Kembali lagi pada permasalahan Ryuichi Venzo yang didakwa oleh Divisi Kedisiplinan atas penyebaran media terlarang kepada siswa-siswi Kelas Nuevo yang merupakan kelas pemula, nampaknya dapat diselesaikan begitu saja, karena sebelumnya dia memang memiliki rahasia antara Divisi Kedisiplinan yang tidak boleh terbongkar.
Desis pintu otomatis terbuka di pagi yang lain, menampakkan wajah yang tidak asing bagi mereka semua. Wajah santai berkacamata serta rambut ekor kudanya juga mata hijau itu pun memasuki kelas Nuevo. Serentak kebisingan siswa-siswi terhenti.
"Baiklah, hari ini ada alasan mengapa aku kesini. Yaitu ada murid baru yang datang lagi."
Bermacam pertanyaan terdengar seperti keributan kecil. Mereka saling bertukar pendapat soal itu.
'Siapa lagi?'
'Rupanya Kepala Akademi banyak mendatangkan murid tahun ini. Tidak seperti tahun sebelumnya kan?'
'Apakah dia hebat?'
'Aku tidak sabar melihatnya! Sekaligus mencoba kemampuannya!'Lain halnya dengan keempat pemuda karakter utama ini yang menanggapinya biasa.
Selagi obrolan berlanjut, Kepala Akademi-- Kurobara Kazama langsung memanggil nama yang bersangkutan agar memasuki ruang kelas.
"Nishiki-kun, masuklah..."
"Baiiiik..."Suara yang menandakan nada bosan itu terdengar. Sosok yang sempat berpapasan dengan Venzo dan kawan-kawan kemarin jelas membuat terkejut mereka berempat. Yang pertama merespon adalah Venzo.
"Oi! Ngapain kau disini--"
Sebelum selesai mengungkapkan ketidakpercayaannya sambil menunjuk kearah yang bersangkutan, sosok tersebut dalam sekejap sudah berada di depan Venzo dan menurunkan lengan Venzo perlahan.
"Tidak perlu menunjuk begitu, anak bodoh. Kau manusia Bumi juga,'kan? Dimana sopan santunmu?"
Seluruh isi kelas tertegun melihatnya, bahkan tidak ada yang bisa menangkap pergerakan awalnya, seperti dia diciptakan dari kilat, kecuali Kazama yang hanya mendesah menanggapi kejadian ini.
"Nishiki-kun, bisakah kau memperkenalkan dirimu dulu?"
"Oh, aku lupa."Dia pun kembali ke tempatnya sekejap mata, lagi. Venzo kembali duduk dan disambut oleh pertanyaan ketiga teman sebangkunya.
"Baiklah, dia ini manusia atau bukan?"
"Itu patut dipertanyakan. Kecepatannya bahkan tidak bisa ditangkap oleh mata biasa..."
"Apakah dia melompati waktu? Tidak mungkin. Itu akan menyebabkan kerusakan fatal pada tubuhnya jika dia bergesekan dengan waktu secepat itu."Namun Venzo tidak menanggapinya sembari menunggu sesuatu, memejamkan matanya diatas kedua tangan yang digunakannya seperti penyangga dagu.
"Aku Nishiki Kuro. Aku akan mengatakan beberapa hal yang aku suka dan aku benci. Pertama, aku suka makan dan tidur. Kedua, aku benci keributan. Tiga, jika kau meminta bantuan, berikan aku makanan berkelas. Itu saja."
"Itu saja?!" seru Venzo tiba-tiba.
"Ada apa lagi?"
"Kau yang ada apa--"
"Jangan berisik..."Lagi-lagi dia sudah ada di bangku kosong bahkan sebelum Kazama memberitahukan dimana tempatnya. Kazama menepuk dahinya karena itu, lalu mengakhiri sesi penerimaan murid baru itu.
"Baiklah. Tolong baik-baik dengan Nishiki-kun, anak-anak."
"Baik!"Sekilas, dari penglihatan empat pemuda yang juga menjadi siswa baru, sosok Nishiki Kuro adalah sosok pemalas yang langsung mengarungi dunia mimpinya bahkan setelah perkenalan, yang harusnya digunakan untuk mempererat hubungan dengan seisi kelas. Namun, sebagai manusia yang belajar dari pengalaman, Venzo pun menggumam dalam hatinya.
'Bukan hakku juga, sih. Biarlah.'
Sesaat setelah beberapa menit, tiba-tiba saja ada setumpuk makanan ringan di depan Nishiki.
"Saatnya makan..."
Yah, hal itu membuat beberapa siswa memberikannya teguran.
"Oi, dilarang makan di dalam kelas!"
