/12/

1.7K 122 0
                                    

"Kalau kita bercinta diatas kitchen island ini, besok akan ada berita tidak menyenangkan tentang aku lagi Jesara..."

Jesara memainkan jemarinya dengan lembut, tersenyum ketika dengan sengaja meremas pelan bukti kejantanan pria di depannya ini

"Kita bisa..." kemudian ucapannya terhenti ketika merasakan kulit taangan Jesara bersentuhan dengan kulit miliknya "Kita bisa bercinta di atas kasur Jesara. Hanya di atas kasur" Leon mengingatkan Jesara sekali lagi

Jesara turun dari bar table tempatnya menggoda Leon lalu berlutut dihadapan lelaki itu dan mulai tersenyum menggoda, mengadah untuk melihat wajah lelaki yang sudah beberapa malam ini menjadi teman tidurnya

Leon melihat aksi berani Jesara yang mengeluarkan bagian paling intim dari dirinya dan memijatnya pelan, kemudian perempuan itu tersenyum nakal padanya lalu berkata

"Karena aku dan kamu hanya punya waktu sebentar, kenapa kita tidak coba semua yang kita mau coba" goda Jesara. Perempuan itu mengingat kalau dia hanya punya waktu singkat untuk menikmati laki-laki idaman semua wanita di hadapannya ini dan Jesara tidak mau kehilangan momen berharga seperti ini karena toh dia tidak akan bertemu Leon setelah ini

"Hm... Jangan sampai kamu tidak bisa lepas dari aku kalau begitu. Aku bikin kamu menyesal Jesara... Ah, shit. You do me good" katanya lalu menarik rambut Jesara dan mencengkramnya kuat

Tidak ada yang bicara selama beberapa menit sampai akhirnya Jesara cukup yakin dengan bukti kejantanan laki-laki itu yang mengeras, Jesara berdiri dan tersenyum ketika melihat Leon sudah benar-benar kehilangan akalnya

Mereka menikmati ciuman panas yang sama-sama menyalurkan nafau mereka sampai Jesara dan Leon tidak sadar kalau tubuh mereka sudah terekspos.

Jesara yang terengah dibawahnya menatap Leon sesaat lalu mencium laki-laki itu sampai akhirnya dia menggoda Leon, "Aku mau kamu sekarang..."

Tanpa basa-basi dan hanya tersenyum penuh kemenangan Leon segera memasuki Jesara dan menciuminya disegala tempat yang matanya tuju. Mulai dari bibir gadis yang sudah membengkak, sampai puncak payudara yang menyembul keluar.

"Ah, shit! I'm gonna craving for this..."

"Aku bilang kamu akan menyesal meninggalkan aku, Jesara"

Jesara memejamkan matanya menikmati setiap hujaman panas laki-laki itu. Dengan sedikit mencengkram bahu Leon yang sudah mulai basah dengan keringat

Leon yang merasa Jesara akan meraih puncaknya segera mencabut kejantanannya dan menarik perempuan itu untuk memangkunya

Jesara sangat kesal dengan hal ini tapi tetap menikmati bagaimana Leon mencium payudaranya dan hanya mendesah ketika laki-laki itu tak juga memasukinya

"You want this? Don't you?" goda Leon sambil memainkan jarinya di bibir Jesara

Jesara meraih ibu jari laki-laki itu lalu melumatnya sepeti halnya anak kecil memakan lolipop. Membuat Leon merasa semakin gemas dengan Jesara sampai akhirnya Jesara menggigitnya lembut

"We can be together..." bisik Leon lembut sambil terus mempermainkan payudara Jesara dengan jemarinya

"Ah, Leon. Cepat masuki aku, jangan begitu ... Hm!" Jesara memekik karena Leon baru saja memasukinya hanya diujung lalu mengeluarkan benda keras yang sangat Jesara inginkan itu dari miliknya, "Ah, Sial Leon. Mau sampai kapan?"

"Sampai kamu paham, kalau kamu akan selalu menginginkan aku" kata Leon lalu tertawa pelan

"Ah, Leon sialan... Jangan... keluar... masuk..." Jesara memekik sekali lagi ketika Leon memasukinya dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya

Leon meraih kepala Jesara dan melumat bibir gadis itu kemudian meletakkan kedua tangan Jesara di bahunya. Membopong gadis itu menuju kursi bar dan kemudian mendudukkannya. Memainkan bagian paing basah milik Jesara dengan jemarinya sebelum akhirnya Jesara menariknya lebih dekat

"Kamu mempermainkan aku Leon?" Dan Jesara mendesah dengan cukup kencang ketika Leon mencubit area sensitifnya

"Menurut kamu, sayang?"

"Just, fuck me please" rintih Jesara disela-sela desahannya

"I will..."

FortuityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang