Volume 02 Imagine 07 - Saatnya Pertunjukan!

125 16 7
                                    

Berbekal hasil latihan yang sudah dirasa kompak, aku, Ryuichi Venzo, bersama dengan Kusakabe Naya, Kawaguchi Iori, Kirishima Yui, dan juga Zetsuka Kenji berangkat dari Shibuya menuju tempat kami tampil, yaitu Pusat Kebudayaan terbesar Jepang, Akihabara. Tempat dimana seluruh kegiatan yang berbau anime, acara cosplay, penjualan manga maupun doujinshi besar seringkali diselenggarakan.

Sembari membunuh waktu, aku yang duduk di kursi belakang mobil keluarga milik Naya yang dikemudikan Managernya teringat akan sesuatu. Naya yang ada disampingku pun menatap heran ketika aku sedang menepuk kepalaku.

"Ada apa, Venzo?"
"Sial, hari ini aku lupa login!"

Buru-buru aku mengecek Smartphoneku dan ternyata benar, event game yang kumainkan ini rupanya sudah dimulai.

Selain menulis, aku juga sering memainkan game, entah itu game konsol maupun game aplikasi smartphone. Game yang kumainkan saat ini berjenis MMORPG yang berarti kita berlagak seperti sosok karakter utama yang mengumpulkan pasukan melalui draw atau gacha jika menggunakan bahasa kerennya, lalu membuat party, mengumpulkan senjata, dan melawan boss di setiap chapternya maupun edisi khusus.

Dan hari ini, event musim panas dengan berbagai macam bonus saat melakukan draw crystal juga keuntungan lain diberikan, seperti special quest, raid boss, dan lain sebagainya.

...Grandblast Fantasy, itulah nama gamenya. Memang game ini sangat populer sekarang hingga hampir sekian juta orang yang memainkannya. Tidak hanya gaya permainan yang mengacu pada kemampuan kita saat mengatur susunan party, weapon, dan juga summon yang didapat dari hasil drop raid boss maupun gacha sekaligus upgrade dan uncap, tapi juga segi cerita per karakter yang terkesan berkesinambungan dari awal sampai akhir, segi grafik, karakter unik dengan bermacam-macam skill, hingga hal yang membahas tentang waifu maupun husbando, segalanya ada disini.

Cukup untuk penjelasannya, jika kalian ingin melihatnya sendiri, download sendiri!

Akhirnya, setelah 1 jam perjalanan melewati arus lalu lintas kota yang tertata rapi, kami sampai di Akihabara. Mengemasi barang-barang yang kami bawa, kami bergegas menuju belakang panggung yang didirikan di perempatan utama besar Akihabara yang mulai dipadati penonton sekedar lewat maupun menantikan festival musik pertengahan musim panas ini.

Mengakhiri permainanku di Smartphone dan meninggalkan tugasku sebagai kapten party, aku kembalike duniaku sendiri, mempersiapkan tempo musik yang akan kami mainkan. Kazura, Izano, dan Rinjou mungkin akan menonton, karena aku sudah memberitahu mereka dan merekapun mengetahui akan ada festival yang kuikuti jadi aku bakal pulang terlambat.

Suasana terasa menekan disini, karena tak hanya dari Klub Musik SMA Shibuya saja, namun peserta dari SMA lain cukup banyak yang ikut, karena festival ini memperebutkan hadiah yng cukup besar, juga piala serta juaranya akan diundang dalam festival musim panas tahunan Akihabara sebelum hari wisata SMA Shibuya ke Okinawa nanti, sebagai bintang tamu.

"Hey, hey, apakah kau Kusakabe Naya si Pianis dengan Sentuhan Sihir itu?"

Salah seorang peserta dari sekolah lain datang sekedar menyapa Naya yang tidak bosan-bosannya menempel padaku.

"Ah, aku hanya pianis biasa saja."
"Tidak, tidak. Aku benar-benar mengagumi teknik permainan pianomu, Naya-san. Bolehkah aku minta tanda tangan?"
"Boleh."

Dan begitulah, muncul peserta lain yang datang seterusnya untuk sekedar mengobrol juga meminta tanda tangan. Memang itu adalah suatu kewajaran, berhubung Naya adalah seorang pianis yang sering tampil di acara televisi bertema musik.

Lalu salah seorang mulai mempertanyakan posisiku yang memang duduk disampingnya sedari tadi yang hanya diam melihat kegiatan Naya sedang dikerumuni banyak peserta saingan band kami.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang