Fortuity

/50/

Segera setelah Fabian mendengar kabar sialan yang datang dari mulut sahabatnya, laki-laki itu datang ke kantor David untuk menjemput istrinya. Semua mata menatapnya seolah-olah dia adalah selebriti yang baru saja masuk ke sana walaupun Fabian sudah berulang kali mengunjungi kantor itu untuk bertemu David. Tentu saja untuk Elle, supir perempuan itu masih bekerja untuknya dan karena Elle sama sekali tidak ingin terikat lebih dengan Fabian.

"Gimana rasanya jadi istri Fabian Wijaya for a couple weeks?"

Fabian bisa mendengar sebuah suara laki-laki ketika akhirnya dia berjalan mendekat ke ruangan milik David.

"Not, bad" istrinya menjawab dan beberapa detik kemudian menambahkan kembali, "Bad sebenernya kalo lo mau tau. Terrible and i don't think i'll suit that Wijaya's name on me"

"Lo cocok kok. Kan gue bilang lo pasti berjodoh sama salah satu anak kaya itu. Feeling gue selalu bener Elle. And that Fabian Theodore Wijaya just... Ugh... Gimana mainnya?"

Fabian sangat ingin mengetahui ekspresi wajah Elle ketika laki-laki dihadapannya menanyakan soal permainan. Bukan permainan biasa tentu saja. Apakah Elle akan berbohong atau mengatakan yang sebenarnya?

"I don't understand what you say..."

"Oh, come on Elle. Mencurigakan banget karena kalian sama sekali gak honeymoon. Apa karena mau puas main di rumah..."

Fabian mendengar istrinya mendesah kemudian berkata kembali menjawab rasa penasaran Caesar dan dirinya, "We don't have time for that..."

"What?!" Pekik Caesar

Fabian mengerutkan dahinya mencoba menyadari maksud dari Elle, apakah perempuan itu akan mengatakan kalau pernikahan mereka hanya karena dia menginginkannya atau bagaimana? Elle benar-benar tidak bisa Fabian tebak

"Oh My Gosh Elle, lo tau gak sih si cantik yang main film baru-baru ini? Dia punya hubungan sepesial sama suami lo. Dan menurut yang gue denger dari temen-temen gue, he's beast on bed..."

"Caesar lo tau gak seberapa gue jijik denger omongan lo yang barusan?"

"I guess he is...."

Fabian tidak ingin mengganggu acara bergosip istrinya itu kemudian beralih pada smartphonenya dan kembali menuju mobil miliknya.

Saya di depan
Send

...

Fabian dan Elle sudah menghabiskan waktu sebanyak 57 menit menurut perhitungan Fabian tapi tidak dengan Elle. Elle yang selalu merasa terpenjara ketika berada di sekitar laki-laki itu sama sekali tidak menikmati acara muter-muter jalan tol yang menjadi kesukaan suaminya.

Perempuan di sebelahnya hanya menghela nafas pelan sesekali dan kembali diam memandangi jalan di depannya. Satu kaki Elle menyilang ke arah pintu dan Fabian menyadari ketidaknyamanan Elle bersamanya.

"Saya punya sesuatu yang menarik dan kamu sudah pasti akan senang sama apa yang akan saya sampaikan..."

Elle tidak menggubris laki-laki itu dan hanya menukar satu kakinya dengan kakinya yang lain untuk menyilang kembali.

Satu jam yang lalu dia masih berada di kantor. Tidak banyak yang tahu dirinya sudah menikah dengan salah satu pewaris terkaya yang menjadi incaran banyak orang. Dan Elle berharap seterusnya akan begitu sehingga peristiwa penjemputan tadi tidak akan diketahui siapapun selain Caesar sahabatnya. Tidak juga David Iris atasannya. Tidak boleh ada yang mengetahui pernikahan menyebalkan miliknya.

Satu jam yang lalu bahkan Elle masih memiliki rencana untuk membeli beberapa donat kentang untuk dirinya dan satu jam yang lalu Elle masih menikmati waktu menatap kertas-kertas di depannya. Tidak lagi berlanjut ketika laki-laki di sebelahnya menjemput dengan seenak jidatnya.