"Baru saja masuk, sudah membuat ulah? Maumu apa, sih?"Tanggapannya hanya seperti ini.
"Aku 'kan sudah bilang, aku suka makan dan tidur. Masalah buat kalian?"
Tanggapan itulah yang membuat beberapa siswa makin muak mendengarnya yang terlihat meremehkan sebagian besar dari mereka. Ketua Kelas nampaknya tidak bisa melakukan ketegasan--atau memang dia sudah mengetahui kemampuan Nishiki.
"Kau... Kau ingin berkelahi, huh?!"
"Kita lawan dia bersama-sama saja!"
"Ya, aku setuju! Aku muak dengan cara bicaranya!"Serentak hampir setengah dari jumlah siswa Kelas Nuevo menyalakan dimensi pertarungan. Situasi semakin panas. Nishiki menghentikan acara makan camilan yang baru saja dibukanya, lalu membalas.
"Kalian semua melawanku?"
Nishiki, yang memiliki gaya rambut sedikit acak-acakan dan menutupi salah satu matanya itu berdiri dari bangkunya sesaat, lalu sudah melakukan pergerakan yang tidak wajar--berpindah dari bangkunya sampai ke depan pintu ruang kelas.
"Kalian beruntung aku tidak mengacaukan sirkuit yang terpasang di leher kalian dan merusak sistem syaraf kalian. Lain kali, berpikirlah sebelum bertindak."
Tanpa keributan lanjutan, dimensi pertarungan mereka menghilang, dan satu-persatu dari mereka yang mencoba melawan Nishiki bersamaan, tumbang.
"Kuh... K-Kekuatan apa itu...?"
"T-Tidak terlihat sama sekali..."
"S-Sialan..."Sebenarnya Kazura juga merasa kesal dengan cara bicaranya dan juga sikapnya itu, namun ditahan oleh Venzo. Izano dan Rinjou mengamati dalam diam dan mengerti situasinya. Bahwa seseorang yang hemat bicara, itulah yang paling berbahaya.
"Sudahlah. Kau beruntung aku menahanmu, Kazura. Dia itu berbeda jauh dari kita."
"Darimana kau tahu?"
"Cara bicaranya dan sikapnya boleh kau kecualikan. Namun apa yang dia ucapkan memang benar."
"Benar, senpai. Apa yang kupikirkan sama dengan Sensei."
"Melawan mereka saja, sepertinya dia akan sangat menahan dirinya..."Dan itulah yang terjadi, Venzo, Kazura, Izano dan Rinjou duduk terdiam tanpa memperkeruh permasalahan dengan siswa baru itu. Aoi dan siswa-siswi lain menolong beberapa siswa yang kalah dari Nishiki.
"K-Kalian tidak apa-apa?"
"Kalian bahkan terlalu percaya diri dengan melakukan kekerasan pada murid baru."
"Kejadian kemarin terulang lagi, bukan? Dimana kalian mencoba menantang Ryuichi-san dan teman-temannya?"Sekejap mata mereka mengarah pada orang-orang yang dibicarakan. Terpaksa mereka mengalihkan wajah seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Pergi dan tiba-tiba muncul lagi, Nishiki sudah ada di bangkunya dan kembali tidur setelah meletakkan beberapa makanan yang dibawanya dan menyimpannya ke hologram miliknya.
"Ya, lebih baik seperti ini saja..." ungkap Venzo yang memang tidak terlalu mempermasalahkan hobi orang lain.
Sesaat kemudian, desis pintu terdengar lagi. Kepala Akademi memunculkan hanya kepalanya dari balik pintu sembari menyampaikan sesuatu.
"Ah, aku lupa. Dia akan menjadi Pengawas Pertandingan dalam Imagine Competition di Bulan Capricorn kedua."
""""""HAAAAAAHH?""""""
Seisi kelas pun sepertinya terlambat mendapatkan informasi ini, sekaligus pertarungan kecil baru saja usai dan mengakibatkan beberapa siswa tumbang.
Nishiki Kuro, sosok yang menjadi siswa baru di kelas Nuevo juga merangkap sebagai seorang Pengawas Pertandingan.
Alasan apa yang bahkan Kepala Akademi merekomendasikannya menjadi Pengawas Pertandingan? Itulah yang menjadi tanda tanya pada sebagian besar siswa-siswi kelas Nuevo...
KAMU SEDANG MEMBACA
World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]
Science FictionIndonesian Light Novel Original Title : 想像の世界 (Sōzō no Sekai) Highest Rank : #3 In Science Fiction (13 Agustus 2016) (Sebelum Remake) Genre : Action-Adventure, Fantasy, Sci-fi, School, Slice of Life, Comedy, Romance, Ecchi, Superpower Disclaimer : F...