Sekembalinya dari latihan selama 100 tahun--Ryuichi Venzo, Engetsu Kazura, Yamaguchi Izano dan Kyuasagi Rinjou--tokoh utama yang tiba-tiba dipindah-paksakan dari Bumi menuju Planet di bagian Galaksi tetangga pun dikumpulkan di Ruang Kepala Akademi. Disanalah dimana mereka akan didaftarkan sebagai siswa baru oleh Kepala Akademi langsung.
Rambut panjang yang dikuncir kuda dan berkacamata, sosok tersebut menyambut mereka berempat dengan gaya yang berlebihan.
"Baiklah, karena Ketuanya sudah sampai, mari kita mulai--Ehem! Selamat datang, wahai Para Pemuda dari Bumi! Wahai Calon Pahlawan yang akan kita andalkan!"
Sementara itu, nampak keempat pemuda yang dimaksud memasang wajah aneh dan bingung dengan sambutan yang diberikan. Teringat akan keempat pemuda yang menunggu dipersilahkan duduk, Kepala Akademi pun mempersilahkan mereka duduk.
"Ah, mohon maaf! Silahkan duduk kalau begitu..."
Setelah keempat pemuda itu duduk dengan tenang, Kepala Akademi bergumam sendiri sambil mengelus dagunya.
'Hmm... Apa mungkin ini terlalu aneh untuk orang Bumi seperti mereka? Menurut tips yang ada di Internet, cara formal menyambut siswa dari negeri asing itu seperti ini--'
"Anoo... Kazama-kouchou..." Izano memulai pembicaraan.
"Ya?"
"Tidak perlu formal terhadap kami berempat... Lagipula, jabatan anda disini lebih tinggi dari kami kan?"
"Tidak bisa begitu, kalian adalah tamu terhormat--Tamu yang terpilih dari Kisah Prasasti Imagination World--jadi aku tidak bisa menganggap kalian biasa saja--"
"Tapi ini terlalu berlebihan bagi kami yang hanyalah pemuda normal..."Tak mengira Kazama memiliki murid baru--sosok yang tertulis dalam Prasasti Imagination World yang tak memandang pangkat. Mereka tetap menjunjung tinggi martabat dimana menghormati orang yang lebih tua adalah sebuah prioritas bagi mereka.
"Apakah seperti itu adat orang Jepang sesungguhnya?"
"Itu benar sekali, Kazama-kouchou. Kami tidak bisa asal berbicara dengan bahasa santai pada anda." Tambah Rinjou yang ikut meyakinkan, bahwa adat istiadat di Bumi tetap mereka gunakan.Namun, keraguan masih mencoba mendobrak kenyamanan Venzo di Planet yang penu misteri ini--tentang kekuatan Imajinasi beserta teknokogi yang lain melampaui pemikiran para Ilmuwan Bumi...
Itulah yang membuat Venzo kembali bersuara dengan pertanyaannya."Kazama-kouchou..."
"Ya?"Nampak sang Kepala Akademi masih sibuk dengan data-data di dalam hologramnya namun tetap berusaha menjawab pertanyaan murid barunya.
"Apakah Prasasti itu nyata?"
"Aku akan memberitahukan hal itu nanti. Yang jelas--"Kazama memotong ucapannya sembari berdiri dan menonaktifkan hologramnya, lalu mengambil empat lembar kertas dengan isi yang masih menjadi tanda tanya.
"Perjalanan kalian masih panjang."
Mereka berempat yang seperti sedang mendapatkan briefing dari Komandan Militer mengangguk mengerti akan apa yang mereka hadapi.
Hologram komunikasi milik Kazama pun berdering.
"Ya? Oh... Hmm... Baiklah..."
Kazam pun berbalik dan memandangi keempat pemuda tersebut seraya berkata,"Sudah saatnya penerimaan murid baru... Mari kita langsung ke Aula Akademi..."
Keempat pemuda itu berdiri, menunggu perintah selanjutnya. Namun Kazama tetap diam di tempat sambil tersenyum, menimbulkan pertanyaan untuk Venzo.
"Errr... Kazama-kouchou..."
"Ya?"
"Kita tidak tahu dimana Aula itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]
Science FictionIndonesian Light Novel Original Title : 想像の世界 (Sōzō no Sekai) Highest Rank : #3 In Science Fiction (13 Agustus 2016) (Sebelum Remake) Genre : Action-Adventure, Fantasy, Sci-fi, School, Slice of Life, Comedy, Romance, Ecchi, Superpower Disclaimer : F...