Volume 04 Imagine 03 - Keseharian Bersama Ramalia

98 12 16
                                    

Beberapa hari ini, aku, Ryuichi Venzo, memutuskan untuk  bersama Ramalia--sosok Sandstorm Dragon yang berubah menjadi seorang gadis hanya untuk belajar hidup menjadi manusia. Ya, aku mengajarkannya sembari dia menemaniku untuk melatih kekuatan imajinasiku hingga aku bisa berkembang pesat, bahkan dapat mengungguli Divisi Kedisiplinan. Baik, jalanku menuju Raja Harem dimulai!

"Venzo~! Venzoooo~! Bangun!"

Suara manis itu kemudian membangunkanku, yang tertelungkup di padang pasir. Rupanya aku kehilangan konsentrasi sehingga kekuatan imajinasiku menghilang dan Ramalia berhasil melemparku dengan ekor panjangnya saat memasuki mode Sandstorm Dragon...

"Ah, maaf. Rupanya aku kehilangan konsentrasi. Ahahaha!" Celetukku sambil menggaruk kepala. Dia pun tersenyum sederhana lalu membalas.

"Venzo, aku lapar..."
"Ah, baiklah. Kita pergi ke kota untuk membeli makanan."

Dengan riangnya, dia melompat-lompat disekitarku sambil berseru "Makan, makan!"

Yah, semenjak dia menjadi manusia, selera makannya jadi lebih baik. Sebelumnya, dia lebih memilih daging ataupun makhluk hidup lainnya, berhubung dia masih dalam wujud naga pasir...

Itu jelas membuatku lega, dan mengurangi kasus hilangnya beberapa petualang yang masuk daerah <Forbidden Sand Area>.

Adaptasinya untuk menjadi seorang manusia pun berangsur membaik semenjak aku selalu memberikannya gambaran gadis kecil untuk merubah wujudnya lewat Smartphoneku. Wajar saja, isi Smartphoneku itu memang kebanyakan adalah gambar-gambar loli. Mengapa kalian tertawa? Kalian menghinaku ya? Itu hanya untuk referensi, tahu?!

Mengesampingkan hal itu, perjalananku dari <Forbidden Sand Area> menuju <Sanderio City> dimulai. Kami berdua bertemu beberapa makhluk yang mirip seperti sistem dungeon--itu kuhadapi untuk kemudian mempelajari skill baru dengan dua bilah pisau di tangan. Seperti contoh, sekarang aku sudah memiliki beberapa skill dikarenakan bantuan sistem imajinasi yang diusung di Planet ini.

Karena dari awal atributku adalah Sadistic, status yang lebih dulu naik adalah kecepatan. Dalam hal kekuatan, aku rasa beberapa tahun berjalan pun, statusnya tidak akan naik secara signifikan.

Beberapa misi berhadiah pun kuambil untuk sekedar menyokong biaya keseharianku bersama Ramalia--mulai dari misi rank D dengan bayaran sebesar 20 Keping Experian Silver sampai misi rank A dengan bayaran tertinggi yang pernah kudapat sebesar 100 Keping Experian Gold.

Jadi, dengan mengorek informasi lebih soal Experian, seringkali aku berbaur dengan Petualang lain untuk sekedar membicarakan soal misi dan yang lainnya di sebuah Bar sekaligus Penginapan pusat di tengah kota Sanderio. Dari sistem keuangan disini, sampai cara untuk mendapatkan hadiah tanpa gangguan Petualang Lain pun kudapatkan. Ramalia tetap bersamaku sambil memperhalus perubahannya menjadi manusia dengan memudarkan sisik dari wujud naga pada tubuhnya. Kini, dia seutuhnya sudah dapat menghilangkan sisiknya ketika berubah menjadi manusia, meskipun dia harus menguras tenaga otaknya tiap kali merubah diri. Yeah, kita sama-sama berjuang disini. Aku bangga padamu, Ramalia.

"Venzo~ Aku lapar~"

Itulah yang paling sering diucapkannya setelah berhasil menyelesaikan misi. Mau tak mau, setelah mengurus beberapa tetek bengek--kami bergegas menuju Penginapan untuk check-in. Penginapan yang ternama di Kota Sanderio yang sekarang juga menjadi Penginapan langgananku--Divertia.

Sebenarnya untuk biaya, aku sudah dibantu oleh Perdana Menteri Sanderio sendiri lewat IDku. Namun aku ingin mencoba mandiri dengan mencari uang dari hasil kerja kerasku.

Malam pun tiba. Karena cukup lelah setelah menyelesaikan misi rank B selama beberapa kali, aku bergegas menuju kamar sewa, lalu menata tempat tidur untukku dan juga Ramalia.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang