Volume 01 Imagine 08 - Pertemuan (Kembali) Dengan Ayame

130 19 6
                                    

Hari ini adalah hari pertama setelah kedatangan kami di Kyoto, tepatnya di kota kecil IH. Aku,  Ryuichi Venzo, mengajak serta ketiga teman yang sedari tadi sudah kubangunkan untuk sekedar berjalan-jalan di kompleks perumahan, kemudian memutuskan untuk keluar dari kamar. Davion nii-san juga sudah bangun dan bergegas dari meja makan dengan seragam rapi.

"Baiklah, aku berangkat dulu. Oi, Venzo, ajak teman-temanmu untuk sarapan!"

Kebetulan hari ini Ibu dan Liliana nee-san yang memasak bersama. Tidak seperti biasa.
Oiya, Davion nii-san dan Liliana nee-san sudah bertunangan, jadi wajar jika mereka berdua terkadang menginap di rumah salah satu pihak.

"Baiklah..."

Dengan perasaan malas aku kembali ke lantai 2 untuk memberitahu ketiga makhluk asing ini ikut sarapan.

"Oi, waktunya sarapan. Ayo turun!"

Sesaat mereka menutup buku yang nampaknya mereka ambil dari rak buku milikku, yang juga baru kuisi beberapa doujinshi.

"Masih pagi, keparat! Waktu yang tepat untuk membaca doujinshi itu malam hari!"
"Iya, iya..."

Akhirnya, mereka mendengarkan ceramahku, mengembalikan bukunya, dan bergegas turun ke lantai 1 untuk sarapan.

Setelah sarapan selesai dengan tenang dan tanpa pembicaraan berarti, aku memimpin para pasukan keluar rumah untuk sekedar berjalan-jalan disekitar kota, berkat saran dari kakak laki-lakiku juga.

Pintu perlahan kubuka, dan udara pagi yang segar menyambut kami. Rasa segar yang dibarengi dengan hangatnya sinar matahari yang belum terik mengawali agenda hari ini.

"Jadi, kemana tujuan kita hari ini?"

Kazura bertanya sembari mempersiapkan otot-ototnya untuk sekedar menikmati perjalanan yang akan datang.

"Hmm... Kita akan berjalan-jalan disekitar sini, dan berhenti di taman kota..."

Tidak seperti kami yang nampak sedikit antusias, Rinjou mengeluh sambil memainkan Smartphonenya.

"Aku tidak terlalu peduli keramaian..."
"Meskipun banyak loli?"

Sekejap dia menyimpan Smartphonenya setelah mendengar ucapan lanjutanku. Secercah senyuman menyembul dari wajahnya.

"Baiklah, aku kalah lagi..."

Kami pun sepakat untuk jalan-jalan disekitar kota dengan peranku sebagai penunjuk jalan. Aneh memang, mereka yang ingin ikut ke tempatku, tapi aku yang harus repot memandu mereka hanya untuk sekedar jalan-jalan.

Beberapa blok terlewati, aku sempatkan menyapa beberapa orang sekitar yang masih mengenalku.

"Oh, anak kedua Iruka-san! Bagaimana kabarmu?"
"Terimakasih, saya baik-baik saja."
"Oh, bersama teman-temanmu juga? Semoga betah disini ya?"

Yang dimaksudkan sedikit menundukkan kepala mereka lalu balas menyapa.

"Terimakasih..."

Sebentar saja melewati beberapa blok dekat rumahku, kami sampai di sebuah taman kecil. Terlihat beberapa anak kecil bermain disana dengan riang. Yah, sebagiannya adalah gadis-gadis kecil sih...

Sungguh pemandangan yang menyegarkan mata kami

...Mungkin hanya mataku dan Rinjou saja terasa segar. Dua sosok lain disampingku hanya memandang dengan ekspresi biasa saja.

Dasar pecinta wanita dewasa, tidak mengerti betapa sucinya tarian dan senyuman gadis-gadis kecil...

Aku melihat tempat duduk yang terbuat dari semen sedang kosong, jadi aku memutuskan untuk menempatinya.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang