Namaku Kyuasagi Rinjou. Aku bersekolah dengan dua orang teman yang tak pernah kumiliki di masalalu, dan juga seorang panutan yang paling dihormati diantara sekian banyak pemuda mesum dimanapun, entah di dunia nyata maupun di dunia internet. Ryuichi Venzo, seorang pemuda yang terlihat memiliki tampang biasa-biasa saja namun sok keren, sekaligus seorang penulis cerita yang masih mencoba melambungkan namanya di dunia tulis menulis--entah kapan dia akan membuat novelnya sendiri.
Kemungkinan besar jika aku menanyakan itu, pasti jawabannya :Aku perlu mempertajam pemilihan kata yang tepat, jadi aku masih butuh banyak belajar...
Tapi benar-benar kebetulan sekali dia ingin belajar menulis cerita--mari sejenak kita lupakan hal yang tidak jelas diatas!Nama yang biasa dia pakai di dunia maya adalah 'Ero-Ecchi Venzo'. Kalian bisa memastikan sendiri kan seperti apa tingkat kemesumannya dari julukan yang dimiliki? Benar-benar sebuah ikon dari segala kemesuman...
Terkadang, dia memintaku menjadi pembaca dari karyanya. Yah, tak bisa dipungkiri, dia memang mesum dengan tingkat yang tak terbatas, genre mesum apapun dimasukkan dalam karya tulisnya.
Dari genre yang berbau Ecchi dengan hiasan Romance, Ecchi yang dikemas dengan sampul Horror, Ecchi dengan dibungkus aroma Petualangan, Ecchi yang berbau penyiksaan dan pemaksaan berujung--Ehem! Tentunya kalian mengerti apa yang kumaksudkan, tapi aku tidak termasuk dalam genre itu. Ecchi yang mengandung tenta--Itu tidak termasuk sepertinya, aku tidak ingin diprotes banyak gurita maupun cumi-cumi karena pencemaran nama baik ini...
Tak lupa juga dengan Ecchi yang akhirnya menjurus kearah adegan dewasa...Hmmm, aku berumur 17 Tahun, dari tempat rahasia dan dipertemukan oleh teman-teman unik yang mau menerimaku. Aku memiliki pekerjaan sambilan sebagai Tukang Reparasi Komputer dan pembuat aplikasi-aplikasi aneh, dan ini juga terinspirasi dari kemesuman si Ero-sensei.
Jangan tertawa! Aku serius!
Kini aku sedang berada di ruang kesehatan bersama Kazura, menemani Ero-sensei yang sedang terkapar lemas dikarenakan serangan Suplex dari Asako Midori, ketua kelas terganas dari kelas 3-A.
Meskipun dia terlihat baik dan normal, itupun jika dia tidak kerepotan mengurus tanggungan pekerjaan rumah yang diserahkan padanya oleh guru setiap materi.
Tapi, jika ada murid yang lupa mengerjakan tugasnya, dia tak segan-segan menghadiahkan sebuah Suplex tanpa menerima alasan sedikitpun. Menurutku dia ketua kelas yang cukup bertanggung jawab--tapi terlalu berlebihan oi! Venzo yang terbilang tidak sengaja meninggalkan bukunya di rumah kontrakan langsung menerima Suplex hingga tidak sadarkan diri!Beberapa menit berlalu, akhirnya Venzo mau membuka matanya. Setelah kesadarannya kembali, dia bertanya pada kami berdua yang cukup mengkhawatirkan jika isi otaknya berceceran ketika kami membopongnya kemari.
"Dimana aku?"
"Kau berada di Ruang Kesehatan. Lagipula, kau mendapat Suplex dari Ketua Kelas."Kazura menjawabnya dengan nada malas. Meskipun begitu, kau juga sempat khawatir kan, berhubung kau juga sedikit bergidik melihat Venzo yang dibanting begitu mudahnya?
"Bagaimana dengan isi otakmu, Ero-sensei? Apakah file mesumnya ada yang hilang? Mungkin saja itu berceceran di koridor sekolah..." celetukku sambil mencari sesuatu di lantai bekas langkah kami membawa Venzo.
"Kau kira kepalaku ini sebuah rak, bangsat?" balasnya sedikit kesal, dan menampilkan raut wajah bodohnya.Memang, bahasanya sedikit kasar, tapi itu sudah biasa diantara kami. Bahkan Venzo dan Kazura seringkali mengatakan ucapan itu ketika berselisih paham, ibarat kaum teori bumi datar melawan kaum teori bumi bulat.
"Hmm, beberapa saat lalu, aku seperti mendapatkan sebuah Pencerahan..."
"Maksudmu?"Aku cukup penasaran dengan hal Pencerahan yang dikatakannya barusan. Sambil berdehem, Venzo pun memperjelasnya.
"Baru saja aku menikmat hal Ero dalam mimpiku."
Jelas hal itu membuat kami berdua terkejut dan berteriak "Yang benar?!"
"Itu benar. Dan seorang wanita pirang dalam mimpiku itu mengatakan bahwa dialah yang membuat gadis yang baru bertemu denganku langsung tertarik untuk melakukan hal Ero denganku."Kazura kembali memasang wajah malas sambil berkata pada Venzo.
"Yah, mimpimu memang tidak jauh-jauh dari hal seperti itu."
Venzo bangkit dari tempatnya berbaring sambil menjelaskan pendapatnya soal keanehan yang dialaminya.
"Tapi cobalah berpikir logika. Bagaimana bisa dua orang gadis sekaligus dengan popularitas tinggi dan terkenal baik tiba-tiba saja bernafsu tinggi saat bertemu dengan-"
Tiba-tiba Venzo menutup mulutnya sendiri untuk menghentikan penjelasannya. Hmm, jadi kemarin saat dia bertemu dengan Naya dan Hana di hari minggu hingga malam, dia melakukan...?
"Wah, wah... Rupanya adik seperguruanku melakukan sesuatu denganmu tanpa sepengetahuanku ya?"
Aura hitam muncul di sekitar Kazura dan dengan santai mencekik leher Venzo.
"Oi! Dia masih dalam masa pemulihan, Kazura!"
Aku mencegah Kazura berbuat nekat dengan menarik tangan Kazura. Venzo terbatuk-batuk sambil mengatakan sesuatu.
"Itu bukan kehendakku, Kazura! Akupun mencoba menolaknya, tapi nafsunya semakin menjadi setiap kali aku menolaknya..."
"Lalu...?"
"Yah, aku bisa menghindarinya..."
"Hmmm, baiklah. Aku memakluminya kali ini..."Venzo kembali tenang dan bersandar di ranjang. Huft, akhirnya tenang juga mereka.
"Ryuichi Venzo, apa kau sudah baikan?"
Suara seorang wanita terdengar dari satu tempat dengan kami. Dia adalah perawat sekolah kami, Kawashima Yukari. Perawat sekolah yang masih muda ini juga belum menikah, berdasarkan informasi dari Badan Intelijen sekolah yang beranggotakan para siswa.
"Ah, aku baik-baik saja, Yukari-sensei."
"Tapi aku akan melakukan pemeriksaan lanjutan sebentar. Kazura-kun, Rinjou-kun, bisakah kalian keluar sebentar?"Seperti mendapatkan kode dari Yukari-sensei, aku dan Kazura perlahan keluar dari ruang kesehatan sambil memikirkan sesuatu sampai terdengar pintu ruang kesehatan tertutup.
"Pemeriksaan? Padahal Venzo terlihat sangat baik-baik saja kan?"
"Sepertinya begitu. Tapi itu keputusan Yukari-sensei ingin memeriksanya atau tidak, kan?"Aku dan Kazura saling mempertanyakan alasan Yukari-sensei memeriksa Venzo. Apalagi mereka hanya berdua di dalam ruang kesehatan.
Venzo sudah terkenal mesum, dan Yukari-sensei belum menikah...
Bisa jadi--
Namun kami tidak ingin berprasangka buruk dan meninggalkan lokasi sambil mengatakan sesuatu."Tidak mungkin Venzo melakukan hal yang aneh-aneh pada wanita yang lebih tua darinya. Benar kan?"
Kazura menjawab pertanyaanku sambil mengangguk pelan.
"Yah, dalam Undang-Undang Pria Ero ciptaannya itu, dia tidak boleh memaksa seorang wanita untuk melakukan hal aneh-aneh dengannya. Itu yang pernah kudengar dari mulutnya sendiri."
Kami masih mengobrol soal itu sambil berjalan menuju kelas. Melewati koridor kelas 3, terlihat siswa-siswi masih saja berlalu-lalang disekitar kami. Tak terasa sudah masuk jam pelajaran.
Tapi kami masih meragukan Yukari-sensei. Dengan penjelasan Venzo yang masih sempat berdenging di kepalaku, sepertinya Kazura juga memikirkan hal yang sama denganku."Oi, Rinjou. Apa kau merasa ada yang aneh?"
"Soal mimpi yang diberitahukan Venzo kan?"
"Jika apa yang dijelaskannya itu benar, berarti--"
"Yukari-sensei dengan presentase lebih tinggi akan meminta Venzo untuk--"Menyadari kesimpulan dari semua yang kami pikirkan barusan, kami langsung menerjang secepatnya menuju Ruang Kesehatan. Semoga saja kami masih sempat...
KAMU SEDANG MEMBACA
World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]
Science FictionIndonesian Light Novel Original Title : 想像の世界 (Sōzō no Sekai) Highest Rank : #3 In Science Fiction (13 Agustus 2016) (Sebelum Remake) Genre : Action-Adventure, Fantasy, Sci-fi, School, Slice of Life, Comedy, Romance, Ecchi, Superpower Disclaimer : F...