Ketika akhirnya Jesara berhasil menyakiti satu-satunya perempuan yang membuat semua perhatian Fabian beralih darinya. Tidak ada perasaan bahagia ketika dia menyadari bukan seperti ini seharusnya perempuan itu membuat mereka berada di titik ini
Sialnya, ketika Oktavia datang dan berbicara dengan beberapa petugas untuk bertemu dengannya lalu mendengarkan wanita itu menangis di hadapannya, Jesara tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak bisa mengusir perempuan itu
"Kamu tau apa perbedaan kamu sama menantu saya?"
Jesara menaikkan satu alisnya kemudian menghela nafas, "Dia pendiam? Gak melawan tante?"
Oktavia menggelengkan kepalanya kemudian menelan ludah, "Dia satu-satunya perempuan yang sampai mati selalu berusaha menjauh dari keluarga saya"
Jadi, istri dari laki-laki itu selalu mencoba kabur tetapi tidak bisa? Jesara berpikir, untuk apa kabur kalau ternyata hati dan pikiran perempuan itu akhirnya menginginkan tinggal karena sampai saat terakhir mereka bertemu pun, Elle masih betah berada disamping Fabian, "Typical, Elle"
"Masih berani kamu menyebut nama menantu saya seperti itu"
"Kenapa tante kelihatan sayang ke Elle? Bukannya udah gak guna ya buat sayang gitu? Aku denger dia keguguran. Lemah juga ya" lalu Jesara menelan salivanya dengan kasar
Perempuan paruh baya dihadapannya menggelengkan kepalanya tidak percaya, "Kamu pikir saya benar-benar membenci Elle? Gak Jesara. Elle sendiri yang minta ke saya supaya saya gak menunjukkan perhatian saya. Kenapa? Supaya Fabian menceraikan dia dan kamu gak lagi mengganggu dia"
Kemudian perempuan itu melangkah mendekati Jesara dan berbisik padanya, "Ingat, Yara. Cucu saya meninggal karena kalian berdua... Sampai kapanpun, saya gak akan memaafkan kamu yang sudah membuat anak saya segila itu dan memaafkan Fabian karena dia membuat istrinya kehilangan kandungannya"
"Ya, ampun. Yang mau minta maaf sama Anda juga siapa sih" gumam Jesara pada akhirnya
Oktavia sudah akan menampar perempuan itu tetapi petugas memanggilnya lebih cepat sehingga dia hanya bisa menatap tajam pada Jesara yang tersenyum sinis padanya
...
"Selamat, pada akhirnya bukan Papa atau Mama yang membuat menantu kami kesakitan begitu. Tapi kamu, suaminya sendiri..."
"Pa..."
"Papa gak mendidik kamu buat seperti ini, Fabi. Papa kenal kamu. Dari awal kamu menikah Papa pikir ada yang salah. Dan apa? Dan kamu membuat istri kamu sendiri terluka dihadapan kamu disaat dia mengandung? Sekali lagi selamat Fabian Wijaya. Papa sangat mengapresiasi keberhasilan kamu ini..."
"Pa..." Fabian memijit keningnya
"Papa rasa keputusan Elle untuk tidak memberitahukan kehamilan dirinya sendiri dan membiarkan dirinya disiksa kamu adalah keputusan yang bagus. Ini adalah pukulan telak untuk kamu... Kamu sadar kan apa yang sudah kamu lakukan? Papa yakin Elle sudah menyiapkan ini dari lama. Dia sengaja diam saja sama kamu. Sampai kamu sendiri gak sadar kalau dia sudah menyiapkannya serapi ini. Fabian... Papa yakin kamu sama sekali gak sedih istri kamu keguguran..."
Fabian menatap nyalang pada Stefan dan berkata dengan marah, "Maksud Papa"
Papanya tersenyum kemudian bersandar pada meja kerjanya, "Kamu cuma sedih karena Jesara ikutan dipenjara sama kamu kan? Bukan karena istri kamu masuk rumah sakit dan keguguran anak kalian yang kamu idam-idamkan itu?"
Fabian memejamkan matanya kemudian menggelengkan kepala. Mulutnya terasa ngilu, tapi akhirnya dia mencoba berbicara, "Pa, apa aku sama Yara sejahat itu? Pa, iya aku salah Pa tapi tolong... Aku sama sekali gak seperti itu Pa. Tolong bebasin aku, aku mau ketemu sama..."
"Oh, sayang..." Stefan menatap tajam putranya, "Kamu baru sadar kamu membutuhkan perempuan itu sekarang? Papa kenal kamu dari kamu masih dalam kandungan. Kamu sama sekali gak cinta sama istri kamu. Harusnya Papa menghalangi pernikahan kamu dan memaksa kamu menceraikan Elle" kemudian laki-laki itu tersenyum, "Tapi akan ada wanita lain yang menggantikan posisi Elle dan bernasib sama kan?"
"Pa stop"
"Oh, Papa yakin Elle sudah sangat bahagia sekarang melihat kamu berlutut begini. Melihat kamu menjijikkan begini. Ini adalah pelajaran yang sangat bagus untuk kamu Fabian. Papa tahu semua kelakuan bejat kamu dan Papa rasa ini adalah hukuman yang pantas buat kamu... Setiap hari akan Papa ingatkan kalau kamu yang sudah menyakiti menantu Papa dan membunuh cucu Papa, anak kamu sendiri. Setiap hari Fabian. Ingat kata-kata Papa..."
Fabian menatap ayahnya dengan memohon dan sangat lemah ketika pria itu berjalan mendekatinya, "Pa tolong, Pa. Aku beneran nyesel dan..."
"Fabi. Papa paham sama kamu. Papa mau kamu nikmati semua ini sekarang. Dan jangan khawatir, Papa akan memutus hubungan dengan Elle. Papa akan uruskan surat perceraian kalian. Papa yakin ini akan sangat mudah dan hakim akan menyetujui semua gugatan yang nanti akan Elle berikan. Kamu hanya akan tinggal disini dan akan bebas menikmati hidup kamu sebagai single seperti yang selalu kamu inginkan. Tapi nanti. Nanti Fabian"
"Pa tolong... Pa aku mau minta maaf sama Elle. Pa gimana keadaanya aku cuma mau tau. Pa tolong"
Melihat putranya menunduk kemudian menangis dihadapannya, Stefan memandang dengan puas, "Kamu harusnya lihat betapa bahgianya Elle tau dia sudah gak mengandung anak kamu lagi. Dan akan Papa ingatkan kamu terus Fabian akan kejadian ini. Ingat itu Fabian. Elle bahagia ketika dia tahu dia kehilangan anak kalian"
![](https://img.wattpad.com/cover/70451605-288-k93651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortuity
ChickLit5 deadly sins of relationship Level 4: Cheating Mature content 18 + Mengandung unsur ena-ena #ygtautauaja Casts: ...