Fabian tidak mengerti kenapa saat ini moodnya berantakan dan bahkan dia membatalkan semua konseling yang dia punya di sisa siang ini hanya untuk mengikuti Arjuna dan Elle yang sedang makan siang.
Ada yang aneh ketika siang itu Elle berhasil keluar dari rumahnya bahkan ketika pria itu mengatakan kepada seisi rumahnya untuk mengurung Elle. Fabian segera merasa curiga dengan satu-satunya orang yang bebas berbuat sesuka hati ketika memikirkan bagaimana cara Elle keluar.
Tapi seingatnya istrinya itu tidak pernah dekat dengan Oktavia dan seingatnya Oktavia dengan gencar menyuruhnya untuk bercerai.
"Okay, Elle. Aku jemput kamu..."
"Jemput kemana?" Potong Fabian secara tiba-tiba ketika dia sudah berdiri di samping kursi istrinya dan istrinya duduk dengan kaku tanpa menoleh kepadanya
Arjuna kemudian dengan sengaja tersenyum kepada Fabian lalu bertanya kepada laki-laki itu seolah-olah tidak mengetahui tentang pernikahan keduanya, "Hai. Abi long time no see. Lo kesini..."
"Jangan basa-basi, Jun. Lo ngapain mau jemput istri gue?" Tanya Fabian sama sekali tidak menggubris beberapa orang yang sudah menoleh kepadanya karena suaranya yang tiba-tiba meninggi, "Elle kamu mau kemana?"
Perempuan itu hanya duduk dengan diam sama sekali tidak menjawab karena tahu jika sekali saja dia mengeluarkan suara maka laki-laki itu akan bertindak kasar kepadanya
"Istri?" Arjuna sekali lagi memainkan karakternya dengan baik lalu memandang Elle dan Fabian bergantian seolah-olah mencari kepastian yang dia sendiri sudah mengetahuinya sejak lama, "Elle kamu sudah menikah? Kenapa gak cerita sama aku? Tapi aku gak pernah lihat cincin kawin di tangan kamu yang selalu cantik itu"
Fabian merasa udara disekitarnya menjadi panas dan untuk beberapa saat merasa tanah disekitarnya bergetar. Tidak mungkin hanya karena dia tidak menyukai Elle tidak memakai cincin pernikahan mereka dia marah bukan? Apa sebegitu penting orang mengetahui wanita itu sudah menikah?
"Hm? Elle? Bi lo gak mungkin udah kawin sama perempuan kayak Elle" lalu Arjuna memandang Elle dan tersenyum, "Sorry Elle, tapi gue kenal sama orang ini dan gue tau tipe dia"
Fabian memajukan langkahnya sehingga Arjuna berdiri dan menatapnya dengan bingung, "Jangan sok kenal sama gue bangsat. Hanya karena orang tua kita sahabat dan elo itu mantannya sahabat gue bukan berarti kita sedeket itu. Back off, man"
"Bi..." Arjuna tertawa dengan pelan lalu mengangkat kedua tangannya, "Okay. Kenapa lo marah begini? Jadi ini istri lo yang waktu itu lo nikahin?"
"I see..." Fabian tersenyum, "Lo gak gue undang waktu itu ya makanya lo gak tau siapa perempuan yang lagi ngobrol sama lo"
Elle menatap kedua pria yang sudah berdiri dengan saling memandang secara intens. Fabian, sudah akan menghajar Arjuna dari pandangannya. Tapi Elle sama sekali tidak mengatakan apa-apa karena dia terlalu mual menyadari kehadiran Fabian berada didekatnya
Arjuna yang melihat wajah Elle sudah berubah menjadi pucat, bukannya mundur tetapi semakin menantang Fabian untuk bicara padanya, "Bi, gue kenal sama Elle. Deket kalo lo mau tau. Dan menurut gue, Elle harusnya cerita atau ngundang gue lah minimal kalo dia nikah. Tapi dia gak ngabari apa-apa dan lo bilang dia istri lo"
"What a good man, Arjuna" Fabian memandang sengit dan tidak suka pada Arjuna. Bukan karena bagaimana kedekatan Arjuna dengan istrinya tapi kenyataan bahwa Elle tidak mengatakan kepada Arjuna bahwa perempuan itu sudah menikah. "Jadi sekarang lo tau kalo dia istri gue. Mending lo menjauh dari apa tadi?" Fabian menyipit, "Jemput?"
Arjuna tidak menjawab dan menaikkan satu alisnya
"Gue bisa anter kemanapun istri gue mau. Ke neraka sekalipun. Jadi mending lo mundur"
"Hey, man" Arjuna tertawa pelan lalu menunduk menahan tawanya dan memandang pria itu sekali lagi, "Bi. Gue baru tau kalo lo posesif banget. Okay. Tapi gue tadi ngomong sama Elle soal..."
"We talked about bussiness and you came. Maaf, tapi tadi kami sedang bicara menggunakan perumpamaan" Elle menyela setelah mualnya mereda
Suaminya tidak percaya dan memandang dengan bingung lalu bertanya kembali, "Oh iya? Terus kalian bicara 'Aku-Kamu' buat sebuah perumpamaan bisnis?"
"Iya" Arjuna menjawab lalu tertawa
"Sayangnya saya gak percaya Elle. Laki-laki ini tau kamu istri saya dan saya yakin kamu sedang minta bantuan laki-laki ini Elle" lalu Fabian menatap istrinya lebih tajam, "I don't know which game you're playing but i know what move you'll take next. Saya gak suka kamu ada disini sama bajingan ini jadi kita pulang"
Dan pada saat itu semua mata sedang memandang mereka. Dan Arjuna menyipit lalu memasukkan kedua tangannya ke saku celananya. "Bi. Lo gak bisa..."
"Jangan ikut campur, Jun..."
Setelah Arjuna melihat laki-laki itu menarik paksa Elle dan meninggalkannya kemudian menghilang dibalik mobil hitam. Arjuna mengambil phonselnya lalu berbicara kepada seseorang
"As i thought. Abi itu sulit sekali. Jadi kalau kamu mau, kamu hubungi kakak kamu"
"Just why i have to talk to him?" Terdengar suara protes dan gerutuan singkat
"Man. Kay punya andil terlalu besar buat mempengaruhi hidup temen-temennya. Jadi kamu, cuma harus telpon kakak kamu dan minta bantuan sama dia"
Jessica yang sudah sedari tadi duduk di meja belakang pria itu kemudian berdehem dan berkata setelah Arjuna mematikan sambungan telponnya, "Jadi, J. Sekarang kamu lagi main apa?"
"Rahasia"
"Ini kamu yang sedang bikin Leon baikan sama Kay dan Yara yang gak punya hati itu jadi lebih manusiawi, terus ngebongkar kebrengsekan Abi atau emang kamu sedang iseng?"
Arjuna menggelengkan kepalanya lalu berkata dengan pelan, "Menurut kamu?"
"All of them"
Arjuna tersenyum dengan sinis kemudian berkata, "Hm. Mending kamu ngomong sama Om Stefan habis ini. Aku mau bawa pergi Elle. Dan kamu seperti biasa bikin Elle invisible dari Abi"
"Ada cara lebih bener. Mau coba?"
"Sure. My lady"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fortuity
Chick-Lit5 deadly sins of relationship Level 4: Cheating Mature content 18 + Mengandung unsur ena-ena #ygtautauaja Casts: ...