Volume 04 Imagine 02 - Kegagalan, Malaikat Jatuh, dan Pertemanan

100 9 8
                                    

Kini, aku, Ryuichi Venzo, sedang berada di Kawasan Kubah Selatan Sanderio--dimana kawasan ini penuh dengan pasir. Entah akan jadi seperti apa lawan yang harus kuhadapi, sebagaimana misi ini adalah misi tingkat S--tipe misi dengan kesulitan tinggi bahkan lawan memiliki kemungkinan tidak bisa dikalahkan. Meskipun begitu, lawan selain yang ada di dalam misi pun menanti. Bagaimana aku dapat bertahan, usahaku akan menentukan.

Dengan berbekal imajinasi, aku mencoba berkonsentrasi untuk menggambarkan senjata seperti apa yang cocok untukku sembari melanjutkan perjalanan ke arah Perbatasan antara Sanderio City dan Sandsea Area.

Gada? Terlalu mencolok dan pastinya membutuhkan tenaga untuk mengayunkan. Palu besar apalagi. Tombak? Aku tak sejago itu memutar-mutar. Pistol? Sniper? Roket Peluncur? Aaaarrrrgghhh, hal ini saja membuatku pusing!

Sementara aku berpikir semacam itu, suara dentuman keras tiba-tiba saja terdengar disusul guncangan dari bawah tanah.

Apa ini?

Tak lama, beberapa orang berhamburan dari rumah mereka yang cukup dekat dari Sandsea Area, membuatku sadar bahwa aku telah sampai di Perbatasan.

"LARIII! SANDSTORM DRAGON MENGAMUUUK!!"

Keributan itu pun terjawab tatkala semburan pasir dalam jumlah besar terlihat tak jauh dari Perbatasan, dan sosok yang disebutkan itu muncul--

Dengan sisik berwarna pasir mengkilap, seluruh gigi taring yang mendominasi mulut besarnya, serta mata merah, dan bentuk tubuh sebesar dan sepanjang beberapa blok rumah, mengeluarkan raungan yang memekakkan telinga.

GROOOOOAAAAA!!!

Dari sini, aku menyimpulkan bahwa waktu bisa berputar secepat kilat, dan kesempatan untuk mati pun semakin bertambah disini. Apa yang harus kulakukan?

Dari situlah, tubuhku bersinar terang ketika aku memikirkan senjata yang mudah kugunakan--Dua Bilah Pisau!

Sekejap saja, itu muncul di kedua tanganku. Dan dalam profilku sudah tertera--

[You have a Trial Weapon - Meele Weapon : Snake's Fang]

Lebih baik daripada tidak sama sekali!

Ketika ekornya mulai menghancurkan sejumlah rumah, aku malah mencoba untuk menyerang langsung.

Dan tak ayal, pisau yang kugunakan hancur ketika mengenai sisiknya.

"Sial!"

Bodohnya, aku menerima hantaman ekornya dan langsung terpental jauh.

Ketika hal itu terjadi, sekelebat benda gelap menutupi mataku, lalu berganti menjadi sebuah dunia yang menakutkan--dimana hanya ada satu tangga menjulang menuju kuil yang tertutupi oleh awan hitam.

Suara sosok pria bergaung disana, jelas ditujukan kepadaku. Aku mengenal suara ini!

Suara sosok Malaikat Jatuh yang disegel di dalam tubuhku...

[Kemarilah, sebelum waktumu habis, bocah...]

Ah, rupanya aku hilang kesadaran setelah terhantam ekor Sandstorm Dragon...

Aku pun mulai melangkah perlahan, namun semakin lama semakin cepat karena tubuhku terasa sangat ringan, bahkan terasa seperti bulu.

TAP, TAPTAP, TAPTAPTAP, TAPTAPTAPTAPTAPTAPTAP--FLASH!

Entah kenapa, aku bisa mencapai kuil kegelapan secepat kilat.

[Hooo, kekuatan baru yang lumayan...]
"Apa maksudmu?"
[Tak disangka, duniamu yang sekarang lebih menarik perhatianku...]

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang