Di dalam kelas XI IPA 1 ~
"Astaghfirullah Meng, nyebut Meng!"
Ito yang baru datang langsung mengelus dada, sabar. Sedangkan Cemeng tatapannya tak lepas dari layar ponselnya dan bergeser duduk di sisi pojok dinding.
"Pagi-pagi udah nontonin begituan, inget, dosa Meng!" Ito mendumel layaknya emak-emak, tetapi Cemeng tidak menggubris sama sekali.
"Siniin hp lo, masih pagi juga otak lo udah kotor!" Ito bersikeras mengambil ponsel Cemeng yang disembunyikan di balik tubuhnya.
"Aelah, nanggung To, bentar lagi." Cemeng berganti posisi hingga membelakangi Ito.
"Iya bentar lagi otak lo udah gak waras!" sergah Ito sambil menyahut ponsel Cemeng dan langsung mematikannya.
"Mau sampai kapan lo berbuat dosa kaya gitu Meng, nontonin video begituan nggak ada faedahnya buat lo!"
"Ya kan gue manusia biasa yang kadang khilaf To," balas Cemeng seolah tak berdosa.
"Najis lo Meng, khilaf kok terus-terusan malah hampir jadi kebiasaan."
Cemeng itu teman sebangku Ito, bahkan sejak mereka masih kelas 10. Nama aslinya Cecep Kusnandar, cuma sering dipanggil Cemeng karena itu singkatan dari Cecep bin Kemeng, nama bapaknya. Hobinya nontonin video 21++, terus kena omel sama Ito.
Sebenarnya mereka sama saja, sukanya godain cewek-cewek di sekolah. Tetapi orang-orang bilang Ito itu playboy kelas elite sedangkan Cemeng playboy kelas rendah. Jika Ito adalah tipikal cowok idaman, yang bisa dibilang cogan tajir, anak sholeh, murid teladan, kebanggaan bapak/ibu guru di sekolah.
Sedangkan Cemeng. Tampang? biasa aja, bahkan cewek-cewek di sekolah banyak yang bilang di bawah standar. Tajir? lumayan, bapaknya penguasa parkiran dan pasar Tempel a.k.a preman pasar. Pintar? peringkat Cemeng selalu jadi urutan pertama dari bawah. Murid teladan? teladan bolos sekolah dan nggak pernah absen tawuran.
Namun, ada satu kelebihan Cemeng daripada Ito. Yaitu Cemeng punya pacar sedangkan Ito dari lahir belum pernah punya pacar. Kebiasaan Ito cuma godain cewek-cewek sampai baper beneran sama dia, terus habis itu ditinggalin.
Benar-benar tipe cowok jahat, tukang PHP. Namun, biar jahat, masih banyak cewek-cewek yang ngejar Ito, contohnya Sybil, dari dulu ia naksir sama Ito, tapi entah kenapa Ito tidak pernah menggubris Sybil. Satu hal lagi tentang Ito, dia itu orang yang perhatian, sabar dan setia kawan.
****
Di dalam kafe Orylla ~
Di sini Nada sendiri. Sebenarnya tidak, hanya saja Aurel dan Echa tidak kunjung datang. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 yang artinya mereka telah terlambat 30 menit dari waktu yang telah disepakati.
Agar tidak bosan, Nada memetik senar gitar, menyanyikan beberapa lagu dari band kesukaannya.
Nada mulai jengah. Apalagi sama yang namanya menunggu, karena ia bukan tipe orang penyabar yang betah berlama-lama menunggu.
Sebentar, Nada melirik keadaan sekitar. Dirasa tidak ada tanda-tanda kemunculan 2 orang sahabatnya itu, ia membereskan kertas-kertas binder yang bertuliskan lirik-lirik lagu dan memasukkannya ke dalam tas. Mereka paling tidak jadi datang, jadi ia ingin pulang saja.
"Sori, ini punya lo? tadi gue temuin di lantai," tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mendekat dan menyodorkan selembar kertas binder pada Nada.
Mata Nada berkerling. Jujur, ia sedikit kaget dengan kemunculan laki-laki itu.
"Eh, iya, thanks udah nemuin." Nada tersenyum ramah, sambil menerima kertasnya.
"It's okay." Laki-laki itu balik tersenyum, lalu duduk di ujung sofa.
"Suka Sheila On 7? tanya laki-laki itu.
"Eh, iya, gue suka," jawab Nada terbata-bata, karena ia kira laki-laki itu sudah pergi saat ia sibuk memasukkan bindernya dalam tas.
"Lo lagi sibuk ya, sori deh, kalau kesannya gue gangguin lo banget!" ujar laki-laki itu hendak pergi.
"Nggak kok, nggak ganggu," jawab Nada membuat laki-laki itu tetap tinggal.
"Gue sih juga suka, lo suka lagunya yang mana?" tanyanya lagi.
Nada menghentikan aktivitasnya. "Semuanya gue suka sih, tapi paling suka yang anugerah terindah yang pernah kumiliki."
"Ketebak, rata-rata semua cewek suka lagu yang judulnya itu."
"Ah, masa sih. Kalau lo sendiri suka yang mana?"
"Kalau gue-" laki-laki itu belum sempat menjawab, karena Nada tiba-tiba menerima telepon dari Aurel.
30 detik Nada telah selesai menerima telepon. Namun, kini ia malah bergegas mengambil gitar dan tasnya, akan beranjak pergi.
"Eh, gue pergi duluan ya!" ujar Nada pada laki-laki itu sebelum pergi.
"Tunggu nama gue Kevin lo siapa?" teriak Kevin pada Nada yang sudah berada di ambang pintu.
"Nada," jawabnya singkat lalu pergi.
"you have something that makes me curious."
****
Hai! Yang belom vote.. vote dong.
Yang baca dapet bonus, photonya Nada yang unyuable.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lagu untuk Nada [COMPLETED]
Teen Fiction[Hanya sebatas cerita remaja.] SELESAI (25-07-18) Beautiful cover from @J_eliza_L Ito hanya Ito dan Nada hanya Nada, cerita ini bukan untuk diinspirasi dan dicopas. "Jangan bermain api jika tidak ingin tersulut panasnya To, jangan katakan cinta kala...