/70/

1.4K 106 10
                                    

Dua minggu selanjutnya, hubungan Jesara dan Fabian sudah menghangat kembali. Pagi ini, Jesara terbangun dalam rangkulan laki-laki itu dan membuat pipinya menghangat menyadari betapa menawannya seorang Fabian ketika tertidur.

Jesara melirik jam di nakas samping tempat tidur lalu menatap sekelilingnya. Apartemen milik mereka sudah menjadi agak terang semenjak beberapa menit lalu dan membuat Jesara teringat untuk hal yang harus dia lakukan pagi ini.

Dias memintanya untuk datang ke salah satu club milik laki-laki itu untuk mendesain bagian bar yang selalu saja ingin Dias rubah mengikuti perubahan moodnya. Sinting memang sahabatnya itu, tapi tidak membuat Jesara tidak akan membantunya.

Mengingat seseorang lagi yang harus dia kabari, Jesara pun mengambil handphonenya dan mengetikan pesan dengan cepat untuk Leon. Mengatakan dirinya akan pulang saat jam makan siang.

Soal Leon, dua minggu ini laki-laki itu sedang ada urusan di London. Jesara tahu untuk apa. Hanya saja dia tidak ingin ikut dan tidak mau mencampuri urusan Leon. Dia sedang berusaha terlihat tidak berdosa di depan laki-laki itu.

"Mau sarapan apa, hmmm?" Fabian memasukkan kepalanya di celah leher Jesara dan mengeratkan pelukannya pada Jesara

Perempuan itu mendengus kemudian, "Aku gak bisa masak. Kamu juga. Sok-sokan mau nanya sarapan apa? Delivery? Aku bosen. Makan di luar aja"

Fabian terkekeh lalu mengecup leher jenjang milik Jesara dan terduduk kemudian, "Iya. Mau makan kemana?"

"Kemana ya?" Jesara memainkan jarinya dan menggambar pola-pola aneh pada lekukan kotak-kotak pada tubuh Fabian, "Makan apa ya? Kamu?"

"Aku ikut kamu, Ya..." Kata Fabian lalu mencium puncak kepala Jesara yang berada dalam pelukannya

"Makan kamu, Bi" jawab Jesara lalu menatap laki-laki itu dengan tatapan menantangnya, "Boleh kan?"

Fabian mengerutkan keningnya kemudian membalas tatapan Jesara dengan jawaban yang sangat pelan, "Hm..."

"Jawab!" Tegas Jesara kemudian mencengkram dengan pura-pura marah menatap laki-laki itu

"Aku harus meeting pagi ini. Terus nanti aku ada pasien. So much things to do..."

Jesara menganggukkan kepalanya kemudian bertanya kembali, "Malem ini kamu balik ke istri sialan kamu? Masih dibenci sama Oktavia kan?"

Fabian mengangguk, "Yah, Mama gak pernah kelihatan akur sama siapa-siapa. Be nice to her, Yara. Dia ibu aku. Begitu-begitu Papa takut sama Mama"

"Jadi kamu mau aku baik sama Mama kamu supaya Papa kamu juga baik sama aku?"

Fabian menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum

"Fabian Theodore Wijaya. Laki-laki paling aku suka tapi kadang-kadang bodoh dan sinting..."

Fabian mengernyitkan keningnya memikirkan apalagi ucapan sarkas yang akan dilontarkan Jesara kali ini

"Mana mungkin aku bisa baik sama perempuan kayak gitu. I don't do nice things. Gak bagus buat kesehatan aku. Mending aku adu mulut sama Mama kamu..."

Laki-laki itu tersenyum dengan geli

"Kenapa?"

"Kamu udah mulai sebut Mama aku, "Mama kamu" biasanya juga pake nama Mama aku nyebutnya"

Jesara mendengus kemudian, "Khilaf...."

"Gak khilaf juga gak apa-apa..." Fabian menarik tangan Jesara lalu mengecupnya lembut, sangat lembut sampai tidak ingin menyakiti gadis itu ketika dia menghentikan kecupannya, "Aku suka kalau kamu masih rude like you use to..."

"Kenapa?" Jesara bingung, tentu saja. Mana ada laki-laki yang ingin memiliki wanita sekasar dan sekeras Jesara

"Because it's you. Kita gak perlu orang yang selalu pasrah dan lemah lembut buat ngadepin Mama. Kamu cuma harus jadi diri kamu. Senyaman kamu. Because that's everything i like about you since the first time we met"

Nah. Mana bisa Jesara berpaling dari laki-laki yang tidak akan memintanya berubah. Mana mungkin Jesara berpaling dari laki-laki yang selalu menerimanya apa adanya begini, "Sialan kamu gombal"

"Mana ada aku gombal..."

"Barusan"

"Kapan?"

"Tadi itu..."

"Yang mana?"

"Kamu mau aku tendang dari kasur?"

"Kamu tendang juga kamu yang ikut jatuh nimpa aku dibawah"

Jesara mencubit gemas pinggang pria yang sudah meringis disampingnya

FortuityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang