Volume 05 Imagine 10 - Pengadilan dan Otoritas Tinggi

57 8 0
                                    

Ya, akhirnya keempat makhluk Bumi yang baru saja datang itu kembali diadili oleh Divisi Kedisiplinan, ditemani oleh 4 Ahli Tingkat Tinggi.

Yang pertama adalah, seorang wanita dengan tingkah seperti kucing, menjilati tangannya, dengan pakaian yang cukup menarik perhatian Venzo dkk untuk mengintip apa yang ada dibalik kemeja yang memang terbuka dibagian dada.

"Fokus, nyan~ Kalian sudah membuat keributan dengan kelompok Seiga, tapi mengapa kalian menatap dadaku, nyan~?"

Orang-orang yang dimaksud pun kembali memalingkan wajah kearah anggota Divisi Kedisiplinan yang nampak kesal sekarang.

"Kalian sengaja memancing emosiku, ya?" tutur Haruka yang geram. Kazura pun merespon dengan santainya.

"Mereka dulu yang memulai pertikaian dengan kami. Apakah kami harus diam saja? Begitu saja kau memarahi kami. Lihat 'tuh, kepalamu sudah mulai muncul tanduknya."

Merasa kesabarannya sudah habis, Haruka mulai menarik pedangnya dari distorsi lalu melompat cepat kearah Kazura. Namun terlebih dulu langkahnya dihentikan oleh sosok Ahli dengan rambut panjang bergelombang.

"Tidak semudah itu, Nona Haruka. Kami ditugaskan untuk mengawasi Pengadilan ini oleh Kepala Akademi untuk mencegah amarah anda. Jadi tolong tenang dan selesaikan ini sesuai prosedurnya."

Setelah Haruka terdiam menelan bulat-bulat nasihat Ahli tersebut, Haruka kembali ke posisi awalnya, lalu melenyapkan pedangnya ke distorsi.

Venzo, Izano, dan Rinjou pun diam karena memang apa yang diucapkan Kazura sebelumnya 100 persen benar.

Yuna yang selesai dengan penulisan dokumen permasalahan ini nampak pusing, lalu menjelaskan.

"Benar-benar menyusahkan lho~ Sebagai sesama anggota Divisi, kita tidak bisa secara langsung mengajukan hukuman pada mereka~"

Izano pun bertanya soal itu.

"Memangnya kenapa, Yuna-senpai?"
"Yah, seluruh Divisi memiliki otoritas tinggi, hampir sebanding dengan Kepala Akademi. Sebagai sesama Divisi pun, kita tidak bisa melakukan pengajuan tanpa ijin Kepala Akademi beserta Perdana Menteri."

Mereka berempat seperti tak percaya dengan apa yang disampaikan Yuna, karena anggota Divisi masih sekelas murid Akademi.

"Lalu apanya yang membuat Divisi memiliki otoritas hampir sama dengan Kepala Akademi?" Tanya Kazura pada salah satu anggota Divisi Kedisiplinan yang ingin menjawab.

"Kemampuan."

Akhirnya sepatah kata keluar dari bibir mungil Miyuu setelah lama mendiamkan dirinya di awal pengadilan yang dilakukan oleh Divisi Kedisiplinan.

Kembali wajah penuh pertanyaan terlihat oleh tim Destiny. Ahli kucing pun menjelaskan lebih detail tentang Divisi sambil memunculkan hologram berukuran besar di depan dinding setelah berpindah dari tempatnya, sementara tiga Ahli lainnya tetap berdiri ditempat, mengamati rekan mereka.

"Nona Haruka, tolong matikan lampu ruangan."
"Baik!"

Setelah lampu dimatikan, barulah telihat jelas skema otoritas di Experian. Terdiri dari kalangan terbawah, yaitu manusia bukan Imaginer, alias para penduduk biasa.

Lalu, posisi diatas mereka, terdapat para petualang yang biasa melakukan petualangan dan mengalahkan monster sebagai tujuan mereka. Tak lebih dan tak kurang, hal itu mereka lakukan untuk menopang kehidupan agar tercukupi. Pembiayaan hidup yang mereka dapat dari jumlah quest yang mereka selesaikan mendapatkan bayaran dari Pemerintahan masing-masing Kawasan Kubah.

Lalu otoritas selanjutnya adalah Murid-murid Akademi, karena mereka memiliki kemampuan yang diasah dan akan berkembang, meskipun mungkin para petualang juga memiliki kesempatan untuk melampaui para murid Akademi, namun saat diluar, otoritas mereka lebih tinggi. Sesuai dengan sistem yang ada, dengan Para Ahli sebagai pembimbing mereka, untuk kemudian diseleksi menuju otoritas diatasnya. Itupun para Murid Akademi juga memiliki tingkatan yang berurutan :
Nuevo atau pemula, diperuntukkan untuk Murid baru.
Avante atau menengah, diperuntukkan untuk Murid yang sudah mulai menguasai penggunaan atribut.
Phenology atau mahir, diperuntukkan untuk Murid Akademi yang telah mendalami sistem dan seluk-beluknya.
Lalu tingkat Empiria atau tingkat Ahli. Sebuah tingkat tertinggi dari Murid Akademi yang akan diseleksi menuju kursi kepemimpinan maupun menjadi Ahli generasi selanjutnya di Akademi.

