/41/

1.6K 116 2
                                    

"I thought she said she was David's secretary..."

Asisten Arthur membuka tablet di tangannya lalu menunjukan pada Leon, "She is..."

Kemudian Leon menunduk melihat jadwal miliknya lalu kembali menatap keluar jendela, "Tapi kenapa tadi yang aku temukan laki-laki..."

Leon memprotes asisten Arthur karena tadi pagi di kantor mereka, David mengirimkan asistennya yang berbeda dari ekspektasi Leon. Laki-laki itu pikir dia akan menemukan Elle, gadis manis yang menarik perhatiannya beberapa malam lalu bukan laki-laki stengah jadi dengan kemeja satin mengkilap berwarna biru muda. Walaupun itu terlihat bagus dikenakan oleh Caesar tetap saja dia berharap jika David mengirimkan asistennya yang perempuan tulen.

"Mungkin dia tidak masuk karena sakit..." kemudian asistennya berkata lagi pada Leon, "Kenapa anda menginginkan bertemu dengan asisten David Iris kalau boleh saya mengetahuinya"

Leon menggeram kemudian menoleh dengan malas, "Istri saya itu sepertinya senang dibuat cemburu..."

Asistennya mengangguk kemudian bertanya kembali, "Jadi anda berusaha membuatnya cemburu..."

"Not really. Aku pernah melihatnya makan malam dengan Fabian, yah kau tau kan Fabian Wijaya..."

"Sebaiknya Anda tidak membuat keributan dengan Fabian Wijaya..."

Leon cukup penasaran dengan apa yang diucapkan laki-laki di sebelahnya lalu mengisyaratkan pada supirnya untuk melaju dengan kecepatan rendah, "Why?"

Laki-laki berdasi garis-garis itu kemudian menjawab dengan santai pertanyaan Leon, "Karena dia partner bisnis kakak anda dan sahabat Mikail. Lagi pula, kita tidak punya masalah dengan keluarga Wijaya. Ditambah baru-baru ini The Klan menginginkan adanya waktu damai jadi..."

"Wait, what? Aku juga tidak akan membuat masalah dengannya, tenang saja..."

"Dilihat dari ketertarikan anda, ucapan anda berisi 80% kebohongan. Mr. Lusson sebaiknya kita tidak ikut campur dengan kehidupan pribadi Fabian Wijaya..."

Leon hanya diam tidak menanggapi pria itu lalu memainkan ponselnya

"Pertama karena keluarga kalian menjalin hubungan kerja sama dalam jangka waktu panjang, kedua karena itu adalah kehidupan pribadi orang lain, ketiga karena sepertinya selera anda sudah melenceng jauh untuk berselingkuh dengan seorang sekertaris padahal anda memiliki Jesara Salvia yang merupakan wanita idaman laki-laki..."

Leon yang mulai jengah hanya memutar bola matanya lalu memberi tatapan interupsi pada asistennya, "Really? Aku hanya penasaran kenapa Fabian Wijaya bisa tertarik dengan sekertaris orang disaat dia juga memiliki sekertaris yang cantik"

"That's why i tell you to stay away..."

Leon berpikir sendiri sambil memutar-mutar ponselnya dengan jarinya yang bebas. Apakah Fabian sedang berusaha membuat Jesara cemburu atau berusaha membuat Jesara menyesal karena sudah meninggalkannya? Atau Fabian memang sedang berusaha mendekati gadis itu?

Leon hanya tidak yakin kalau Fabian sedang benar-benar berusaha mendekati gadis itu dan merasa kalau Fabian sedang merencanakan sesuatu. Pada dasarnya dia sempat tertarik pada Elle. Karena tentu saja gadis itu memiliki pesona yang cukup untuk menjatuhkan lelaki.

Hanya saja melihatnya makan malam dengan seorang Fabian Wijaya merupakan suatu yang salah bagi Leon.

"Apa Fabian itu sedang berusaha mengumpankan sesuatu?"

"Anda bicara pada saya?"

Leon menggeleng pelan, "Just talking to my self..."

"Oh, Ingat nyonya Jesara pasti sedang menunggu Anda. Saya harap anda tidak merusak pernikahan kalian berdua karena pernikahan kalian banyak disorot oleh partner bisnis dan juga sahabat orang tua kalian..."

Leon menggerutu pada akhirnya, "Sudah pasti yang akan merusaknya bukan aku, kan?"

"Anda cenderung memiliki potensi untuk merusak sebuah hubungan lebih besar dibanding yang anda kira, Mr. Lusson"

"Masa?"

Asistennya mengangguk kemudian mengambil botol mineral lalu meneguk dan kemudian berbicara lagi setelah membuat Leon kesal menunggu, "Kemarin anda terkena skandal, dan tidak menutup kemungkinan akan ada kejadian yang sama..."

"Oh My God. Kamu benar-benar memandang aku sebelah mata ya..." kata Leon dengan meletakkan sebelah tangannya di dadanya, mencoba terlihat sakit hati

"Kalau anda benar-benar berubah anda tidak akan menanyakan sekertaris orang lain kepada saya, Mr. Lusson"

FortuityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang