Volume 06 Imagine 07 - Meditasi, Inner Realm dan Interconnect

53 4 0
                                    

Hari ini, aku--Engetsu Kazura, sekembalinya dari misi yang aneh dengan Venzo, Izano, juga Rinjou, lalu Venzo yang secara tiba-tiba ditantang oleh gadis arogan dari kelas Avante--Levyna Zernov, dan entah bagaimana, Venzo mengalahkannya tanpa sentuhan apapun--mungkin dia punya vibrator portable yang bisa dikendalikan jarak jauh yang sebelumnya telah dipasang di gadis itu--lantas mengapa aku mengatakan hal tidak berguna ini??!!

Kami kembali ke kelas Nuevo dengan penuh keheranan, karena terlihat semua murid menatap kami dengan rasa penasaran--termasuk Venzo yang selalu mendapatkan tatapan ketertarikan dari sebagian besar gadis disini. Yah, apa mau dikata, aura Ero-nya memang sudah bukan tandingan siapapun disini. Bahkan kami sudah ditekuk dari awal pertemuan.

Duduk sambil mendengarkan materi Experian memang cukup membuat minst belajarku naik, karena ini berhubungan dengan sejarah Experian. Terkadang, aku tidak ragu untuk melakukan riset ke Perpustakaan Experian yang berada di Lantai 2, sebelah kelas Avante. Izano juga nampak tak ragu untuk menemaniku disana, sembari mempertajam skill akademiknya. Sebagai murid akademik, aku bisa mengerti hal itu, Izano.

Selesai dengan seluruh jam pelajaran yang simpel, hari ini kuakhiri dengan merangkum beberapa materi tentang Segi Pengembangan Skill Individu untuk pertarungan. Biasanya, Imaginer dapat mengembangkan salah satu skillnya menjadi Skill Evolusi maupun Skill Kombinasi setelah melewati beberapa pertarungan. Ibarat game, kita perlu banyak pengalaman untuk sekedar menaikkan skill karakter. Kalian bisa menganggapnya Skill Point. Namun ada yang berbeda di Experian. Skill tersebut akan meningkat ke level selanjutnya setelah sistem mengijinkan untuk skill tersebut berkembang. Semacam memiliki syarat tertentu. Itulah yang sempat kupelajari dari Ahli hari ini, Will Draven.

"Hmm, mungkin kita juga perlu itu." ujar Venzo tiba-tiba dan langsung kusambut dengan pertanyaan.

"Soal apa?"
"Ha? Soal Evolusi Skill yang kumaksud."

Ternyata kau juga mendengarkan selain menjelajahi situs Ero di Smartphonemu dengan bantuan alat peretas dari Rinjou?

"Meskipun mataku menjelajahi situs Ero, telingaku menangkap semuanya, tahu?!"

"Ah, ternyata Sensei bisa multi-tasking juga ya?"

Itu sedikit membuat perempatan di dahi Venzo keluar, dan menjitak muridnya itu spontan.

"Aduh!"
"Itu untukmu yang mengejekku, kampret..."

Jitak menjitak sudah menjadi kebiasaan sehari-hari kami tatkala salah satu dari kami melakukan atau membicarakan sesuatu yang aneh. Jika itu berlebihan, mungkin kami hanya sekedar menepuk bahu belakang masing-masing. Ah, aku sampai lupa untuk mengembangkan pendekatanku dengan Haruka. Mungkin bisa dilakukan sebelum menghadapi mereka.

Yah, beberapa gadis mencoba mengajak Venzo ke sebuah tempat. Namun Venzo menolak dengan halus karena alasan ingin fokus mempelajari kemampuan baru.

"Nee, Venzo, bisakah kau mengajariku hal baru?"
"Itu tidak adil~ Aku juga ingin~ Dia ini sudah seperti seorang ahli~ Tampan lagi~"
"Maaf, tapi aku sebagai gadis Avante akan membawanya!"

Ternyata setelah para gadis, ada Levyna dan Stevyrne dibelakang mereka, dan seperti biasa-- kenapa sekarang kau malah menganggap Venzo seperti mainanmu?!

"Lihat siapa yang datang..." keluhku bosan. Ya, cukup bosan aku melihatnya setelah kejadian kemarin. Untung saja Venzo punya kekuatan mutlak sesat itu, jika tidak, bisa merepotkanku dan yang lain yang tak ingin melawan seorang gadis meskipun itu kakak kelas.

"Jika itu kau, mohon maaf. Aku ingin belajar dengan teman-temanku. Dengan berat hati, aku menolak tawaranmu, Nona." jelas Venzo dengan tampang sok kerennya pada Levyna. Ya, untuk memastikan alasan tersebut spesifik, aku beserta Izano dan Rinjou pun mengangguk bersamaan. Nampak Levyna kesal dengan itu dan dan menggerutu.

World Of Imagination Arc 1 - Destiny [RANDOM TIME UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang