Volume 03 Imagine 10 - Pertemuan & Perpisahan

104 12 4
                                    

Setelah semuanya dimulai, kini aku, Engetsu Kazura, bersama Venzo, Izano dan Rinjou, sedang dipersiapkan untuk menjalani sebagian proses yang disebutkan sang Perdana Menteri Kota Imaginarian. Kami berada di sebuah ruangan yang hanya bersumber cahaya dari sebuah tabung besar nan tinggi di dalam Laboratorium.

"Dan, disinilah kalian akan memulai perjalanan..." katanya, didampingi oleh Kepala Akademi Kurobara Kazama, Perdana Menteri Mountain Winder Yuzuhara Kiryuu, juga Perdana Menteri Enforest Brandon Stravis. Tak lupa, para gadis dari Divisi Kedisiplinan beserta Ketua Divisi Teknologi juga hadir disana untuk mengiringi keberangkatan kami menuju masing-masing Kawasan Kubah untuk menjalani latihan selama 100 Tahun-- itu tidak mengejutkanku karena alasan penjelasan dari Misaka-sensei soal umur Imaginer...

Kesampingkan itu karena sepertinya perasaan Venzo masih belum sembuh benar dari keterkejutannya saat segel ingatan dari Perdana Menteri itu dilepas, rasanya seperti kau membuka paksa luka yang akan sembuh-- pasti semakin menganga lebar. Aku turut simpati atas perasaanmu itu, tapi aku tahu bahwa kau kuat dan tahan banting soal perasaan, jadi pastikan kau menahan amarahmu atas Perdana Menteri aneh ini!

"Aku, benar-benar minta maaf soal--"

Sebelum Gramandall melanjutkan permohonan maafnya, Venzo memotongnya dengan senyuman dan balasan sederhana.

"Aku baik-baik saja... Soal tadi, mungkin aku hanya terkejut... Jadi, tidak perlu meminta maaf..."

Sebagai penyemangat lain, kami bertiga hanya bisa menepuk bahunya dengan lembut-- seperti itu cara kami menghargai usahanya.

Portal dari dalam pun terbuka. Sebuah portal yang akan mengirim kita menuju Kawasan Kubah lain-- Celestial Warp Zone.

Sebenarnya Gedung Akademi Experian dibangun ditengah-tengah Kubah Pusat Imaginarian City, yang dikelilingi taman, gedung pencakar langit lainnya, serta mansion-mansion milik para Bangsawan, lalu dipisahkan oleh satu sungai, lalu diisi oleh perumahan yang belum kami ketahui, dan kawasan lain berupa hutan belantara, perbukitan, rawa-rawa, dan lain-lain yang dibatasi oleh <Dead End Matter>.

Dunia ini tidak sesederhana Bumi. Intinya, alam semesta memanglah sangat luas. Begitu pikirku.

Menyingkirkan itu semua, kami yang sudah membuang waktu cukup lama, kemudian berpamitan pada mereka sebelum berangkat, pada semua Perwakilan Petinggi Kawasan Kubah, juga para gadis Divisi Kedisiplinan.

Yang pertama adalah Venzo, langsung menemui Perdana Menteri Sanderio beserta wakilnya.

"Jadi, anda adalah Perdana Menteri Sanderio beserta wakilnya, bukan? Misi apa yang harus saya selesaikan disana?"

Sang Perdana Menteri yang berpenampilan ala orang timur tengah itu pun berbisik pada Wakilnya. Dengan anggukan pasti, Sang Wakil menangkap semua bisikan Perdana Menteri tersebut, lalu menyampaikannya pada Venzo, yang terdengar jelas olehku.

"Sebenarnya, misimu hanyalah melatih diri dan membiasakan diri dengan Kekuatan Imajinasimu. Namun ada misi khusus yang diberikan oleh Perdana Menteri padamu--yaitu mengalahkan Naga Pasir yang selalu meneror Petualang yang tidak sengaja melewati <Forbidden Sand Area>, Sandstorm Dragon.

Mata kami bertiga pun terbelalak ketika mendengar hal itu. Mana bisa kami melawan Naga Pasir di rumahnya sendiri?! Apalagi Venzo cuma sendirian kan?

"Baiklah. Saya akan menerima misi tersebut."

Gramandall pun melayangkan protes dengan itu.

"Tolong pertimbangkan lagi! Waktu yang diberikan tidaklah cukup! Lagipula, misi tersebut adalah misi tingkat S!"
"Apa?"

Bahkan Kazama ikut terkejut dengan penjelasan Gramandall soal misi tersebut. Hana menambahkan.

