29. Hari Baik/Buruk

1.5K 86 0
                                    

Hari yang sangat mendebarkan telah usai. Jujur, Nada masih tidak percaya jika dirinya bisa menjadi juara 1. Ia senang, berarti usahanya dulu tidak sia-sia. Dari meminta Ito untuk mengajarinya, berusaha agar Bu Ratna mengizinkannya ikut lomba, harus selalu pulang sore akibat latihan dan lainnya.

Nada berangkat sekolah bersama Ito. Dan kini mereka telah sampai di parkiran. Nada turun dan melepas helmnya. Tanpa ia duga ada seseorang yang menyentuh bahunya dari belakang, hingga berhasil membuatnya terkejut.

Nada membalikkan tubuhnya, dan ia langsung disuguhkan setangkai bunga mawar dan senyuman manis dari seseorang.

"Kevin!" gumam Nada.

Saat itu Ito masih berada di atas motornya. Dan ketika ia mendengar nama Kevin, ia langsung melangkahkan kaki turun dari motor.

"Congrats Nada, gue udah lihat penampilan lo kemarin, dan itu sangat keren." Kevin menyodorkan tangan, berharap Nada akan membalas jabatannya.

Belum sempat Nada menjulurkan tangannya, Ito telah lebih dulu membalas jabatan tangan Kevin.

"Iya, makasih juga buat bunganya," balas Ito datar sembari menarik setangkai bunga dari tangan kiri Kevin.

Segera, Ito menggandeng tangan Nada, dan mengajaknya pergi dari parkiran.

***

"Lepasin tangan gue, gue itu udah gede bukan bocah lagi, gak usah gandeng-gandeng deh!" Nada menarik paksa tangannya lalu Ito melepaskan.

"Habis lo pendek banget, jadi gue ngrasanya lo itu masih bocah," balasnya mencibir.

Nada tidak mendengar, ia kembali berjalan, dan disusul oleh Ito di sampingnya.

"Ito kok lo jahat banget sih, tadi Kevin kan ngucapinnya ke gue, ngasih bunganya juga ke gue, tapi kenapa malah jadi lo yang jawab!" Nada menoleh ke arah Ito sambil mendumel.

"Gue cuma ngewakilin lo Nad, lo kan murid gue," balasnya datar, dan gadis di sampingnya hanya mendengus kasar.

"Bunganya biar gue aja yang simpen, cewek model kaya lo mana suka bunga kaya gini, lo kan sukanya bunga bank," ujar Ito sambil memperlihatkan bunganya pada Nada.

Gadis itu menggigit bibirnya, geram. Nada berhenti berjalan. Membuat Ito juga berhenti.

"Kok lo kalau ngomong suka bener sih To!" serunya sambil menyengir, memamerkan sederet gigi putihnya.

Ito tersenyum bangga. "Kapan sih gue salah ngomong tentang lo," ucapnya percaya diri.

Nada mengepalkan tangannya. "Iya suka bener, bener-bener bikin gue marah."

Dengan sigap Ito berlari pergi dari Nada. Dan lagi-lagi Nada harus kehilangan start. Tanpa ada niat untuk mengejar Ito. Nada berjalan santai menuju kelasnya.

***

Dengan langkah panjang Nada telah melewati koridor lantai 2. Entah kenapa, ia merasa jantungnya sangat berdebar ketika ia berada di ambang pintu kelas. Gadis itu berhenti di depan pintu dan menarik napas dalam-dalam, lalu didorongnya kenop pintu itu.

"Congratulation Nada!" Semua orang berteriak saat Nada memasuki kelas.

Nada menganga tak percaya. Semua teman-temannya berdiri di depan dan mengucapkan selamat untuknya.

"Congrats Nad, lo bener-bener TOP deh!" seru Aurel dan Echa menghampiri Nada.

Lalu mereka berdua menggamit tangan Nada, mengajaknya untuk mendekat bersama teman-teman.

"Ini buat lo, memang bukan hadiah yang mewah tapi ini adalah hasil patungan temen-temen semua kemarin, kita mau ucapin selamat dan terimakasih udah buat bangga nama kelas X IPA 1." Gilang selaku ketua kelas, memberikan sebuah bingkisan kepada Nada dan langsung diterima oleh Nada.

Lagu untuk Nada [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang