Volume 06 Imagine 06 - Gadis Bangsawan Keluarga Zernov

61 5 3
                                    

Ya, setelah selesai melapor soal misi yang diberikan oleh kami berempat-- aku, Ryuichi Venzo, memutuskan kembali ke kelas untuk melakukan konfirmasi bahwa misi kami sudah selesai.

Pembicaraan antara aku, Kazura, Izano, dan Rinjou, kini mulai membuka fakta, bahwa kami memang Yang Terpilih. Kazura pun memulainya saat perjalanan menuju Kelas Nuevo yang berada di lantai 1.

"Nah, apakah kalian mendapat keanehan tentang mimpi bertemu Dewa?"

Izano dan Rinjou menggeleng, namun mengiyakan jawaban Kazura.

"Yang kutemui hanyalah Dewi, senpai. Dia adalah Dewi yang bersemayam di Kuil Kuno Aeolus--Tiamat."
"Aku juga ditemui oleh Dewi Athena dalam mimpiku. Memangnya kau sendiri ditemui Dewa, Kazura?"

Bernafas pelan, Kazura mengkonfirmasinya dengan jawaban "Begitulah. Dia si Dewa Amarah, Ashura."

Izano dan Rinjou mengangguk mengerti, tapi sepertinya membuat si otot ini sedikit kesal.

"Kalian mengejekku, ya?!"

Aku sih tidak ikutan. Meskipun Dewa, tapi Kazura termasuk memiliki mimpi bertemu Dewa yang satu jurusan dengannya. Dewa Tukang Pukul.

"Lantas bagaimana denganmu, Venzo? Kau juga bertemu Dewi, 'kan? Pasti yang menemuimu itu Dewi Ero."

Eh?! Kenapa kalian langsung bisa menebaknya? Yang jelas, wajah terkejutku tidak bisa disembunyikan dari mereka, yang nampak menjadikan hal ini sebagai kewajaran.

"""Sudah kuduga...""" sebut mereka bersamaan.

"Lalu, apakah mereka bisa berbicara satu sama lain?"

Itu juga membuat penasaran sih. Jika benar adanya, maka akan menjadi informasi bagus.

"Mari kita coba sendiri."
"Caranya?"
"Mungkin kita perlu bermeditasi."

Itulah yang kubicarakan dengan mereka, dan mereka mengangguk mengerti.

"Kita akan melakukannya nanti di asrama."

Setelah percakapan selesai, tanpa sadar kami sampai di Koridor Lantai 1. Banyak sekali siswa-siswi yang berlalu-lalang, sepertinya sedang jam istirahat.

Disana, nampak dua orang gadis menghampiri kami. Kembar identik dengan gaya dan warna rambut pirang yang sama. Berpilin di ujungnya, namun berbeda pada belahan rambut saja. Salah satunya terlihat arogan sekali, menghadapi kami dengan lengan terlipat. Yang lain terlihat lebih ramah dan murah senyum.

"Ohohoho~ Lihat siapa yang baru saja datang~"

Kemudian aku berbisik pada Kazura.

'Ini temanmu?'
'Bukan. Aku tidak punya teman seperti ini. Aku tidak berminat.'
'Baguslah kalau begitu.'

Merasakan bahwa dirinya dibicarakan, dia mendecak kesal sembari bertanya dengan nada tidak menyenangkan.

"Hey anak Nuevo! Apa kalian ini tidak memiliki sopan santun terhadap Bangsawan?"

Karena dia memulai permasalahan duluan, aku maju satu langkah sembari memperjelas.

"Mau kau ini bangsawan, mau kau ini Bangsawati, mau kau ini bangsat, mau kau ini biadab, aku tidak berniat untuk melakukan pertarungan disini. Sebaliknya, bukankah Bangsawan biasanya memiliki etika?"
"K-kau..."

Melihat kembarannya kesal, yang lain pun meminta maaf sembari membungkukkan badannya.

"A-Ano! Maafkan saudariku ini!"
"Stevyrne! Haruskah kita meminta maaf pada mereka yang bukan golongan bangsawan? Kita ini Bangsawan Keluarga Zernov!"

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang