. Papa tau sifat kamu. Ini bukan kamu sekali..."

Fabian mendengus kemudian, "Papa nih tau apa sih?"

"Ini anak perempuan orang, cuma kamu pakai buat main-main kan?"

Fabian diam saja karena ingin mendengar hipotesis Papanya mengenai kegilaannya kali ini. Selama ini dia sudah cukup menuruti keinginan kedua orang tuanya. Fabian sudah tidak mau lagi mengikuti keinginan mereka. Bukan. Sebenarnya dia ingin membalas Jesara dan memperlihatkan pada orang tuanya siapa dirinya sebenarnya

"You use her, Fabi. Kamu sengaja merusak anak orang kan? Karena kamu tau kalau nanti kamu menyingkirkan Hellena, tidak ada orang lain yang akan bersimpati padanya dan menolongnya. Karena kamu tau kalau Hellena tidak punya siapa-siapa di dunia ini..."

Kenapa Papanya pintar sekali sih

FortuityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang