4. Pertama

2.7K 223 76
                                    

"Karena yang pertama itu sensasinya berbeda, dan akan susah buat dilupain."
~ Rakryan Ito Admaja ~

****

Nada menarik bangkunya
lemas, lalu mendudukinya asal. Kepalanya menengadah, sesekali tangannya ditaruh di wajah, untuk menutup kedua matanya.

Ia tak habis pikir dengan ucapan Ito tadi. Bisa-bisanya dia masih mengingat kejadian yang sudah Nada kubur dalam-dalam.

Nada bernapas gusar, sambil menutup matanya dalam-dalam. Gara-gara Ito, ia harus mengingat lagi kejadian itu. Kejadian dimana ciuman pertamanya harus dimiliki oleh seseorang yang tidak pernah ia inginkan.

Biarpun kejadian itu terjadi saat Nada masih berumur 7 tahun dan Ito masih 8 tahun, tetap saja Nada sangat membenci Ito. Karena menurut Nada ia hanya akan memberikan ciuman pertamanya pada suaminya nanti, namun rencananya jadi kacau, akibat ulah Ito yang sangat menyebalkan.

Kejadian itu bermula saat Nada dan Ito tengah bermain petak umpat. Nada yang sedang berjaga sambil bersidekap di tembok terus menghitung sampai angka ke-10. Sedangkan Ito yang bertugas untuk bersembunyi, malah sembunyi tepat di belakang tubuh Nada.

Alhasil saat Nada membalikkan tubuhnya, bibirnya yang mungil langsung bersentuhan dengan bibir Ito. Nada langsung menarik mundur tubuhnya, dan menangis tersedu-sedu. Sedangkan Ito hanya mematung. Ia sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi, niatnya dari awal hanya ingin mengagetkan Nada saja, namun ternyata ia memasang ancang-ancang terlalu dekat dengan Nada, hingga hal tersebut dapat terjadi.

Dasar Ito brengsek!

****

Nada mengambrukkan tubuhnya di atas sofa. Tangannya meraih remot yang ada di depannya, lalu menekan tombolnya bergantian untuk mencari channel TV yang menarik.

"Nada!" panggil Nita--ibu Nada sambil duduk tepat di sampingnya.

"Kenapa bu?" yang ditanya menjawab sambil melirik Nita sebentar.

"Nada tau nggak, ibu tadi ketemu sama siapa?" tanya Nita berseri-seri.

"Aliando? Jefri Nichol? Dimas Anggara?" tebaknya asal.

Nita langsung mencubit lengan Nada, hingga Nada mencebik sakit.

"Kamu ini, ya bukan mereka lah," balas Nita kesal sedangkan Nada cengengesan.

"Jadi, tadi waktu ibu di Mini Market, ibu ketemu sama Tante Iren, mamahnya Ito, teman kamu sewaktu kecil."

Nada membulatkan matanya sempurna. Ada apa dengan harinya hari ini? Kenapa hari ini selalu dipenuhi oleh Ito, Ito, kenapa harus Ito? gadis itu mengumpat tertahan.

"Rencananya besok ibu mau makan malam di rumahnya Tante Iren, dan ibu mau besok kamu juga harus ikut." Jelas Nita telak.

Nada membalas perkataan ibunya dengan anggukan kecil. Ia pasrah. Karena tak akan ada celah untuknya menolak. Percuma saja bicara panjang lebar, jika perintah ibunya itu selalu telak dan tidak akan pernah bisa dibantah.

Drama FTV. Nada sedang serius menonton acara tersebut sambil mengemil snack yang ada di dalam stoples. Namun, dari arah lain datanglah pengacau, yang tidak lain dan tidak bukan adalah adiknya sendiri--Neyla Agnesia.

Tanpa ancang-ancang Ney langsung mencomot remot TV yang ada di samping Nada, dan mengganti channel TV nya hingga berubah menjadi acara kartun kesukaannya.

"Kurang ajar, balikin nggak remotnya," ujar Nada kesal dan langsung meraih remot di tangan Ney.

Dengan cepat Ney langsung menahan remotnya agar tidak jatuh ke tangan Nada.

"Enggak, ini punya Ney," teriak Ney sambil menarik remotnya kuat-kuat.

Selang beberapa detik, akhirnya remot itu malah terbang bebas lalu terjatuh hingga baterainya terlepas. Alhasil, setelah baterainya dipasang, remotnya malah rusak tidak dapat digunakan lagi. Akhirnya mau tidak mau, Nada harus menonton acara kartun yang sangat tidak ia sukai.

"Mba Nada, Ney mau dong snacknya!" pinta Ney pada Nada.

"Enak aja, setelah lo ganggu acara nonton FTV gue, terus lo mau ngembat snack gue juga, nggak ya, nggak akan!" teriak Nada sambil menyembunyikan stoples snacknya di belakang tubuhnya.

"Pokoknya Ney minta, lagian itu yang beli kan ibu, bukan Mba Nada!" ujar Ney memaksa lalu mengambil stoples yang ada di belakang tubuh Nada.

Alih-alih mereka kini bertengkar lagi memperebutkan makanan. Hingga akhirnya si stoples bernasib sama seperti remot tadi.

Pyarrr.

"Suara apa itu Nada?" tanya Nita di dapur.

"Mati nggak lo, bodo, gue aduin ke ibu lo Ney!" bisik Nada pada Ney.

"Terserah, paling elo mba yang bakal kena hukum, kan elo yang ada di TKP." Setelah berujar seperti itu, Ney langsung melesat jauh, pergi ke kamarnya dan mengunci pintu rapat-rapat.

"Sialan lo Ney." sebelum Nita datang ke TKP, Nada pun ikut melesat pergi ke kamarnya, dan mengunci pintu kamarnya.

"Nada, Ney, siapa yang udah mecahin stoples kesayangan ibu?" teriak Nita keras-keras, membuat Nada dan Ney bergidik ngeri.

***TBC***

Yang di mulmed itu visualnya Kevin.

Lagu untuk Nada [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang