Volume 02 Imagine 01 - Kenangan Venzo Bersama Ayame

137 12 5
                                    

Beberapa hari setelah kejadian soal penangkapan seorang bangsawan dari Jerman yang ditangkap polisi serta Pihak Kerajaan Jerman yang memberikan tuduhan padanya atas kasus penggelapan uang, akhirnya Ayame dan asisten rumah tangga yang lain dipulangkan ke tempat asalnya. Beberapa wanita yang kini tidak punya pekerjaan diberikan keterampilan pekerjaan secara gratis di Balai Latihan Kerja daerah kota IK dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Jepang, kecuali Ayame yang masih bersekolah. Ryuichi Iruka dan Ryuichi Meika sepakat untuk membantu Ayame melanjutkan sekolahnya, dengan tinggal bersama keluarga Ryuichi. Keputusan ini sudah disetujui langsung oleh Ryuichi Iruka sebagai kepala keluarga, dan sebagai gantinya, Ayame berjanji akan membantu keuangan keluarga Ryuichi setelah nantinya lulus dan mendapat pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya.

Ryuichi Venzo memilih untuk menerima perawatan di rumah, dan Ayame membantu merawat luka-luka Venzo yang diakibatkan oleh siksaan dari anak tunggal Reichard Schneider ketika dirinya bersikukuh untuk membuat Ayame keluar dari pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di kediaman Schneider.

Merasa sudah lebih baik, Venzo mengajak serta teman-temannya untuk sekedar memancing di sungai yang terletak di perbukitan dekat kota IK.

...

"Oi, Sensei."
"Ada apa?"

Aku, Yamaguchi Izano, kini sedang asyik memancing dengan Ero-sensei di sebuah sungai belakang rumahnya, yang cukup jauh memasuki hutan di daerah kaki gunung. Kazura-senpai dan Rinjou-senpai juga ikut, mereka malah mencoba menangkap ikan dengan tongkat kayu runcing.

"Tempat ini cukup sepi ya?" tanyaku yang duduk diatas batu sembari berharap pancing yang kupegang ini bergerak.
"Hmmm? Jika untuk melakukan adegan yang tidak-tidak dengan seorang gadis, ya jelas sangat sepi." jawab Sensei sambil mengeluarkan senyum jahatnya dan menggerak-gerakkan jari jemarinya seakan dia sedang meremas dan memainkan sesuatu yang mesum.
"Ero-Sensei memang pikirannya selalu menjurus kearah yang mesum ya?" Rinjou-senpai terlihat tertarik dan mencoba masuk dalam pembicaraan kami.
"Bukan kejutan lagi bila julukannya adalah Ero-Ecchi." tambah Kazura-senpai sambil berkeliling di area sungai, tempat kami memancing.

Cukup lama kami memancing, kami masih belum mendapatkan hasil. Karena Kazura-senpai dan Rinjou-senpai ikut berburu ikan disekitar tempat kail pancing kami mengambang, maka ikan yang ada disekitar situ jadi terganggu dan menjauhi kail pancing kami.

"Oi, Bakazura, Rinjou, carilah tempat berburu lain, bodoh! Lihat! Ikan yang ingin mendekati kail pancing kami jadi terganggu karena kalian!" seru Sensei yang mulai kesal dengan kail pancingnya yang masih belum disentuh oleh satupun ikan.
"Iya, iya, kampret! Kami akan pindah! Ayo, Rinjou!" balas Kazura yang mengajak serta Rinjou untuk berpindah ke tempat lain.
"Dasar!" keluh Sensei pelan sambil mengambil sebatang rokok yang ada di saku celananya.

Baru kali ini aku melihat Sensei merokok, padahal setahu kami bertiga, Sensei tak pernah merokok di dalam rumah kontrakan kami.

"Sensei, kau merokok?" tanyaku yang penasaran saat Sensei memantikkan korek apinya dan menyulut rokok yang ada dibibirnya itu.
"Hmmm? Kau belum pernah melihat laki-laki merokok ya?" balas Sensei yang mematikan kembali korek apinya sambil menatapku.
"Bukan begitu. Baru kali ini aku melihat Sensei merokok. Memangnya itu kebiasaan Sensei ya?" tanyaku kembali menginterogasi Sensei secara halus.

Akhirnya, Sensei kembali memantikkan api dari koreknya dan mulai menyulut benda yang menurutku tidak baik untuk kesehatan itu.
Saat menyulut rokok tersebut, suara percikan dari gulungan kertas berisi tembakau tersebut terdengar, meskipun tidak cukup nyaring.
Sebentar kemudian setelah menyulut rokoknya, Sensei terlihat memejamkan mata sejenak, lalu menghembuskan asap putih yang keluar dari sekali hisapan saat menyulut tadi, terlihat seperti perokok aktif yang sudah berpengalaman.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang