Volume 01 Imagine 01 - Keseharian

224 22 7
                                    

"Hooooaaaahhheeemmmm~~"

Aku mengucek mataku perlahan sembari bangun dari tempatku berbaring, saat secercah sinar mentari menyelinap lewat kelambu berwarna biru, jendela kamar kontrakan nomor 1.

"Baru bangun, Sensei?"

Teman dari kamar kontrakan nomor 3, Yamaguchi Izano, sudah berseragam sambil membawa sarapan dari kamarnya, berkata padaku dengan tersenyum.

"Yaaaaah, begitulah. Naskah ceritaku belum selesai, padahal para pembaca sudah menunggu sampai-sampai mereka mengomel memenuhi feedback akunku. Hoooaaaahhheeemmm...~"

Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku kelelahan karena pertempuran kemarin malam. Bisa-bisa aku digantung ditempat.

Rasa kantuk yang berat masih menyelimutiku, aku menggaruk-garuk kepalaku sambil melangkah menuju kamar mandi setelah menjawab pertanyaan Izano.

Saat akan membuka pintu kamar mandi, tiba-tiba sosok lelaki muncul dari sana, membuka pintu tepat kearahku. Tumbukan pun terjadi dan sukses membuatku terjatuh kebelakang dengan muka merah merekah.

Aku mengusap wajahku yang mendapatkan energi panas dari momentum yang dihasilkan antar benda dengan kontur yang rata. Sosok itu dengan santai malah tertawa sambil mengejekku.

"Wah, wah... Sepagi ini sudah berciuman dengan pintu kamar mandi? Sungguh mesum kau ini, Ero-Ecchi*! Hahahaha!"
"Berciuman pantatmu! Mana aku tahu kalau kau ada di dalam, Bakazura!?"
"Ahahaha, maaf. Aku meminjam kamar mandimu sebentar. Rinjou juga sudah siap, kemungkinan dia sedang membenahi komputer pemilik kontrakan."

Kami berempat adalah bagian dari Rumah Kontrakan SONY atau jika dijabarkan berarti Semotare Nashi Yusu*. Kontrakan berlantai 2 yang dikhususkan untuk para pemuda kesepian- sebenarnya sih, hanya pemiliknya saja yang kesepian.

Aku Ryuichi Venzo. Siswa kelas 3-A yang bersekolah di SMA Shibuya- Eh, apa tidak apa-apa jika aku menjelaskan lagi? Tapi, nampaknya memang tidak ada masalah...

Aku bersekolah di SMA Shibuya, sedangkan kami tinggal di Shinjuku. Bodoh kan? Tidak secepat itu. Alasanku bersekolah di SMA Shibuya, karena SMA tersebut menerima siswa-siswa dengan hobi yang aneh - sepertiku.

Disamping bersekolah, aku juga membuat karya tulis di sebuah website yang memang diperuntukkan untuk pengguna yang suka berkreasi atau sekedar menghibur dengan ide tulisnya. Yah, sebelumnya sih, aku lebih condong ke bakat musik. Tapi, karena kekurangan fasilitas dan juga kurangnya dukungan dari keluarga, akhirnya aku hanya bisa bermain musik dengan normal. Entah kenapa beberapa tahun ini aku lebih suka menulis, mungkin karena pengaruh dari anime yang kutonton...

Aku juga suka menonton anime, sampai membaca Light Novel dari anime tersebut, ya sejenis Date A Love, Highschool OxO, Catatan Akademi tentang Si Guru Brengsek dan lain sebagainya (maaf tidak kusebutkan, intinya aku hanya membaca genre yang sama dengan yang kusebutkan diatas). Mungkin dari situlah keinginanku untuk menulis mulai tumbuh. Padahal awalnya aku sangat tidak suka menulis, disamping jarimu akan terasa lelah dan kaku jika terlalu banyak menulis, kau juga memaksakan diri untuk memikirkan apa yang ingin kau tulis. Hobi yang merepotkan.

Tak lama kemudian, satu teman yang terakhir datang dengan beberapa perkakas kecil ditangannya, menyapa kami bertiga.

"Yo, semuanya!"
"Yo!"

Kazura menyapanya dengan santai. Aku menanyakannya sembari mengenakan seragam sekolah.

"Yo, Rinjou. Sudah selesai dengan pekerjaan rutinmu?"
"Seperti biasa, komputer Rentarou-san memiliki sedikit keluhan pada motherboardnya."

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang