/93/

1.6K 142 46
                                    

"Mikail Delano, lo juga salah satu orang yang masukin gue ke penjara kan 3 tahun yang lalu?" Fabian menyeruput kopinya lalu menatap sahabatnya yang sudah terlebih dahulu tersenyum

Kay mau tidak mau mengangguk lalu kemudian bertanya tanpa berpikir terlebih dahulu, "So tell me, kenapa lo nikahin 'perempuan itu' waktu itu terus bikin hidup lo hancur dengan masih mengejar-ngejar sahabat kita itu?"

Fabian tidak langsung menjawab dan menatap kesal pada pria dihadapannya. Penangguhan penahanannya diterima dan akhirnya mendapat pengurangan kurungan. Fabian mendekam selama dipenjara hanya tiga tahun dan setelah dia keluar dari semua itu, semua hilang tidak bersisa.

Tidak ada Jesara yang kembali padanya. Tidak ada perempuan itu. Nihil dan Fabian yakin semua orang menyembunyikan perempuan itu darinya. Dan satu-satunya orang yang bisa melakukannya adalah Mikail Delano. Sahabatnya yang gila dan akan tetap menjadi sahabatnya sampai kapanpun.

"Mana perempuan itu?"

Kay tertawa dengan pelan lalu menatap sahabatnya, "Gak nanyain kabar, Yara?"

"Mana perempuan itu" sekali lagi Fabian bertanya dengan datar dan tenang

"Perempuan yang mana Bi?" Kay balik bertanya dengan memberikan senyum sinis kepada Fabian

"Jangan becanda, Kay. Hal pertama yang gue lakuin setelah keluar dari penjara adalah ngecek semuanya. Dan ada satu yang hilang" lalu Fabian menyipit untuk menyelidiki sahabatnya, "Mana istri gue?"

Kay yang tidak mengerti dengan ucapan Fabian kemudian kembali bertanya, "Istri? Seinget gue lo sama dia sudah cerai"

"Anjing, Kay! Mana istri gue?!" Bentak Fabian

"Gue gak tau. Ini serius. Gue sama sekali gak ngerti apa yang lo bicarain" kata Kay dengan agak terkejut ketika Fabian menatapnya marah, "Bi, lo sama dia udah cerai. Jadi daripada lo nyariin dia yang gue rasa udah bahagia tanpa lo, mending lo mulai menata hidup lo lagi, man. Bisnis yang gue bangun bisa berantakan lagi kalo lo begini. Gue gak mau menghancurkan sisa-sisa kenangan Inge kayak 3 tahun lalu... Get a life, man"

Fabian mendengus lalu tertawa dengan sinis. Menyadari Kay sama sekali tidak berbohong ketika pria itu mengatakan dia tidak mengetahui dimana keberadaan mantan istrinya. "Adik lo pasti tau dimana istri gue"

"Bi..." Sekali lagi Kay mencoba menjelaskan pada sahabatnya, "Bi, lo sama perempuan itu udah cerai. So stop looking for her. Got it dude?"

"Cerai?! Man, gue sama sekali gak pernah mengiyakan perceraian itu jadi jangan komen soal itu dan kasih tau adik lo buat bilang dimana istri gue!"

Dias yang ternganga di depan ruangan Kay segera menjawab setelah melihat betapa marahnya Fabian tehadap salah satu sahabat mereka, "Anjay, Bi! Leon tuh gak ngerti apa-apa. Si mantan bini lo itu pergi ya kita semua gak tau kemana. Udalah Bi, cewek kalo gak mau dikejar ya gak usah maksa. Lo gak mau masuk penjara lagi kan, Nyet?"

Fabian menoleh lalu menemukan Dias yang sudah mendekat lalu berdiri disamping Kay dengan menatapnya heran. "Lo diem bangsat" tunjuknya pada Dias, "Kalo sampe gue tau, diantara kalian, Leon, Juna, Julian, atau bahkan Jessica sekalipun bantuin Elle kabur dari gue..."

"Apa?" Tantang Kay, "Man, Wijaya bahkan gak mau ngasih kekuasaannya ke lo. You're alone, Bi. Lo gak mungkin bisa ancem kita"

Dias mengangguk setuju

"Gue sahabat kalian tapi kalian nusuk gue dari belakang?"

"Bi, kita gak nusuk lo dari belakang..." Jelas Dias kemudian menghela nafas

"Iya. Tapi kita nusuk lo dari berbagai arah"

Dan Fabian menatap tajam pada kedua sahabatnya. "Fine. Gue harus gimana supaya gue bisa nemuin perempuan itu?"

Dias melongo ketika mendengar pertanyaan Fabian karena seingatnya laki-laki ini adalah yang paling diam diantara mereka. Tapi dia terkejut karena Fabian sama sekali belum merubah sikapnya bahkan setelah mendekam di penjara. "Temen lo nih, Nyet. Urusin..."

"Lo aja. Gue sibuk" kata Kay menyahuti lalu menggelengkan kepalanya

"Gue serius bangsat" maki Fabian ketika dia sudah tidak sabar lagi menghadapi kedua sahabatnya, "Mana istri gue?!"

"Woah! Calm down, dude" kata Dias sambil mengangkat ke dua tangannya, "Bi, gimana kalo gue kasih tau cluenya? Gue emang gak tau Elle lagi dimana sih. Tapi gue kasih tau sesuatu nih..."

"Apa?" Tanya Fabian dan Kay sama sekali tidak peduli pada hal konyol selanjutnya yang Dias lakukan

"Bi, jadi kenapa lo gak bisa nemuin Elle adalah karena... Karena... Karena..."

"Apa sialan?!" Fabian menarik kerah Dias dengan kasar dan membuat Dias tertawa dengan tidak sabar

"Elle dikawinin sama Kay, jadi lo tau kan sekarang kenapa Kay gak ngomong-ngomong dimana Elle"

"Bangsat Dias!" Maki Kay ketika menyadari Fabian sudah melepaskan kerah Dias dan berjalan kearahnya

FortuityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang