Epilog

2.2K 109 2
                                    

Gadis dengan senyum manis tanpa pemanis buatan itu bercermin memastikan penampilannya rapih. Sudah berulang kali ia melepas ikatan rambutnya karena merasa tidak cocok. Namun sampai sekarang, masih saja Nada berkutat pada rambutnya.

Waktu telah menunjukkan pukul setengah tujuh lebih, Nita juga sudah berteriak memanggil anaknya yang tak kunjung turun itu.

Nada berdecih. Ia segera mengambil tasnya di atas meja, dan berlari turun ke bawah.

Tanpa memperdulikan perutnya yang keroncongan, Nada menyaut tangan Nita dan menciumnya.

"Nada berangkat dulu bu," serunya tergesa-gesa.

"Lho, kok gak sarapan dulu," sergah Nita cepat.

"Aku cepet-cepet bu, nanti gak keburu malahan, rotinya aku makan di mobil ya," seru Nada berlari, namun, sebelumnya ia telah mencomot roti yang telah Nita siapkan.

Gerak cepat, Nada masuk ke dalam taksi yang sudah ia pesan tadi. Hari ini hari yang penting, dan ia tidak boleh terlambat sampai ke sekolah. Saat Nada tengah melahap  rotinya itu dengan cepat, tiba-tiba ponselnya berbunyi karena ada notifikasi. Nada merogoh saku baju lalu membuka ponselnya yang berdering.

Pacar ♡

Sayang

Kenapa To?

To?
lo jadi pacar gak ada sweet-sweetnya banget sih, udah gue panggil sayang malah balesnya nama.
dasar pacar durhaka!

Nada tertawa renyah membaca balasan Ito. karena walaupun mereka telah resmi berpacaran tetapi tetap saja ia masih merasa kaku untuk bertindak selayaknya pacar bagi Ito.

Pacar marah?
Iya aku minta maaf sayang, tapi please jangan kutuk aku ya!

Dari sebrang sana ganti Ito yang tertawa. Segera ia mengetikkan balasan untuk Nada.

Tak termaafkan.
Aku kutuk kau jadi milik Ito selamanya.
Sayang udah di sekolah kan?
Semangat ya belajarnya, jangan males-malesan kalau ngerjain tugas.
Udah kelas 2, jangan suka main-main kaya waktu masih kelas 1.

Ito sekarang bersekolah di SMA Bina Nusantara, sedangkan Nada masih di SMA Merah Putih. Untuk pasangan yang tengah menjalani hubungan LDR, Ito memang sering menanyakan perihal sekolah pada Nada. Karena yang ia inginkan Nada tetap fokus pada pendidikannya bukan seperti kebanyakan orang yang lebih mementingkan pacaran daripada sekolah.

Yaudah kutuk aja deh, gapapa.
Ini lagi di jalan, tadi bangunnya kesiangan.
Siap guruku yang paling ganteng, kamu juga semangat belajarnya, jangan mikirin aku terus. Tahun depan kamu UNAS lho!

Jangan kesiangan lagi, makanya kalau udah waktunya tidur itu tidur jangan baca novel.
Siapa yang mikirin kamu?
Orang aku rinduin kamu.
Ito kangen nenek!
Aku sekolah dulu ya,
Have a nice day, sayang!
i love u ♡

i love u too ♡♡

Nada mengulum senyumnya membalas pesan itu. Kata rindu yang diucapkan Ito benar-benar membuatnya sesak. Sebenarnya ia dan Ito juga masih sering bertemu, hanya saja tidak sesering dulu waktu masih satu sekolah.

Nada menghempaskan rasa sedih itu jauh-jauh. Sebentar lagi rasa rindu itu pasti juga akan terbayarkan.

***

Setelah mengganti seragam putih abu-abunya menjadi jersey basket, Ito segera melenggangkan kaki menuju lapangan. Hari ini jam pertamanya adalah olahraga, dan ia bersama teman yang bisa dibilang baru itu ingin bermain basket.

Lagu untuk Nada [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang