Laki-laki berjersey biru dengan ransel hitam di punggungnya itu melangkahkan kaki panjang.
Matahari telah tenggelam sekitar setengah jam yang lalu, tapi dirinya baru sampai rumah akibat selepas pulang sekolah, ia ada futsal bersama teman-teman dari tim basketnya.
Suara derap langkah kaki Ito menjadi satu-satunya pengisi suara dalam hening rumahnya. Tidak ada yang menyambut kedatangannya, berarti mamahnya sedang ada lembur di kantor.
Ito menghela napas panjang sambil mengamati seluruh ruangan. Entah mengapa ia merasa malam ini begitu sendu, padahal sudah biasa ia ditinggal mamahnya seperti ini.
Untuk seseorang yang kehilangan sosok figur ayah dalam hidupnya, Ito harus terima jika mamahnya terkadang lebih mementingkan pekerjaan. Ya, mamahnya lelah bekerja kan demi dirinya juga.
Saat sampai di kamar, Ito melempar tasnya asal. Lalu ia meletakkan ponsel beserta kunci motor di atas nakas.
Tanpa berpikir lagi, ia langsung melompat ke atas kasur. Rasanya benar-benar lelah, hingga ia masih malas untuk pergi mandi.Ito melepas bajunya lantaran tubuhnya sangat merasa gerah. Ia membuang bajunya asal, lalu kembali merebahkan tubuhnya.
Saat mata Ito mulai terpejam, tiba-tiba saja ponselnya terus berdering membuat telinganya jenuh mendengarkan.
Dengan berat langkah ia berjalan ke arah nakas dan mengambil ponselnya. Ito membuka benda pipih itu sembari kembali berjalan ke tempat tidur. Ia duduk di ujung kasurnya dan mulai membaca notifikasi.
Ito berdeham. Ternyata hanya ada pesan WhatsApp dari mamahnya dan juga Nada.
Nenek Nada
Ito!
Lo dicariin tante Iren tau.
Kenapa gak bales WA tante Iren.
Tante Iren lembur pulangnya malem.
Terus katanya kalau lo kelayapan mulu, lo gak akan dikasih duit jajan sebulan.Kalau gitu tolong bilangin ke mamah, gapapa gue gak dikasih duit jajan sebulan, kan gue masih bisa malakin lo!
Ito sekarang jadi tidak mengantuk. Ia menunggu balasan pesan dari Nada, tapi sayang, pesan yang ia kirimkan hanya dibaca olehnya.
Ratna, Galih rindu!
Nada hanya membacanya lagi.
Woi, Nad!
Read mulu, jari lo putus ya ampe gak bisa ngetik pesan.Apasih lo?!
Nad gue pengen nanya serius sama lo.
Ito merasa kali ini ia harus berhasil dalam misi mengkode Nada. Sedangkan gadis itu di sebrang sana mengernyitkan mata membaca pesan Ito.
Tumben serius, biasanya juga canda mulu lo!
Nad, jawab jujur ya!
Sebenernya lo punya pacar gak sih?Ito membuang ponselnya di atas kasur. Harapannya sekarang gadis itu hanya akan membalas tidak.
Nada tertawa renyah atas pertanyaan bodoh Ito. Jika dirinya punya pacar, tidak mungkin kan ia akan selalu berangkat sekolah dengan Ito, dan tidak mungkin juga ia sering menghabiskan waktu bersamanya.
Nada membalas, lalu ponsel Ito berdering, segera ia mencari ponselnya yang tadi ia buang.
Punya lah!
Nathan, Dilan, Davin, Angga, Dava, Ghani, Darka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lagu untuk Nada [COMPLETED]
Teen Fiction[Hanya sebatas cerita remaja.] SELESAI (25-07-18) Beautiful cover from @J_eliza_L Ito hanya Ito dan Nada hanya Nada, cerita ini bukan untuk diinspirasi dan dicopas. "Jangan bermain api jika tidak ingin tersulut panasnya To, jangan katakan cinta kala...