Dan otoritas kedua adalah Divisi. Di dalam Akademi Experian, ada total 6 Divisi yang mewakili setiap elemen. Yaitu Divisi Perdamaian Planet dan Galaksi, Divisi Pertahanan Experian, Divisi Kedisiplinan Experian, Divisi Teknologi Experian, Divisi Kesejahteraan Experian, dan Divisi Informasi Experian. Dalam Tingkatan, tiap Divisi memiliki kesejajaran kecuali Divisi Perdamaian Antar Planet dan Galaksi, yang memiliki otoritas lebih tinggi dari Kepala Akademi, sedikit dibawah otoritas Perdana Menteri. Yang menjadi alasan adalah, Divisi Legendaris yang masih belum memiliki anggota baru ini memiliki tanggung jawab yang beresiko jika tidak ditangani oleh Murid Akademi yang benar-benar berbakat.

"Wah..."

Venzo dan kawan-kawan tidak bisa menghentikan kekaguman mereka akan Divisi tertinggi itu.

"Jujur, nyan~ Jika salah satu dari kalian berhasil menjadi anggota maupun Ketua dari Divisi tersebut, kalian bisa menikah dengan ras yang menandatangani perjanjian perdamaian."

"Yang benar???"

Itulah yang menjadi respon cepat Venzo ketika mendengar penjelasan tambahan Ahli dengan nama Nekorika tersebut. Membuat yang lainnya menepuk dahi mereka bersamaan, kecuali anggota Divisi Kedisiplinan yang memiliki bermacam-macam ekspresi yang berbeda satu sama lain.

"Bahkan aku, Joseph Starblast, tidak berpikir sebodoh itu soal pernikahan dengan ras lain."

Keluhan yang sepertinya ditujukan pada Venzo, dan mendapat jawaban langsung dari Venzo sendiri.

"Memangnya ada apa? Saya tidak berpikir bahwa menikah adalah hal yang sederhana, ataupun memikirkan keuntungan seksualnya. Dengan menikah, saya akan mengemban tanggung jawab yang baru setelahnya. Bukan begitu?"

Nampak semua gadis yang ada disana terheran-heran dengan argumen tersebut, dan Nekorika mengamati sambil terkekeh kecil.

'Fufufu... Sepertinya dia memang calon Ketua Divisi Legendaris yang tepat, nyan~ Tidak ada salahnya keputusan Gramandall-sama memanggil dia juga teman-temannya...'

Seketika itu, argumennya disambut tiga kepalan keras dari belakang.

"Dasar Ero!"

Sementara keempat orang Bumi tersebut masih saling mengejek satu sama lain, VirComm milik Ruru pun tiba-tiba muncul, disusul milik anggota Divisi Kedisiplinan yang lain. Ruru pun membuka VirCommnya dan muncul wajah Ayahnya di hologramnya.

<Aku mendengar ada permasalahan kecil yang dibuat oleh Venzo beserta teman-temannya yang menghadapi Seiga. Apa itu benar, Putriku?> tanyanya sembari menata berkas di hologram terpisah.

"I-Itu benar, Ayah. Tapi Haruka-chan mengusulkan untuk dilakukan Pengadilan terhadap Venzo-kun dan yang lain... Uuuhhhh~"

<Aku akan berbicara pada 4 Ahli Tertinggi untuk ini...>

Akhirnya, VirComm Ruru disambungkan pada VirComm milik 4 Ahli Tertinggi, yaitu Nekorika sang Ahli Atribut Sadistic, Joseph Starblast sang Ahli Atribut Wrath, Raizen Raven sang Ahli Atribut Serenity dan Alexio Golden Shield sang Ahli Atribut Wisdom.

<Untuk Nekorika, Joseph, Raizen, dan Alexio, hentikan Pengadilan terhadap Venzo dan teman-temannya. Itu karena aku juga berpikir bahwa mereka masih pemula, juga mereka hanya menanggapi tantangan Seiga. Aku akan mengirimkan Dokumen Penolakan Pengadilan yang dilakukan Divisi Kedisiplinan dengan alasan Kurangnya Alasan Spesifik untuk mengadili Venzo dan teman-temannya.>

Terhitung beberapa detik berselang, Dokumen pun diterima oleh pihak Ahli Tertinggi juga Divisi Kedisiplinan, yang dikirim langsung oleh Gramandall setelah mengakhiri VirComm. Namun sebelum diakhiri, Gramandall sempat memberikan nasihat pada Haruka yang terlihat kurang puas atas keputusan Gramandall.

<Maafkan aku, Haruka-san. Namun sebagai Wakil Ketua dari Divisi Kedisiplinan, seharusnya kau bisa mengendalikan emosimu dan berpikir jernih atas kejadian ini. Mereka hanya melakukan apa yang disebut respon, layaknya mangsa yang menemui pemangsanya. Mereka perlu membela diri, bukan? Aku harap kau mengerti mengapa aku secara langsung menolak diadakannya Pengadilan ini.>

Dengan menahan segala rasa malu, Haruka membalas.

"D-Dimengerti, Perdana Menteri. Saya memohon maaf atas ketidaknyamanan dan kesalahpahaman yang disebabkan oleh saya sendiri. Saya tidak akan mengulanginya lagi..."

VirComm pun berakhir. Haruka mencoba menarik nafas panjang, diiringi belaian di bahunya oleh Ruru dan yang lain.

"Baiklah, dengan ini Pengadilan dibubarkan. Kalian bisa kembali ke Kelas." ucap Haruka menutup kasus hari ini.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang