Volume 00 Imagine 02 - Engetsu Kazura

310 28 3
                                    

"Haaaaaa... Panasnya hari ini..."

Aku, Engetsu Kazura, tiba di Shibuya siang ini. Karena memang sudah rencanaku untuk pergi ke tempat ini untuk mendapatkan sekolah gratis untuk siswa-siswi unik, jadinya aku meninggalkan rumahku di Osaka. Meninggalkan Ayah, Ibu, dan kakak tersayangku.

Aku memang pecinta kakak perempuan, memang kenapa? Masalah buat kalian!?

Aku mencintai kakakku semata-mata ingin melindunginya. Aku tidak ingin kakakku yang polos dinodai oleh segelintir jari kotor pria selain diriku ini...

Sebenarnya kakakku tidak setuju saat aku mengatakan aku ingin pergi ke Tokyo... Tapi aku mencoba menenangkannya dan mengatakan bahwa aku akan kembali...

"Aku akan kembali secepatnya, Karen onee-chan... Percayalah..."


Jujur saja, kakakku ini cukup manja, apalagi dia suka menggodaku dengan seringnya memelukku bahkan setelah selesai latihan beladiri dengan ayah.

"Ka-zu-chan~!"

Sudah terbiasa dengan aroma kakak perempuan, tapi belum terbiasa dengan apa yang menekan dibelakangku, aku mencoba menjauhkan diriku sebisa mungkin.

Sadar akan hal itu, Karen onee-chan malah mempererat pelukannya.

"Moo~! Kau mau kemana sih?"
"Aku sedang berkeringat, onee-chan... Tidak bisakah kau menciumnya?"
"Tapi aku suka~!"

Mungkin dekatnya kakakku karena kejadian beberapa tahun lalu, ketika kakakku dan aku sedang pulang sekolah di sore hari, beberapa berandalan di dekat taman kota Osaka menghentikan kami.


Kala itu, aku masih menginjak umur 14 tahun, dan Karen onee-chan sudah berumur 17 tahun.

Kakakku termasuk sosok yang banyak penggemar, karena tubuhnya yang berisi hampir di luar kendalinya- yang kumaksud di bagian dadanya... Yah, sebagian besar penggemarnya memang laki-laki. Maka dari itu, sudah menjadi tugasku untuk melindungi kakak tersayangku dari tangan-tangan kotor lelaki-lelaki mesum kan?

"Oi, oi, berhenti sebentar, kalian berdua!" seru salah satu dari 4 orang laki-laki bertubuh tegap dengan penampilan agak garang.

Kakakku mulai khawatir jika keempat berandalan itu mengganggu kami, tapi aku menyikapi kelakuan para sampah itu dengan tenang.

"Ada apa, om? Kami tidak memiliki apapun untuk kalian-" tuturku malas sebelum terpotong oleh berandalan lain yang mulai mendekati Karen onee-chan dengan wajah mesum.

"Wah, waaaaah... Siapa namamu, gadis maniiiiiis? Maukaaaaah kaaau bermaiiiiin dengan kamiiiii?"

Dari gaya bicara dan aroma mereka, jelas mereka sudah terpengaruh gilanya zat alkohol. Terlihat dari beberapa botol minuman keras yang berserakan di dekat mereka, dan juga gerakan mereka yang sudah sempoyongan.

Responku yang pertama adalah langsung pasang badan untuk melindungi kakakku dari mereka, sambil mengucap lantang terhadap mereka.

"Jangan sentuh kakakku! Tangan kalian kotor, tahu!?"

Memandang heran, lalu tertawa terbahak-bahak begitu saja mereka seperti mendengar lawakan dari pihak pemerintahan.

"Kau? Dengan tubuh kecilmu itu? Kau bisa apaaaaa?"

Salah satu yang bertubuh cukup besar mengejekku sambil menunduk dan mengelus-elus kepalaku. Yang lain dengan seringainya kemudian memberi saran padaku.

"Ayolaaaah, kami kan hanya ingin bermain sebentar dengan kakakmu..."

Sebelum sempat salah satu dari mereka menarik lengan kakakku yang berada dibelakangku, aku memutar tubuhku kesamping dan melepaskan tendangan tinggi kearah leher salah satu dari mereka. Alhasil orang yang menerima tendanganku yang tepat mengenai leher bagian bawah kepala itu langsung terjerembab tak sadarkan diri.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang