Volume 04 Imagine 04 - Kejutan dan Pertemuan

83 12 4
                                    

100 Tahun berlalu...

Entah berapa monster kecil yang sudah berkali-kali hidup kembali di beberapa lokasi yang kugunakan untuk menempa diri...

Entah berapa skill tersembunyi lagi yang harus kupelajari...

Aku, Ryuichi Venzo, mendapatkan pesan singkat melalui Hologramku bahwa statusku sudah berkembang cukup pesat karena beberapa misi rank A yang sudah kuselesaikan tanpa sedikitpun mengambil misi utamaku--yaitu mengalahkan Sandstorm Dragon.

"Nee, Venzo~" ucap salah seorang gadis yang kini sedang duduk disampingku. Dia adalah Ramalia--sang Sandstorm Dragon sendiri. Dikarenakan sekarang dia berubah wujud dan ingin menjadi manusia, aku tidak bisa begitu saja membiarkannya lenyap demi misiku--jadi aku membawanya serta sebagai teman pertamaku di Planet ini. Yah, awalnya dia merubah diri dalam bentuk manusia. Namun karena masih dalam tahap awal, dia berubah menjadi sosok gadis kecil dengan sisik naga yang masih tertoreh di sebagian besar bagian tubuhnya.

Kini, perubahannya berangsur membaik dan juga, pertumbuhan tubuhnya semakin bertambah seiring dia bersamaku di setiap misi. Dia pun seringkali bertanya padaku bagaimana cara bersosialisasi dengan manusia. Aku mengajarinya dengan normal.

Hari ini, aku akan mengambil beberapa misi sebelum melapor ke Perdana Menteri Sanderio beserta Wakilnya bahwa aku sudah selesai dengan latihanku.

Dan, kembali ke pertanyaan Ramalia. Aku menghentikan sarapanku di Motel sembari bertanya padanya.

"Ada apa?"
"Apa kau akan pergi?"

Aku menjawabnya sambil menggenggam kedua tangannya erat.

"Jika aku pergi ke suatu tempat, mana mungkin aku tidak mengajakmu? Tapi jika aku pergi ke belahan dimensi yang berbeda, aku hanya ingin berpesan padamu untuk menjaga diri dan menunggu. Aku pasti akan kembali."

Mungkin karena sisi manusianya sudah berkembang pesat, dia memelukku kemudian.

"Entah mengapa, jika kau pergi, aku merasa kesepian..."

Membuang segala rasa sedih yang mulai menggerogotiku, aku menyelesaikan sarapanku, lalu mengajaknya pergi.

Hari ini, ada sebuah misi rank A yang akan kami ambil. Lokasi masih berada di sekitar <Forbidden Sand Area>, dimana monster rank A hingga rank S muncul secara acak. Kawasan ini memang dilarang untuk dimasuki Petualang baru karena banyaknya monster kelas tinggi.

Yang kami lawan kali ini adalah beberapa monster raksasa--semacam ogre dengan senjata berbahaya ditangan mereka. Dengan kecepatan, aku berusaha menyerang titik vital mereka sembari meliuk diantara kaki dan tubuh mereka menggunakan skill percepatan.

Meski begitu, respon mereka tidak bisa dianggap remeh. Hampir beberapa kali tubuhku gepeng jika aku tidak segera menghindari serangan ganas dari pukulan senjata mereka. Ramalia hanya sekedar membantu dengan beberapa kemampuan mengendalikan pasir miliknya.

"Sandstorm!"

Badai pasir mengurangi daya visual mereka, namun tak memberikan efek negatif padaku yang dengan mudah menempatkan beberapa tebasan pada mereka dan juga diakhiri dengan skill pamungkas pertama milikku.

Dual Punishment!

Beberapa monster tersebut tumbang, meninggalkan jejak tubuh mereka di tanah dan lenyap.

Hembusan pasir disekitarku berhembus kencang. Kulihat Ramalia mencoba merasakan sesuatu lewat tangannya yang ditapakkan ke bawah.

"Venzo, menghindar!" Serunya.

Sekejap saja, tanah disekitar situ berguncang keras, getarannya sampai menimbulkan gelombang pasir tepat dibawahku. Dengan sisa tenaga yang ada aku segera melompat--menyingkir dari tempatku berpijak.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang