Volume 04 Imagine 07 - Datangnya Troublemaker Ditengah Eksekusi

94 7 6
                                    

Pagi harinya...

Seluruh warga berkumpul disekitar Alun-Alun Kota Sanderio, ketika beberapa Pasukan selesai memasang sebuah panggung dengan hiasan sepasang tiang pancung ditengahnya. Kilauan pisau pancung diatas ketika tersorot oleh sinar terang Canis Majoris menyilaukan perhatian warga yang memang sengaja dikumpulkan disana atas perintah Perdana Menteri Kota Sanderio, Maghadam Nizmir--yang didampingi oleh Wakil Perdana Menteri, Sunagahara Ryouma yang berdiri di panggung berbeda.

"Dengan ini, kami akan melakukan eksekusi mati terpidana dari Planet Asing yang berkomplot dengan Sandstorm Dragon. Penjaga, bawa mereka ke panggung!"

Dengan paksaan, Venzo dan Ramalia dibawa oleh para Penjaga yang menodongkan senjata api kearah mereka menuju panggung kematian--memecah gerombolan warga yang berdesakan menanti alasan Perdana Menteri juga eksekusi berlangsung.

Lagi, suara deheman membuat seluruh warga disana memfokuskan pendengaran dan penglihatan mereka pada Perdana Menteri tersebut menyampaikan apa yang mereka nantikan.

Sebelumnya, warga sempat saling berbisik soal tahanan yang terlihat bukan penjahat. Karena itulah, Perdana Menteri mencoba memperkuat kesalahan dua tahanan ini dengan ucapannya.

"Alasan pertama. Mereka bersekongkol dan mencoba menginvasi Sanderio dengan kekuatan gadis ini!"

Kembali suara desis warga disana-sini memunculkan keraguan--bahwa gadis secantik dia yang ditahan bersama Venzo itu adalah Monster. Kemudian, Perdana Menteri memunculkan sebuah hologram berukuran besar dibelakangnya, lalu melanjutkan.

"Ini adalah hasil rekaman kejadian dimana gadis tahanan ini berubah menjadi monster!"

Disana terlihat bagaimana saat Ramalia berubah menjadi seekor naga lalu Perdana Menteri menebaskan pedangnya ke perut Ramalia--mengakibatkan keterkejutan sebagian besar warga dan Petualang lainnya. Seketika itu Venzo menyerukan pembelaan yang merupakan kebenarannya.

"Itu karena dia semata ingin membela diri karena kau sebagai A-- Arrrrgghh!!"

Sebelum kebenaran terungkap, Penjaga disebelahnya menyambut pipinya dengan pangkal senjata api dengan keras.

"Pembelaan tahanan tidak berlaku disini, anak muda! Ini bukan Bumi! Tahanan akan dicap sebagai Penjahat, kini maupun nanti!" Balas Perdana Menteri tersebut lalu melanjutkan.

"Kedua, pemuda yang berasal dari Bumi ini adalah inang dari sosok Iblis, Lucifer!"

Kebisingan warga pun bertambah, semenjak mereka mengenal nama itu. Suara yang menyatakan keheranan menggema diantara mereka.

"Apa kau punya bukti untuk itu, Perdana Menteri Pecundang?!"

Kembali, Venzo mematahkan pendapat Perdana Menteri. Namun Perdana Menteri tak kehilangan akal. Dia menghentikan rekaman Ramalia pada hologram dan menggantinya dengan yang lain--sebuah gambar saat tubuhnya diperiksa oleh Penjaga ditengah malam sebelumnya.

"Lalu, gambar apa yang ada dipunggungmu ini, anak muda?"

Sebuah luka dengan lambang seperti lambang perlawanan penyakit seksual yang dibalik, lalu ditindih bagian bawahnya dengan bentuk huruf V sehingga membentuk sebuah lambang khusus.

"Sialan kau! Siapa yang menoreh luka pada punggungku?"

Mengabaikan pembelaan Venzo yang lain karena dia memang tidak bersalah, Perdana Menteri memperberat kesalahannya agar seluruh warga percaya.

"Itulah lambang Lucifer! Dan bagi siapa yang bersekongkol dengan Iblis, maka dia pantas mati!"

Sementara itu, Ramalia tidak dapat melakukan apapun karena kalung yang menjeratnya mematikan kemampuannya untuk kembali ke wujud naga. Venzo pun mengutuk hal ini--dimana dia difitnah secara terang-terangan oleh seorang Petinggi yang dipercaya oleh warganya.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang