Setelah melewati beberapa minggu di rumahku daerah Kyoto, akhirnya malam terakhir tiba. Seperti biasa, sebelum tidur, aku, Ryuichi Venzo, mengerjakan naskah eroge yang masih kurang beberapa paragraf lagi. Dengan cekatan, aku mencoba mengetik keyboard yang tampil di Smartphoneku dengan kedua jempolku. Sambil membayangkan menjadi tokoh utama, aku mencoba berpikir sambil menulis bagaimana caranya merespon seorang gadis yang menyukaiku. Tema eroge kali ini adalah seorang pemuda yang bersekolah kelas 3 sedang mendapatkan banyak ungkapan cinta dari beberapa adik kelasnya dan kelas lain seangkatannya termasuk teman masa kecilnya yang bernama Yuki.
Kini giliran scene Yuki yang sedang belajar di rumah sang tokoh utama. Dengan beberapa ilustrasi yang diberikan oleh tim illustrator untuk mempermudah penulisan skenario eroge, aku mencoba memikirkan scene yang tepat berdasarkan ilustrasi.
Sementara itu, Izano sedang tidur, dan Kazura sedang menonton pertandingan bela diri di Smartphonenya."Hmmm, bagaimana ya?"
Aku bergumam pada diriku sendiri sambil mencoba mencari ide brilian untuk scene eroge route utama ini.
Tiba-tiba, Rinjou duduk disebelahku sambil tersenyum."Hare, rupanya Ero-sensei sedang sibuk ya?"
"Yah, begitulah. Aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku secepatnya atau tim pengamat kerja akan mengomeliku lagi."
"Hmmm, scene ketika seorang gadis sedang belajar di kamar kita..."
"Ha! Bagaimana kalau sang tokoh utama keluar untuk membuatkan teh, lalu si gadis yang penasaran menemukan beberapa majalah porno yang disimpan tokoh utama di bawah ranjang?"
"Wah wah, idemu cukup bagus juga, Rinjou!"Setuju dengan pendapat Rinjou, aku menulis apa yang diusulkan Rinjou. Yah, dia memang murid yang hebat.
Selesai dengan scene tersebut, aku kembali menghentikan acara menulisku. Rinjou kembali bertanya."Ada apa?"
"Sampai disini, aku perlu menentukan pilihan. Seperti apa ya?"Sekelebat ide lewat di pikiranku. Aku menulis sebuah pilihan saat si gadis, Yuki, mencoba bertanya soal majalah porno yang dia temukan. Pilihannya antara mengelak dari kenyataan atau mengakuinya. Disamping itu, aku juga perlu memberikan pilihan yang menjurus ke pilihan selanjutnya.
A. I-Itu punya temanku! Cepat kembalikan!
B. Itu milikku. Wajar kan jika pemuda seumuranku memiliki benda seperti itu?"Hoooaaahem~ Ero-sensei, aku tidur duluan ya?"
"Yo, tidurlah dulu. Aku masih perlu menyelesaikan skenario eroge ini."
"Oke..."Setelah selesai menjawab percakapan denganku, Rinjou masuk ke dalam selimut beserta kasur lipat tebal yang sudah kusiapkan untuk mereka.
Beberapa jam kemudian...
"Hoaaaahheem... Akhirnya selesai jugaaaa...!"
Aku meregangkan tubuhku yang cukup lama duduk sambil mengerjakan naskah eroge. Selesai berkutat dengan tugas negara, aku keluar rumah sambil menghirup udara segar malam di Kyoto. Aku mengecek Smartphoneku.
"Hmmm..."
Waktu masih menunjukkan pukul 11.30 malam waktu setempat. Aku mengerjakan naskah saat waktu menunjukkan pukul 9.00 malam. Cukup menguras tenaga juga ya?
Tiba-tiba, ada sebuah ketukan lirih di pintu kamar.Saat aku membukanya perlahan, nampak sosok Ayame sedang berdiri disana, lalu mengatakan sesuatu dengan tenang.
"Apa kau belum tidur? Jika belum, temui aku di taman bermain. Aku ingin mengobrol sebentar sebelum kau kembali ke Tokyo besok pagi."
Mendapat ajakan tersebut, aku baru teringat akan sesuatu yang pernah terjadi lagi antara aku dan Ayame.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]
Science FictionIndonesian Light Novel Original Title : 想像の世界 (Sōzō no Sekai) Highest Rank : #3 In Science Fiction (13 Agustus 2016) (Sebelum Remake) Genre : Action-Adventure, Fantasy, Sci-fi, School, Slice of Life, Comedy, Romance, Ecchi, Superpower Disclaimer : F...