Volume 02 Imagine 06 - Pengumuman Kepala Sekolah

126 14 11
                                    

Setelah aku mengantarkan Naya ke rumah, lalu bertemu kedua orangtuanya yang nampak bahagia usai liburan ke luar negeri, aku tetap bersamanya hingga dia benar-benar kehilangan kekhawatirannya terhadapku. Aku tidak bisa jika harus meninggalkannya dalam kondisinya yang masih membutuhkan dukungan. Aku harus bertanggung jawab ketika aku berkaitan dengan masalah ini kan?

Setelah Naya benar-benar bisa menenangkan dirinya, aku berpamitan pada orangtuanya yang sebenarnya mengajakku untuk makan malam tapi aku menolaknya dengan halus karena aku tahu mereka mengkhawatirkanku karena tak segera pulang ke rumah kontrakan. Dengan diantarkan oleh Managernya, akhirnya aku sampai di rumah kontrakan, dan langsung beristirahat karena waktu aku sampai di kontrakan, waktu menunjukkan pukul 10 malam waktu setempat...

...

Keesokan paginya adalah hari yang cukup sibuk bagiku, Ryuichi Venzo. Karena... hari ini adalah hari dimana agenda pengumuman dari Kepala Sekolah dimulai, juga hari dimana Festival Musik Tahunan Tokyo yang diselenggarakan di Akihabara akan berlangsung. 2 tahun yang lalu, karena aku menyukai musik, aku hanya bisa menonton dari layar televisi. Sekarang, aku malah ikut menjadi pengisi acara festivalnya.

Saat berangkat menuju sekolah, aku kembali menghafal nada dan tempo lagu yang akan kumainkan bersama beberapa personil band andalan sekolah. Sebelum liburan musim panas, aku sempat menjalani latihan beberapa kali. Jadi, aku tinggal mengikuti tempo lagu aslinya saja kan?

Dengan mengenakan kemeja dan celana hitam, aku berangkat ke sekolah bersama Kazura, Izano, dan Rinjou yang juga tak ingin ketinggalan pengumuman yang penting ini. Mereka juga mengenakan pakaian nyaman ala mereka sendiri.

"Jadi, setelah pengumuman selesai, kau akan ikut Festival Musik di Akihabara?" tanya Kazura.
"Ya, begitulah. Naya memintaku untuk ikut karena Klub Musik benar-benar kekurangan anggota di bagian drummer."
"Wah, ternyata sensei tidak hanya berbakat dalam hal ero saja ya? Aku bangga sekali menjadi muridmu!" celetuk Izano.
"Aku beritahu, kharisma bukan hanya terpancar dari wajah saja, tapi juga kemampuan yang kita kuasai, nak. Jika kau menguasai bidang akademik, maka kuasailah. Kharismamu bakal bertambah dari situ, untuk menopang kharisma dari wajahmu. Hahahaha!"

Mendengar penjelasanku, mereka nampak tersindir dan merasa kesal.

"Entah kenapa aku jadi ingin berkelahi denganmu sekarang, muka mesum..."
"Sensei sungguh tidak berperasaan dalam hal membedakan muka..."
"Jadi begitu ya? Mungkin aku perlu menyuruh Imouto untuk meledakkan smartphonemu sekarang?"

Dengan refleks, aku langsung berlari meninggalkan mereka lebih dulu sebelum aku tertangkap.

Tiba-tiba saja-

Tubuhku menabrak kumpulan orang, yang anehnya mereka terjungkal ke depan semua. Dan yang kulihat, dua orang sedang membawa gitar di punggung mereka.

"Lho? Kalian sudah disini?"

Mendengar suaraku, Iori yang langsung menyambutku.

"Dasar kapten, kenapa kau tergesa-gesa begitu?"
"I-Ini! Aku sedang dikejar iblis dibelakangku!"

Iori, Yui, Kenji beserta Naya pun nampak heran melihat kami yang sedang kejar-kejaran seperti kucing dan tikus. Sebenarnya, banyak juga siswa lain yang melihat kami, karena pengumuman ini sangat penting sehingga mayoritas siswa-siswi SMA Shibuya harus datang.

Lalu, ada sekelebat bayangan datang dan berhasil menjatuhkanku dengan beban tubuhnya yang menjadi sebuah gaya tubruk.

"Aha~ Kau tertangkap, senpai~"

Si gadis dengan postur tubuh kecil namun memiliki kekuatan lebih besar dariku ini adalah Hana. Sekitar satu minggu aku tidak melihatnya- tapi, aku sedang diburu para iblis!

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang