Volume 00 Imagine 08 - Deja Vu dan Sepenggal Cerita di Planet Lain

214 21 8
                                    

Suasana itu benar-benar tidak asing, ketika aku masuk ke dalam keributan yang dibuat oleh sang anak dari Kepala Sekolah SMA Shibuya, Ryuuji Kojiro. Tapi sekejap hal itu berganti dengan kebodohan yang kubuat karena menjadi sasaran dari bantingan yang dilakukan adik kelasku yang ternyata adalah anggota dari Ekstrakurikuler Seni Beladiri Karate. Yah, mungkin sedikit ilmu yang kudapatkan, sebuah bantingan sederhana yang memanfaatkan kekuatan lawan.

Rasanya seperti tersambar petir, aku, Ryuichi Venzo, merasakan ada flashback yang terjadi mirip dengan keributan di kafetaria siang tadi. Orang awam biasa menyebutnya Deja Vu.

Kini kaki kami menapaki trotoar disekitar jalan raya Distrik Shinjuku, setelah turun dari kereta di Stasiun Utama Shinjuku. Sore ini, kami tidak memiliki kegiatan khusus, jadi kami langsung saja pulang ke rumah kontrakan kami.

"Hei, Kazura..."
"Hmm?"
"Apakah wajar, seseorang mengalami Deja Vu?"

Mata malasnya menatap langit, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan itu, sedangkan Izano terlihat bengong melihat Kazura.

Sebentar kemudian, Kazura menjawab.

"Itu wajar..."

Aku bernafas lega mendengarnya. Jujur saja, baru kali ini aku mengalami Deja Vu, seperti aku pernah melakukannya. Jika Kazura menganggapnya wajar, berarti dia sudah berpengalaman.

"Itu wajar? Mungkin. Tergantung seberapa banyak kau mengalaminya." sambung Rinjou.
"Maksudmu?"
"Jika Deja Vu yang kau alami terlalu banyak, dapat disimpulkan kau pernah mengulang hidupmu. Ada 2 teori jika kau mengalami lebih dari sekali Deja Vu. Yang pertama adalah Future Reincarnation Technology Theory, dan yang kedua adalah Time Travel Theory. Teori kedua hanya memiliki keberhasilan sebesar 2,5% karena membuat sebuah Mesin Waktu itu terbilang sangat sulit, apalagi Time Travel Theory adalah teori yang menyalahi hukum alam semesta meskipun sebenarnya masih memungkinkan untuk dilakukan."

Dan, mendengar pendapat Rinjou yang terbilang sudah dianggap terlalu tinggi untuk seorang pelajar, ketiga orang disekitarnya termasuk diriku sendiri memandangnya heran. Ternyata meski hanya berkutat pada Smartphone, tapi daya pikirnya luas juga ya?

"Ada apa dengan tatapan kalian itu? Kalian kira aku ini hanya seorang pengguna Smartphone yang dibodohi sosial media?"

Jawabanku sederhana atas pertanyaan Rinjou.

"Tidak, kau itu seorang pengguna Smartphone yang kecanduan adegan Yuri para gadis Loli..."

Seketika itu, dua orang lain yang mendengarnya menahan tawa sebisa mereka. Aku tahu apa isi Smartphone yang setiap hari dipelototinya itu, jadi aku mengerti apa yang jadi fetishnya.

"Tsk, lalu, kenapa dua iblis seperti kalian juga tertawa?" keluhnya kesal sembari menatap tajam Kazura dan Izano yang langsung mengalihkan pandangan mereka.

"Tidak ada, Profesor..." balas keduanya bersamaan, lalu kembali menahan tawa.
"Bukan! Panggil aku Sang Jenius, Hououin Kyouma!" serunya seperti seorang Chunni. Hah, nampaknya dia sedang kambuh, hingga ucapan tokoh utama dalam anime yang membahas lompatan waktu ditirunya.
"Harusnya aku yang mengatakan itu, Suppa Hacka!" balasku yang ikut masuk dalam mode Chunni.
"Bukan Suppa Hacka, tapi Super Hacker!" balasnya melanjutkan permainan yang dimulainya ini.

...

Di sebuah tempat yang sangat jauh dari Bumi, beberapa orang berseragam sedang mempersiapkan sesuatu di ruang yang penuh dengan kapsul, komputer, kabel, dan lain sebagainya...

Diantara mereka, berdiri salah satu wanita berkacamata sedang menelaah data yang ada di hologram yang tampil di atas tangannya. Matanya menatap datar data-data yang muncul, namun tak memungkiri rasa ketertarikannya terhadap apa yang ditemukannya.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang