Volume 03 Imagine 01 - Keberangkatan

126 11 0
                                    

Hari itupun telah tiba. Hari yang dinanti-nanti oleh seluruh siswa-siswi SMA Shibuya. Bisa dikatakan mereka adalah segelintir murid yang paling beruntung karena sang Kepala Sekolah, mengajak serta mereka untuk menikmati liburan di Pulau Okinawa selama 3 hari 2 malam dan menginap di hotel berkelas disana. Tak terkecuali keempat karakter utama kita. Siapa lagi kalau bukan Ryuichi Venzo, Engetsu Kazura, Yamaguchi Izano dan Kyuasagi Rinjou? Mereka hanyalah pemuda yang menjalani kehidupan mereka secara umum. Namun naluri masa muda mereka masih terasa menggebu begitu terlihat sekilas. Seperti Venzo yang berada di posisi tertinggi karena prinsipnya tentang segala hal yang mengacu pada hal yang berbau erotis, Kazura yang mendedikasikan tubuh kekarnya pada wanita dewasa, Yamaguchi Izano yang mendalami perannya sebagai pemuda polos pecinta kaki jenjang perempuan berbalut stocking, juga Kyuasagi Rinjou yang terus mengasah ilmu teknologinya hanya untuk menciptakan aplikasi imut dengan dasar karakter seorang gadis loli. Hah, masa muda yang sungguh berwarna...

Hari ini, mereka sedang berkemas di kamar kontrakan masing-masing, mempersiapkan pakaian maupun kebutuhan mereka disana nanti. Venzo yang meletakkan Smartphonenya di ranjang mulai melipat dengan rapi segala macam kebutuhan dan memasukkannya ke dalam tas. Suara lagu dengan irama yang penuh semangat dan juga icon proses unduh yang terlihat mungil disudut layar pun membuat Smartphonenya tetap menyala dengan presentase baterai yang masih berada di kisaran 95%.

"Hmmm, sepertinya untuk komik-komik dewasa, lebih baik jika meninggalkannya. Itu lebih menghemat ruang dalam tas, kan? Lagipula, aku bisa mengunduhnya secara online." Jelasnya pada diri sendiri, diselingi seringai mesum diwajahnya sembari tertawa jahat. Bahkan tawa itu terasa sudah memadati ruangannya sendiri dengan aura kemesuman.

Berpindah ke kamar Kazura, dia selesai mempersiapkan seluruh kebutuhannya yang akan digunakan disana nanti, termasuk pakaian untuk latihan beladiri, juga selembar foto yang menampilkan dirinya semasa kecil juga sosok gadis cantik yang sedang memeluknya sambil tersenyum.

"Karen nee-chan..."

Ketika sedang asyik memandangi foto tersebut, Smartphonenya berdering.
Seketika diambilnya benda itu dari dalam saku celananya, lalu diutak-atiknya layar hingga menampilkan sebuah tulisan juga emoticon ciuman.

Chat LiVE
My Lovely Older Sister Karen
[Kazu-chan, kapan kau pulang? Aku merindukanmu... :*]

(Aku akan pulang ketika aku lulus nanti, nee-chan. Bagaimana keadaanmu?)

[Aku baik-baik saja bersama Ayah dan Ibu. Apakah kau makan teratur? Jangan lupa selalu berolahraga ya? Makanlah makanan yang menyehatkan. Oiya, tidurlah yang cukup. Lalu bersihkan kamarmu secara teratur juga ya? Etto, selesai makan, cucilah piringmu sendiri karena Nee-chan belum bisa mengunjungimu karena harus membantu Ayah dan Ibu mengurus rumah.]

Sebenarnya, Kazura sungguh merindukan kakaknya yang manja dan terkadang ceroboh, kakak perempuan yang membutuhkan perlindungannya. Namun sekarang Karen sudah berubah menjadi sosok wanita dewasa cantik yang sangat perhatian pada adiknya.

Kazura menghela nafas, lalu kembali mengetik tulisan untuk membalas chat kakak perempuan tersayangnya itu.

(Tidak perlu khawatir, nee-chan. Aku sudah melakukannya. Dan aku berjanji, aku akan pulang nanti.)
[Syukurlah. Aku tak sabar menanti kau pulang, Kazu-chan~♡]

Keluar dari aplikasi LiVE, Kazura kembali ke kesibukannya, merapikan pakaian yang dibutuhkan untuk liburan kali ini. Tidak perlu banyak, namun cukup dengan beberapa setel kaos tanpa lengan dan celana pendek juga boxer memenuhi sebagian isi tasnya.

Dari Kazura menuju ke ruangan Izano, dimana ruangannya nampak sederhana, tanpa banyak pernak-pernik aneh semacam kamar Venzo yang penuh dengan segala hal ero di kamarnya...

Izano hanya menempatkan beberapa ornamen sebagai penghias ruangan yang sederhana, dengan rak buku berisi ilmu pengetahuan dan hal yang berbau akademis. Sungguh pelajar yang teladan.
Membereskan beberapa pakaian yang akan dibawanya saat liburan, dia mulai menjelajahi website favoritnya.

"Ah, aku harus berburu manga gadis berstocking untuk persiapan disana..." celetuknya sembari mengangkat tasnya untuk dibawa keluar.

Lain halnya dengan Rinjou, dia sedang kebingungan dengan pakaiannya sendiri dengan rambut acak-acakan.

"Sial, sial, siaaaaal! Aku kesiangan untuk hal yang merepotkan ini! Aplikasiku juga belum selesai sepenuhnya! Sialan!" keluhnya pada diri sendiri saat melipat laptopnya, lalu mengambil beberapa baju yang keluar dari lipatannya, dan buru-buru meninggalkan kamar dengan tas dipunggungnya. Adakalanya tangan membenahi rambut hitam itu, dan sekali sentuhan, rambutnya kembali kepada ciri khasnya, rambut hitam dengan gaya mirip telinga kucing.

Satu...

Dua...

Tiga...

Mereka keluar dari kamar secara bersamaan, dengan gaya berpakaian mereka yang sudah menjadi ciri khas masing-masing.

Venzo dengan kemeja bercorak biru putih dan celana jeans biru, juga rambut crimsonnya yang dibelah samping hingga menutupi salah satu mata birunya, semakin menambah daya tariknya, menatap langit sembari menarik nafas perlahan menikmati indahnya pagi di musim panas.

Kazura dengan kaus merah dan kemeja putih yang sengaja tidak dikancingkan, serta rambut yang berdiri miring kebelakangnya memperlihatkan sosok tangguh dengan kekuatan besar, namun kekuatan itu sesungguhnya digunakan sebagai pelindung para wanita yang berumur diatasnya- bisa kalian bilang kakak-kaka perempuan yang memperlihatkan aura kedewasaan.

Izano dengan pakaian yang rapi dan sederhana, juga kacamatanya yang selalu melindungi matanya, menjadi ciri khasnya sebagai pemuda yang polos.

Rinjou yang terlihat masih berantakan meskipun rambutnya terlihat imut, sibuk dengan bawaan teknologinya.

"Berangkat?" ucap Venzo pada yang lain.
"Menurutmu?" balas Kazura.
"Kita berangkat, senpai?" tambah Izano.

Rinjou mengangguk sambil membenahi bajunya yang belum rapi.

Mendapatkan tanda persetujuan dari masing-masing pemuda yang ingin menikmati liburan, mereka pun beelomba keluar dari kontrakan, tak lupa berpamitan pada pemilik kontrakan.

""""Rentarou-san, kami berangkat!"""" Seru mereka bersamaan lalu keluar dari lokasi kontrakan. Rentarou-san pun membalasnya dari dalam ruangannya.

"Hati-hati, anak-anak~!"

Meninggalkan kontrakan dengan semangat yang membumbung tinggi, keempat pemuda itu berlari dengan warna aura mereka yang mewarnai jalanan sekitar Shinjuku menuju kearah Stasiun untuk berangkat ke Shibuya yang menjadi tempat berkumpul mereka yang ingin berlibur bersama.

Saling senggol terjadi, dan mereka saling mengolok satu sama lain.

"Hey, otak berotot! Perhatikan jalanmu!"
"Kau juga, Ero sialan!"
"Aduh, barang ini berat, Senpai, Sensei..."
"Oi, kampret! Hati-hati kalau berlari! Aku sedang bawa laptop, bangsat!"
"Kau kan juga berlari, kampret!"
"Apa masalahmu, bodoh?!"
"Mau berkelahi?!"
"Ayo kita selesaikan ini, otak berotot!"
"Senpai, Sensei, jangan berkelahi disini..."
"Biarkan dua orang bodoh ini, Izano. Kita pergi sendiri..."
"Tunggu, Rinjou-senpai!"

Saat Venzo dan Kazura saling menarik kerah seperti dua gorila yang memperebutkan tempat kekuasaan, Rinjou tersenggol dan Smartphonenya terjatuh, malah hampir terinjak.

"Waduh, Smartphoneku! Kalian benar-benar ingin berkelahi rupanya!"

Akhirnya, ketiga pemuda itupun berkelahi di tengah jalan, hanya Izano yang kebingungan mencari cara untuk menghentikan keributan antara tiga pemuda yang lebih tua.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang