30. Bully

1.4K 91 3
                                    

Bel pulang sekolah berdering. Semua guru SMA Merah Putih keluar dari kelas tempatnya mengajar diikuti oleh murid-murid.

Nada, Echa dan Aurel masih berdiam diri di dalam kelas. Mereka menunggu koridor sepi dahulu karena enggan berdesak-desakan dengan murid lain. Dan setelah koridor dirasa sepi, baru mereka keluar dari kelas.

Mereka menyusuri koridor dengan berjalan beriringan.

"Dijemput Nad?" tanya Echa sambil membenarkan tali ranselnya.

"Bareng Ito," jawab Nada singkat.

Aurel yang sedang memainkan ponselnya terhenyak. "Jadi lo berangkat sama pulang sekolah bareng kak Ito terus Nad?"

"Bokap gue udah gak bisa antar-jemput gue lagi, terus nyokap gue minta Ito buat nebengin gue, awalnya sih gue ogah, tapi setelah gue pikir lagi, gak apa-apa kali ya, kan bisa ngirit ongkos," jelasnya.

Echa mengalihkan pandangannya ke arah Nada. "Tolong jawab jujur Nad!" ujar Echa dengan penekanan.

Lalu Nada menyipitkan matanya sambil menatap bingung orang yang mengajaknya bicara.

"Lo yakin gak pacaran sama Kak Ito?" tanya Echa dengan tatapan menyelidik.

Nada menyeringai. Ia tersenyum miring. "Yakin, gue kan udah pernah bilang dulu," jawabnya mantap.

Aurel berhenti berjalan, dan memutar bahu Nada agar  menghadapnya. "Nada, lo itu cewek normal kan? masa lo gak ada rasa baper sama kak Ito sekalipun gitu?" tanya Aurel geram.

Nada melepas tangan Aurel yang menahan bahunya. "Gue cewek normal, dan gue gak baper!" balasnya telak.

Aurel frustasi. Ia hanya geleng-geleng kepala mendengar jawaban Nada.

Selanjutnya mereka berjalan lagi. Dan di jalan Aurel tidak henti-hentinya mengeluarkan jokes-jokes receh yang membuat Nada dan Echa sakit perut. Maklum saja, karena diam-diam ternyata Aurel adalah pelaku top comment di instagram awreceh.

"Eh, bentar, hp gue ketinggalan di kelas deh kayanya!" ujar Nada sambil merogoh saku blazernya.

Echa menghela napas. "Yaudah ambil dulu gih sana, kita tunggu di sini!" ujarnya.

"Gak usah, kalian duluan aja!" pinta Nada berhubung mereka sudah dekat dengan tempat parkiran.

"Ok, kalau gitu kita balik duluan ya Nad!" celetuk Aurel.

Nada berjalan kembali ke kelas sedangkan Aurel dan Echa berjalan menuju parkiran.

Saat sampai di parkiran, mereka berdua langsung menghampiri motor masing-masing. Dan saat itu tak sengaja mereka bertemu Ito, yang sedang duduk manis di atas motornya.

"Kalian temennya Nada kan?" tanya Ito pada Echa dan Aurel.

Aurel tidak berhenti tersenyum memandang Ito, ia menggangguk kecil sebagai jawaban.

"Terus Nada mana?" tanyanya lagi.

Kali ini Echa yang menjawab, sebelum Aurel semakin bertindak genit.

"Nada masih di kelas kak, tadi hpnya ketinggalan,"  balas Echa dan Ito hanya beroh-ria.

***

Nada sebal menjadi orang pelupa. Gara-gara ponselnya ketinggalan, ia jadi harus berjalan bolak-balik.

Dengan napas terengap-engap, Nada telah sampai di koridor lantai 2. Ia mengedarkan pandangannya ke sisi-sisi ruang kelas, suasana di sana sudah benar-benar sepi, dan jujur itu membuat tubuhnya sedikit merinding.  Segera ia berlari masuk ke dalam kelas dan mengambil ponselnya. Tak ingin berlama-lama, setelah ponselnya ketemu ia langsung keluar.

Lagu untuk Nada [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang