2. Bad Day

3.3K 287 109
                                    

Nada boleh tersenyum lega sekarang, karena ternyata kakak OSIS sedang melalukakan briefing sehingga mereka belum masuk ke dalam kelas.

Nada mengedarkan pandangannya di depan kelas, mencari tempat duduk yang nyaman untuknya. Dan ternyata hanya ada satu bangku kosong yang tersisa, yaitu bangku depan sendiri sisi tengah.

Nada langsung meletakkan asal tasnya di meja tersebut. Lalu ia menyapa dan mengajak berkenalan teman yang duduk bersamanya.

Teman sebangkunya bernama--Echa Ninditya. Setelahnya Echa mengenalkan Nada pada Aurely Piguna--temannya sejak SMP yang duduk di belakang.

Echa dan Aurel menceritakan saat SMP mereka dulu pada Nada. Tak mau kalah, Nada juga bercerita tentang masa SMP-nya. Lebih tepatnya masa SMP-nya di Surabaya. Karena Nada sebenarnya orang Surabaya, bukan orang Jakarta. Namun, karena ayah Nada yang bekerja di Bea dan Cukai yang dinasnya berpindah-pindah. Alhasil saat ayahnya ditugaskan ke Jakarta mereka sekeluarga juga ikut pindah.

Tak terasa, kini mereka bertiga sudah semakin akrab, padahal baru beberapa menit yang lalu mereka berkenalan. Namun candaan mereka harus terhenti karena datangnya si biang rusuh--Jaelani Achmad, yang ditemani gitar tuanya tepat menduduki meja Nada.

"Emak-emak pergi ke pasar Antik. Bolehkah aku tahu namamu cantik?" tanya laki-laki berpostur tubuh tinggi kurus itu pada Nada sambil berpantun.

"Jaelani, nggak usah ganggu kita deh, udah sana pergi!" seru Aurel dengan suara meninggi.

"Yaudah sih Rel, Jay kan cuma mau kenalan sama Nada, iya kan Jay?" tanya Echa pada Jay, yang ditanya mengangguk mengiyakan.

"Lo emang sohib gue, Cha. Tenang, gue traktir lo seminggu makan di kantin," ujar Jay cengengesan, sedangkan Echa langsung tersenyum dan berterima kasih padanya.

"Makan permen ya Cha, gue lagi gak ada duit soalnya," sambung Jay lagi dengan suara memelas, sontak membuat Echa mencak-mencak.

"Bhakk, udah sono Cha makanin permen seminggu, sampe gigi lo pada rontok semua." Aurel tertawa girang sekali, sedangkan Echa merengut kesal.

"Udah diem, pada berisik aja deh lo berdua," ujar Jay kesal, lalu ia melanjutkan. "ekhem," Jay berdeham. "jadi gue boleh tahu nama lo nggak cantik?" tanyanya pada Nada.

Nada mematung dengan pikiran was-was. Sebenarnya ia enggan berkenalan dengan Jay. Namun, apa boleh buat jika ia menolak pasti Jay akan mengira jika dirinya sombong.

"Nada," ucapnya lirih sambil menjabat tangan Jay yang sedari tadi sudah mengatungkan tangannya.

Jay merasa sangat senang, biarpun Echa dan Aurel mengejeknya terus-terusan akibat perbedaan warna kulit nya dengan Nada yang terlihat mencolok seperti kopi dan susu.

Dirasa cukup, Nada langsung menarik paksa tangannya meskipun Jay masih memegangnya erat.

"Gue punya lagu spesial, buat orang yang paling cantik," celetuk Jay kegirangan.

Aurel dan Echa langsung melarang dan meneriaki Jay, agar tidak bernyanyi. Namun usaha mereka sia-sia karena Jay sudah memetik senar gitarnya.

"Kutuliskan kenangan tentang, caraku menemukan dirimu, tentang apa yang membuatku mudah, berikan hatiku padamu.
Takkan habis sejuta lagu, untuk menceritakan cantikmu, kan teramat panjang puisi, tuk menyuratkan cinta ini."

Suara Jay mampu membuat semua orang yang ada di kelas menatap ke arahnya. Bukan karena suara emas bak Afgan Syahreza, melainkan suara melengking awur-awuran yang membuat mereka semua ingin menimpuknya.

"Anjir, kutu kupret diem lo!" Teriak Riza.

"Mending gue kutu kupret, elo kutu rambut aja blagu," jawab Jay tak mau kalah.

"Suara burung bapak gua lebih bagus daripada suara lo!" teriak Yasinta.

"Burung bapak lo yang mana? Masa burung bapak lo bisa bersuara sih," jawab Jay sambil tertawa geli.

"Anjir, bukan yang onoh goblok," Yasinta memutar bola matanya malas.

Huh... Nada benar-benar merasa pusing sekarang. Setelah Jay bernyanyi dengan suara melengkingnya, kini ia malah bertengkar dengan teman-temannya, tepat di hadapannya. Mengakibatkan gadis itu mengumpat dalam hati dan berkata...

Nada lelah Tuhan.

***TBC***

Di mulmed itu visualnya Nada.

Dan lagu yang dinyanyiin Jay itu, 'Surat Cinta Untuk Starla - Virgoun'.

Lagu untuk Nada [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang