"Ada apa ini?" Keluh Haruka yang ternyata sudah turun bersama 2 gadis lain, serta 3 pemuda yang juga satu tempat tinggal, tak tertinggal 3 pemuda lagi yang selalu ada disisi Seiga--Tim Psycorps.
Disana, terlihat sebuah pemandangan yang mengejutkan, dimana ada sosok manusia berkepala naga dan sosok pria rambut putih panjang bertelanjang dada, memiliki sepasang sayap hitam, memancarkan aura mematikan disekitarnya.
"[Hahaha, sungguh diluar dugaan, ternyata apa yang dikatakan Hades-sama memang benar, jika kau adalah salah satu dari Penguasa Kegelapan, seperti apa yang pernah dijabarkan dalam Prasasti Rahasia.]" ungkap sosok berkepala naga itu sembari tertawa.
Namun, raut wajah itu tidak berubah sama sekali, dingin dan tatapannya penuh aura kehancuran. Seperti dia sedang memandang puing-puing kota.
"[Ternyata saingan dari inangku adalah sosok naga berbahaya dari Mitologi Yunani-- Naga yang ditakuti karena darahnya yang dapat membunuh dewa jika terkontaminasi... Poison Dragon Hydra... Dan perubahan yang belum sempurna.]"
Hydra? Penguasa Kegelapan? Saingan dari Inang? Mereka...
Aku-- Engetsu Kazura benar-benar terkejut dengan percakapan itu, diikuti oleh keterkejutan Izano dan Rinjou juga 3 gadis dari Divisi Kedisiplinan, tak tertinggal oleh 3 anak buah Seiga-- Tim Psycorps.
"Jangan abaikan aku!!"
Haruka yang tak mendapat penjelasan berarti dari pertanyaannya, mengamuk dan mengeluarkan sebilah pedang raksasa, yang selanjutnya melesat cepat dengan medan tempur yang sudah aktif.
Namun, sebuah medan penghalang memantulkan sabetan pedangnya, dia kembali mundur sambil mendecak kesal.
"Penghalang kuat!"
Yuna pun memberitahukan sebabnya.
"Ini adalah pertemuan sekelas dewa, Haruka-chan, jadi mereka pasti memberikan penghalang untuk menghalangi siapapun yang masuk--"
Tiba-tiba, sosok pria bersayap itu menatap tajam kearah Haruka, sembari mengucap.
"[Haruka-senpai... Tolong bawa Ruru-senpai keluar dari medan ini...]"
Ya, karena keadaan Ruru yang tak sadarkan diri berada didalam medan mereka, dia memilih untuk tidak mengambil langkah gegabah bertarung secara membabi buta. Haruka pun terkejut, tapi kemudian mengangguk dan masuk ke dalam medan tempur. Bagian penghalang dilepaskan bagiannya seperti semacam pintu agar Haruka bisa mengambil Ruru keluar dari sana.
"Mungkinkah mereka..." Izano terkejut sesaat. Rinjou yang terlihat kesal menjawabnya.
"Ah. Sepertinya dia itu Venzo, dan yang dilawannya adalah..."
Aku tahu itu! Bahkan dia sudah sempat mengeluarkan apa yang ada didalam tubuhnya! Sepertinya aku perlu latihan yang lebih keras lagi! Lebih dan lebih lagi!
Ini adalah pertarungan satu lawan satu, dengan petarung sekelas Dewa, yang bahkan aku belum mampu memunculkannya. Tapi...
Apakah aku mampu?
Apakah aku bisa?
[Asalkan kau percaya pada kekuatanmu, maka itu akan menjadi syarat penuh atas kemunculanku...]
Itulah yang terdengar menggema di dalam kepalaku.
Ya! Maka aku disini akan melihat kondisi saja bersama yang lain, sambil berjaga-jaga jika ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
"[Lantas, mau bagaimana? Bertarung, kah? Semenjak aku dikurung di dunia bawah, aku belum pernah mengeluarkan kekuatanku. Gahahahaha!!]" sambung Hydra mencoba menawarkan pada Venzo, namun Venzo versi Lucifer mendecak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]
Science FictionIndonesian Light Novel Original Title : 想像の世界 (Sōzō no Sekai) Highest Rank : #3 In Science Fiction (13 Agustus 2016) (Sebelum Remake) Genre : Action-Adventure, Fantasy, Sci-fi, School, Slice of Life, Comedy, Romance, Ecchi, Superpower Disclaimer : F...