"Misi S adalah sebuah misi dimana sosok makhluk legendaris yang akan dilawan. Semakin kuat lawan yang ditarget, maka akan semakin tinggi tingkatan misinya, dan semakin besar pula hadiah yang didapatkan. Hanya seorang Pemburu Hadiah Profesional saja yang berani mengambil misi itu. Nyawa yang akan menjadi taruhannya."

"Venzo-kun! Kumohon, jangan melawan makhluk itu!"

Dengan tegas Venzo menolak kekhawatiran Ruruberry dengan mengusulkannya untuk mengurungkan niat mengambil misi tersebut.

"Ruru-senpai... Apakah kau tahu, bahwa aku lahir di bulan April? Aku adalah perwakilan dari Aries, dan orang-orang Aries akan selalu menantang hal-hal baru dengan keingintahuan yang tinggi-- maka aku tidak akan mundur, meskipun aku harus bertaruh dengan nyawaku!"

"""Zodiak tidak ada kaitannya dengan lawanmu, bangsat!""" Seru kami bertiga bersamaan.

"Lelaki tidak akan menarik perkataannya. Itulah prinsipku." kembali lagi Venzo bersikukuh menantang bahaya hanya dengan kata-kata bijaknya.

Dengan itu, kami hanya mendesah pelan, namun memberikan ide untukku bertanya pada Perdana Menteri Blaze Island.

"Baiklah... Saya juga menginginkan misi semacam itu... Apakah anda memiliki misi tingkat S juga?"

Hana nampak terkejut untuk kedua kalinya dengan keputusanku yang mengikuti Venzo. Dengan begini bukan hanya dia saja yang akan berkembang pesat kan?

"Itu... Sebenarnya ada di Pegunungan Blaze, tepatnya di dalam Gunung Api Pneuma, terdapat cerita bahwa di dalam Gunung aktif tersebut, terdapat sebuah senjata legendaris. Jika kau berhasil mengambil senjata tersebut, maka Gunung aktif tersebut akan kehilangan kekuatannya dan menjadi Gunung Api pasif."

"Ano... Apakah ada semacam misi tingkat S juga di Mountain Winder?"
"Kamu juga, anak kecil?"
"S-Saya tidak ingin kalah dengan mereka..."
"Baiklah, di Mountain Winder, tepatnya di Kuil Kuno Aeolus, bersemayam naga angin yang terkadang menciptakan angin besar disekitar Kuil--Tiamat. Ada permintaan untuk menaklukkannya..."

Begitu seterusnya, dan hanyalah Rinjou saja yang nampaknya harus puas dengan misi tingkat A, yaitu membasmi monster-monster hutan kroco yang mencoba memasuki pemukiman warga Enforest.

"Baiklah, kalian menang..." keluh Rinjou, diselingi keberangkatan kami menuju masing-masing Portal ditemani dengan Para Perdana Menteri Kawasan Kubah selain Kawasan Kubah Pusat. Namun sebelum itu...

"Venzo-kun! Berjanjilah kau akan kembali kemari dengan selamat!" kata Ruru yang menahan Venzo dengan menarik lengan pemuda kelewat mesum itu.

"Itulah janjiku, senpai. Aku pasti akan kembali!" jawab Venzo mantap.

Aku belum terlalu mengenal Haruka, bahkan di awal pertemuan, kami sudah mendapat cap buruk darinya, juga Miyuu Stravis yang membenci pria mesum...

"H-Hati-hati... Misimu itu cukup berat... M-Mungkin saja! A-Aku akan mengunjungi sesekali..."

Wah, benarkah itu? Seperti yang diharapkan dari gadis yang menurutku memiliki sikap tsundere ini... Benar-benar Onee-san yang menyenangkan untuk dijahili...

"Izano-kyun~ Hati-hati ya? Kami menunggumu~"
"Ah! A-Aku akan berjuang!"

Tak lupa Izano yang mencoba kuat di depan Yuna. Rinjou? Dia nampak terlihat kroco di mata Miyuu.

"M-Miyuu-senpai... Ehehehe..."
"Aku akan melihat seberapa besar perkembanganmu, itu saja."
"Ugh..."
"Jika kau bisa mengalahkanku setelah latihan 100 tahun, a-akan kupertimbangkan..."

Wah, gadis dengan tatapan dingin pun juga bisa gugup mengatakan hal memalukan. Ahaha, nampaknya akan ada perkembangan signifikan diantara hubungan kami dengan para gadis Divisi Kedisiplinan. Semua orang disekitar situ menanggapinya dengan senyuman.

"Baiklah, kita berangkat sekarang! Ayo Kazura, Izano, Rinjou!"
"Oiiii!"

Dengan seruan penuh semangat, kami pun memasuki Portal di hadapan kami, bersiap menghadapi apapun rintangannya...

Demi Dunia Imajinasi...

Demi Kedamaian semua orang...

Dan juga...

Demi tujuan kami!!!

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang