"Makan malem? Sama siapa? Kamu ngajak saya? Tumben..." Fabian menaikkan satu alisnya ketika bertanya dengan nada tidak biasa pada Elle
Istrinya-yang sejak terakhir kali dia melihatnya tampak semakin menarik dan membuatnya penasaran dengan tubuh perempuan itu- sedang berbalik menatapnya dengan bingung sekarang. "Saya yang bingung. Bapak ngapain nyusul saya kesini? Mau mastiin saya beneran selingkuh ya?"
Fabian tertegun kemudian, "Ah, iya itu juga. Bukannya ada Leon disini?"
"Nah, saya mau makan malam sama Pak Leon. Bapak mau ikut tidak?" Sengaja, tanpa menjelaskan ada apa dengan makan malam itu Elle menggantung alasannya untuk melihat reaksi Fabian
"Nah, bagus. Kamu sudah mulai menjalin hubungan sama Leon..." Gumam Fabian kemudian mengistirahatkan tubuhnya di sofa sambil menatap istrinya, "Kalian dinner aja berdua"
"Yang bilang berdua siapa?" Pancing Elle dengan sikapnya yang dibuat sepolos mungkin
"Kamu" tunjuk Fabian, "Kamu bilang mau makan malam sama Leon..."
Elle terkekeh kemudian menyisir rambutnya didepan kaca rias dan menatap laki-laki itu melalui pantulan cermin, "Saya bilang sama Pak Leon bukan berarti kami berdua saja kan?"
"Maksud kamu?"
Elle memutar tubuhnya dan menatap laki-laki itu lalu menghela nafas, "Perlu bapak tahu kalau diajak saja gak mau?"
Laki-laki itu menyipitkan matanya, "Jangan bercanda sama saya Elle, kamu mau semua orang tahu pernikahan kita?"
Elle tidak menjawab lalu beralih mengambil tasnya dan beberapa map yang berada di nakas.
...
"Makan malem? Sama kolega kamu?" Tanya Jesara dengan tatapan bingung
Satu jam yang lalu dia sampai dan menemukan Leon sedang berkutat dengan laptopnya di kamar yang mereka tempati sekarang. Baru saja laki-laki itu melepaskan laptopnya dan mengajak Jesara untuk makan malam
"Maksudnya? Semua orang nanti tahu kalau kita menikah..."
Leon mengangguk setuju, "Nah, itu tujuan aku Jesara. Aku mau mengenalkan istri aku sama semua kolega bisnis aku..." Leon menatap penuh kemenangan sekarang, "Kan kita memang sudah menjadi keluarga..."
Jesara menyipitkan matanya kemudian berjalan mendekati pria itu dengan ragu, "Kamu mau aku dikenal jadi istri kamu?"
"Iyalah. Ayo makan malem, nanti juga ada Jessica. She's your sister, right? Kemarin aku ketemu dia. Mirip kamu, Jesara. Orangnya to the point"
Kalo Leon kemaren ketemu sama Jess, berarti Jess tau dong kalo Leon misalnya ketemu sama istri Abi? Jesara mengumpat dalam hati ketika menyadari ada yang salah dengan semua ini. "Hm, iya. She's kinda admiring me. Bego kan? Jangan mirip-miripin aku sama pecundang kayak gitu"
"Hm... Jadi? Mau dinner kan? Sekalian ketemu sama adik kamu nanti..."
"Siapa yang mau ketemu siapa?"
Leon sudah memainkan smartphonenya lalu menunjukkan pada Jesara kalau dia baru saja memberi pesan pada adik iparnya, "I said to her kamu disini dan dia bilang, ayo ketemu. Wah, fast respon juga adik ipar"
"Le..."
"Nah, nanti ada kolega dari Jepang. Kamu bukannya lama di Jepang ya? Istrinya Mr. Sato pasti senang ketemu kamu"
"Le..."
"Dan kalau kamu mau, aku bisa pesenin dress formal. Yah aku tau kamu cantik, Jesara. Tapi aku mau semua orang tahu betapa sempurnanya istri aku dan aku bangga sama kamu"
"Le..."
Leon memandang smartphonenya lalu menunjukkan pada Jesara percakapannya dengan asistennya, seolah sengaja menampilkan histori percakapannya pada perempuan itu. Sengaja. "Nah, asisten aku juga dengan senang hati ambilin kamu baju... Butik mana paling bagus di Bali? Cukup gak sih waktunya?"
Jesara yang sudah geram kemudian memanggil sekali lagi laki-laki itu, "Le!"
"Kamu apasih Jesara?" Tanya Leon dengan lembut, "Dari tadi Le le le. Kamu pikir aku ikan lele apa?"
"Kamu yang kenapa? Ngapain aku ikut dinner segala? Kita kan udah janji..."
Leon menatap tajam perempuan itu, "Kenapa? Kamu gak mau semua orang tahu kamu istri aku? Kenapa? Kamu malu? Kenapa status kita harus disembunyiin?"
Sial. Sekarang dia merasa seperti Fabian ketika dirinya menuntut jawaban kenapa laki-laki itu tidak mengumumkan lamarannya. Sial. Jesara belum siap. Beginikah Fabian tidak ingin semua orang tahu dia milik perempuan itu dulu? Sial Jesara merasa marah pada laki-laki itu.
.........
And this is how i try to ruin your day guys...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
That cut was from ******E Dan kayaknya bakal ada versi cetaknya. What a surprise ya, dulu aku bilang gak mau menerbitkan versi cetak. But the chances keeps comingback to me like it was a shooting ball. Gak sih, tapi kalau jadi. KALAU JADI ya. Doakan saja...
Dan aku berharap kalian gak bosen sama Fortuity. Sama Abi, Yara, Leon, Elle