Volume 03 Imagine 04 - Pemegang Kematian

129 11 9
                                    

Aku hanyalah prajurit...

Aku hanyalah boneka...

Aku menuruti perintah mutlak dari Master...

Aku membunuh karena tugas dari Master...

Inilah aku, dengan sebilah sabit pencabut nyawa, aku berdiri sebagai Kematian...

Kematian langsung, tanpa siksaan...

Aku adalah seorang pemuda berusia 22900 tahun, dengan bantuan injeksi sebuah alat yang mampu meregenerasi tubuhku setiap detik. Itulah yang membuat umurku panjang meskipun aku hanyalah seorang manusia biasa, namun dengan kemampuan imajinasi.
Master adalah seorang pendiri Organisasi Dark Mind, sekaligus orang yang digadang-gadang akan menguasai dunia imajinasi. Dengan berkelana dari planet ke planet, galaksi ke galaksi, dia mengumpulkan berbagai macam orang untuk dijadikan bala tentaranya, jika membangkang berakhirlah hidup pembangkang tersebut.

Ya, akulah salah satu dari hasil invasinya.

Dididik sedemikian rupa, hari ke hari, tahun ke tahun, sampai akhirnya dia menjadikanku, kami, The Legendary Arcane, sebagai prajurit kepercayaannya. Prajurit Elit.

Kakakku juga salah satu dari Prajurit Elit ini, dia memiliki kekuatan atas Matahari, Sang Pemegang Matahari. Terkadang, pemegang lain menyebutnya Amaterasu. Itupun Tuan kami juga suka memanggilnya begitu.

"Ada apa?"

Tepukan seseorang di bahuku membuyarkan lamunanku. Aku pun berbalik untuk memastikan aku tidak salah menyapa.
Ternyata, Master sendirilah yang menepuk bahuku.

"Tidak ada, Master." Sapaku padanya.
"Ah, apakah kau ada waktu? Aku ingin berlatih sebentar sebagai sesama Pengguna Eleman yang sama."
"Dengan senang hati, Master."

Aku pun mengikuti beliau tanpa paksaan dan tanpa rasa malas sedikitpun menuju Ruang Latihan kami, tepatnya di Kawasan Blaze Island, Planet Experian.

Ruang Latihan yang kami gunakan sangat luas, bahkan luasnya hampir 10 kali lipat luas lapangan bola pada umumnya.

Disana, kami mulai memisahkan diri menuju posisi masing-masing agar dapat melakukan casting skill pembuka tanpa gangguan. Itulah aturan kami ketika melakukan sparring.

IMAGINATION BATTLE - OPEN DIMENSION!

Area pertarungan kami berbaur, pertanda kami siap untuk bertanding. Tak lama, dari luar Ruang Latihan, terlihat pemegang yang lain mulai meributkan kami, termasuk kakakku.

"Woah, si Pemegang Kematian melawan Master lagi!"
"Tsk, aku kalah cepat darinya, padahal aku juga ingin mencoba bertarung dengan Master!"
"Wah, Pemegang Kematian melawan Master! Elemen yang sama memang terasa seru untuk dilewatkan!"
"Adikku, berjuanglah~! Aku mendukungmu~!"

Dan Master pun hanya terkekeh mendapati hal ini.

"Hahaha! Jika kalian ingin bertarung denganku, jangan sungkan dan jadilah seperti Pemegang Kematian yang tak mengenal rasa ampun meskipun hanya berlatih!" guraunya yang juga menyebutkanku.

"Seperti biasa, jangan sungkan meskipun aku adalah Mastermu..." lanjutnya sembari memperdalam auranya. Aku mengangguk mantap lalu mulai merapal apa yang ada pada diriku.

" Ω το φοβερό τραγούδι φύσης όλων των ειδών της ζωής, ελάτε και να ηρεμήσετε τις ψυχές των ταραχών με την απόφασή σας. Άρρωστος με θάνατο!"

Sebilah sabit hitam muncul dari dimensi lain dan dengan kehendaknya memenuhi panggilanku, benda itu berdiri tepat di depanku. Master tak ada bedanya, beliau sudah masuk ke dalam modenya, dengan tongkat bertahtakan tengkorak yang memiliki aura khas hijau muda tanda tongkat tersebut berisi jiwa-jiwa yang tersesat dan dikurung ke dalam tongkat.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang