/53/

1.4K 126 14
                                    

Oktavia memutar gelas di tangannya dan menatap Elle yang tampak pucat di sofa milik kamar tamu itu, "Fabian bilang apa?"

Elle menghela nafas kemudian berkata dengan pelan, "Dia mau saya mencari laki-laki lain..."

"Sebentar,,," Oktavia terkekeh dengan tidak percaya, "Jadi tiga hari yang lalu dia menjemput kamu ke kantor kamu hanya untuk mengatakan hal gila itu?" Oktavia memijit keningnya kemudian menatap perempuan dihadapannya dengan gusar, "Dia mau kamu selingkuh dengan sepengetahuan dia?"

Elle mengangguk dan kembali mengingat-ingat bagaimana raut wajah Fabian ketika mengatakan tawaran yang sangat bagus menurut laki-laki itu.

Ketika mereka sampai di restaurant yang sudah dipesan Fabian, laki-laki itu meminta privasi pada pelayan lalu mengajak Elle berbicara sambil memandang kolam ikan koi di depan mereka.

"Kamu suka bermain Elle?" Tanya laki-laki itu sambil melemparkan pakan ikan yang sudah berada di genggaman tangannya, "Bagus untuk melatih otak... Dan refleks..."

"Saya suka, tapi bukan game kekerasan..." Elle menjawab kemudian menyilangkan kedua tangannya. Perempuan itu menghela nafas seolah-olah dia berada pada titik kejenuhan yang amat sangat karena laki-laki di sebelahnya

"Sudah berapa lama kita menikah?"

Elle mengrutkan keningnya, "Perlu di hitung kalau kita bahkan tidak akan merayakan hari jadinya, Pak Fabian?"

Fabian mengangguk setuju kemudian memalingkan tubuhnya untuk menatap Elle, "Saya selalu suka kamu, Elle..."

"Bagian apa yang Anda sukai? Anda suka menyakiti saya? Anda suka membuat saya bingung? Anda suka saya yang bagian mananya?" Tanya Elle menajam dan melirik Fabian dari ekor matanya

"Bagian kamu yang marah sama saya, mengingatkan saya sama seseorang..."

Mereka berdua tersenyum sinis bersamaan, dan Elle menoleh pada akhirnya, "Mantan calon istri bapak, ya?"

Fabian tersenyum sekali lagi lalu menghela nafas, "Dia lebih galak sih, seingat saya"

Elle hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali bertanya dengan nada yang sangat dijaga olehnya, "Apa karena saya sangat mirip sama dia makanya bapak menikahi saya?"

Laki-laki itu berpikir kemudian menatap istrinya yang sudah sangat marah padanya, "Gak. Sampai kapanpun kamu dan dia gak akan pernah bisa menjadi semirip itu"

"Sinting. Kata bapak, bapak mau menyampaikan sesuatu yang sangat bagus buat saya..."

Fabian mengangguk lalu kembali menjawab dengan tenang, "Kamu bisa, lepas dari pernikahan ini..."

Elle sudah membuka mulutnya dengan tatapan tidak percaya seolah dia mendengar saham microsoft jatuh sebanyak 30% dan kemudian dia menatap Fabian sekali lagi, "Maksudnya? Kita bisa bercerai?"

Fabian mengangguk sekali lagi, "But only if you can make someone fall for you..."

"Apa?" Elle tercekat sesaat kemudian kembali mendapatkan ketenangannya dengan mengipasi dirinya menggunakan tangan yang bebas, "Bapak mau saya berselingkuh?"

"Kasarnya, tapi saya cuma mau kamu menaklukan dia. Dan kamu bisa pergi..."

"God. Bapak benar-benar brengsek ya?" Ucap Elle kemudian, tidak mengerti arah pikiran Fabian yang membuatnya sangat kesal ketika laki-laki itu mengucapkan syaratnya dengan sangat santai dan tanpa beban. Betapa kurang ajarnya laki-laki yang menjadi suaminya ini

Fabian mengangguk setuju dengan makian Elle kemudian merapatkan tubuhnya dan menahan Elle dalam dekapannya, menelusuri setiap lekuk tubuh elle dengan matanya lalu berkata, "Saya sudah menjadi brengsek sejak saya lahir, Elle. Dan hanya ada satu perempuan yang bisa menaklukan satu pria brengsek"

...

FortuityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang