2 hari sebelumnya
Jesara mendatangi kantor David karena ingin bertemu Diva yang sedang makan siang bersama laki-laki itu.
"Hai, manusia-manusia gak berguna" sapanya kemudian duduk dan melihat Jevlyn sedang tertawa bahagia bermain dengan laptop ayahnya, "Except you, my little doll" tunjuknya pada Jevlyn
Diva yang sedang duduk kemudian tertawa pelan sambil mengusap perutnya yang sudah membesar, "Hai, Yara. How's life? After married maksud gue..."
"Lo ngapain kesini? Gangguin orang aja..." Omel David ketika akhirnya dia berhasil mendekat ke Diva dan duduk disamping istrinya
Jevlyn yang melihat tantenya datang tak mau ketinggalan menyambut wanita lalu berlari kearah perempuan itu, "Tyara!" Pekiknya dan memeluk perempuan itu dengan hangat
David memandang tidak suka kemudian berkata, "She's maleficent, J. Stay away from her"
"Ah, Tyara lupa bilang sama kamu princess. Jangan suka bergaul sama sekumpulan raff..."
"Yara, lo bisa gak sih ngomongnya yang lebih halus. Jevlyn itu cepet inget kata baru..."
Jesara memorong ucapan Diva dan berbicara pada Jevlyn kecil yang memandangnya, "But honey, you shouldn't say that thing infront your parents. Okay?"
Jevlyn mengangguk kemudian kembali memperhatikan orang-orang dewasa disekitarnya
"Dav, i'm sorry for interrupting..." Fabian menoleh dan mendapati Jesara ada di dalam ruangan itu juga, "Wow, sejak kapan bisa adaptasi di tempat kumuh begini?"
"Dari dulu, masih aja gak berubah ya..." Komentar David lalu memandang istrinya dengan lembut, "Kamu mau aku anter pulang sayang? Gak baik banget suasana disini buat anak-anak kita"
Diva tersenyum lembut kemudian menggelengkan kepalanya, "Gak apa-apa..." Kemudian beralih memandang Fabian yang sudah duduk di salah satu sofa yang agak jauh, "Apakabar, Bi? Gimana Elle? Udah isi?"
"Elle?" David mengernyitkan dahinya kemudian, "Kamu kenal istrinya?"
Diva mengangguk, sementara dua orang di ruangan itu memandangnya dengan bingung, "Elle sekertaris kamu, Dav. Kamu gak tau?"
"Hah?!" Kali ini Jesara memekik dengan sempurna memecah keheningan di ruangan itu
"Sejak kapan?! Bi lo kenapa kawinin asisten gue seenak jidat lo hah? Kenal dimana lo sama anak polos begitu? Lo apain kok mau sama lo?!" Cerca David dengan tidak sabar
Sementara Jesara sudah menatap Fabian kemudian menjauhkan Jevlyn darinya lalu berdiri memandang Fabian, "Apa?! Kamu nikah sama sekertaris rendahan begitu?! Jadi istri kamu itu kerja disini?! Bi! Otak kamu beneran udah ilang ya?! Kenapa kamu bego banget nikah sama manusia rendahan kayak gitu?! Bi! Dia cuma mau uang kamu!"
Fabian menghela nafas kemudian beralih memandang Diva, "Thank you, Div. Buat kekacauan ini"
"Gue pikir semua tau..." Jawab Diva kemudian menarik lengan David, "Lagian itu juga sekertaris kamu masa kamu gak tau sih..."
David menggelengkan kepalanya kemudian menjawab Diva, "Ngapain aku ngurusin hidup pribadi orang sayang, mending aku kasih kamu perhatian tiap hari..."
"Disgusting kalian" cibir Jesara, "Kenapa kamu mau nikah sama sekertaris David, Bi?! Bisa aja kan kamu suruh dia aborsi kayak cewe-cewe itu?!"
"God, Please Jesara have a little privacy bisa?" Protes Fabian yang sudah mendapat tatapan tajam dari David
"Lo ngomong apa, medusa?! Elle dihamilin sama Abi makanya mereka nikah?" David bertanya sambil bangkit dari duduknya, "Kamu duduk aja sayang... Biar aku hajar ini laki-laki"
"Now what, Dav? Yang penting kan gue nikahin itu cewek..."
"Oh, bukan gitu Bi masalahnya. Ini bini lo sekarang lagi hamil dan gue nugasin dia buat handle tender di Bali dari dua minggu yang lalu..."
"Apa?!" Fabian terlihat cukup terkejut dengan ucapan David, "Dia bilang dia ada di..."
"Nice, dia tukeran sama Caesar. Lo tau kan?" David menjawab kemudian
"Wait jadi kamu peduli sama istri kamu sekarang?!" Jesara menatap dengan curiga kepada Fabian
Sementara yang dipandangi hanya mendesah begitu saja lalu bangkit dari duduknya dan merapikan pakaiannya, "Easy Yara, aku peduli" kemudian memberi isyarat dengan mengedikkan dagunya kearah pasangan suami istri di dalam ruangan itu, "Gue balik duluan"
Dan Jevlyn, baru saja mencapai lengan ibunya kemudian bertanya pada perempuan itu, "Bunda, dihamilin itu apa?"
"Hm..."
David kemudian menatap tajam pada Jesara yang mengedikkan bahu kearahnya, tidak mau peduli dengan kritisnya Jevlyn kali ini
Diva termenung sesaat kemudian tersenyum pada putrinya, "Mau punya adik kayak Jevlyn"
"Oh, jadi Om Abi mau punya adik..."
"Euh? Babydoll kayaknya Bunda kamu salah jawab deh. Dihamilin itu artinya..."
"Yara!" Bentak David memotong ucapan Jesara
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortuity
ChickLit5 deadly sins of relationship Level 4: Cheating Mature content 18 + Mengandung unsur ena-ena #ygtautauaja Casts: ...