Volume 00 Special Imagine - Kau Tuai apa yang Kau Tanam (Bagian I)

243 22 34
                                    

"N-Naya... Apakah keputusanmu ini sudah tepat?"
"Kumohon... Hanya sebentar saja..."
"Baiklah... Jika kau merasa sakit, katakan saja... Aku tak ingin menyakitimu..."
"Um~ Aku akan menahannya..."
"Senpai, kenapa hanya Naya-senpai saja? Padahal aku juga ingin..."
"Haaaah~ Kau akan mendapatkannya setelah Naya."
"B-Baiklah..."


Beberapa jam sebelumnya...

Akhirnya hari ini tiba juga, hari dimana aku, Ryuichi Venzo, akan berkencan dengan Kusakabe Naya, sang pianis idola nomor 1 di Tokyo. Mungkin aku tidak perlu mempersiapkan apapun, apalagi yang perlu kupersiapkan? Dia sudah memberitahukan jadwalnya via email. Sepertinya Produser yang ada dibalik jadwal ini.

"Ahhhhh..." desahku sembari mencoba membangunkan syaraf-syarafku setelah bangun tidur. Pukulan yang kudapat kemarin, hari ini terasa sudah membengkak dan tebal. Tapi, ini tidak seberapa menyakitkan daripada tangisan seorang gadis, jadi aku harus kuat dengan ini!

Dibangunkan oleh adik perempuan itu memang menyenangkan sekaligus menyegarkan pikiran yang terisikan sekejap oleh senyum manisnya, suara imutnya, dan tingkah lucunya...

Meskipun dia hanya berwujud aplikasi di telepon pintarmu...

Kuusap-usap layar Smartphoneku yang sekarang sedang menampilkan figur lucu karakter adik perempuan dengan baju imut yang didesain untuk hari spesial. Namun sekarang dia sedang marah karena aku terlambat bangun. Harusnya aku sudah terbangun pukul 06.00 waktu setempat, tapi yang ada aku terlambat 15 menit dari waktu yang sudah kuberitahukan padanya.

>Dasar, onii-chan ini, susah sekali dibangunkan...<

Sebenarnya sempat aku mendengar suaranya saat membangunkanku dengan imutnya, hingga dia menangis karena aku tidak juga bangun setelah 5 menit. Tapi mau bagaimana lagi, teriakan para pembaca yang meminta lanjutan cerita fiksiku menuntutku untuk menambah jadwal ekstra menulis di malam hari, membuatku harus memutar otak untuk mencari ide yang tak biasa lainnya.

Tapi, hari ini aku perlu mengistirahatkan kinerja otak berlebihan... dengan kencan.
Yang membuat kepalaku masih terasa pusing adalah, bagaimana caranya aku menemui 2 gadis sekaligus dengan hanya satu tubuh? Meminta teman? Tidak ada yang sama denganku. Kazura? Pastinya dia memilih untuk berlatih daripada membuang waktu dengan menemui seorang loli.

Izano? Dia pasti mau, dengan syarat gadis tersebut harus mengenakan stocking.

Rinjou? Ah, tidak. Dia lebih mencintai aplikasinya. Lagipula dia lebih berbahaya dariku jika itu berkaitan dengan gadis loli. Mungkin dengan tatapannya, pihak berwajib disekitar kota dengan sigap akan langsung bergerak meringkusnya karena melakukan kejahatan seksual dengan tatapan buasnya terhadap gadis loli. Dia tidak memiliki pertahanan khusus sepertiku.

Oh, kalian tidak percaya? Kuberitahu satu trik untuk menutup tatapan mesum kalian, wahai kalian lelaki mesum yang belum mengetahui cara memperhatikan gadis dengan intensitas mesum beretika.

Lagipula, trik ini hanya bisa dilakukan oleh laki-laki berwajah dingin, sepertiku.

Caranya? Cukup memperhatikan target dengan sorot mata dingin, lalu tambahkan sedikit senyuman brengsek diwajahmu. Itu akan memberikan kesan keren. Itulah yang kudapat dari beberapa pengalaman saat berjalan-jalan di kota.

"Ah... Sekarang, saatnya berangkat..." ucapku setelah selesai mengenakan kemeja lengan pendek dan celana panjang hitam, tak lupa dengan headset yang selalu menemaniku untuk tetap mempertajam bakat musikku.

Setelah melewati beberapa menit perjalanan dari Shinjuku, akhirnya aku sampai ditempat tujuan. Tepatnya di Perempatan sibuk Akihabara, Tokyo. Disinilah aku harus bertemu dengan sang idola Tokyo, Pianis cantik, Kusakabe Naya.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang